Menurut survei yang diterbitkan oleh sekolah bisnis Swiss IMD dan Singapore University of Technology and Design, Singapura adalah negara sekaligus kota paling cerdas di dunia. Hal ini dilihat dari seberapa baik kota tersebut mengadopsi teknologi digital dan meningkatkan kehidupan masyarakat yang tinggal di negara itu.
Baca juga: Ekspansi Bisnis, Japan Railway East Buka Area Belanja di Stasiun Singapura Akhir 2019
Dilansir KabarPenumpang.com dari weforum.org (14/11/2019), aspek keselamatan publik, mobilitas, tata kelola dan kesehatan menjadi tolak ukur kinerja kota-kota dalam mempertahankan ruang hijau, meningkatkan institusi lokal yang ada dan digitalisasi akses ke lapangan kerja. Meski tak ada definisi universal untuk kota pintar, ini adalah konsep yang dirancang pada saat munculnya internet of things (IoT). Ini ada tiga alasan mengapa Singapura lebih pintar dibanding kota di negara lainnya.
1. Warga yang lebih sehat berarti berada di kota yang juga sehat
Pemimpin kota menentukan dan membentuk masa depan layanan kesehatan yang pada akhirnya akan menentukan bagaimana kemakmuran kota itu sendiri dan warga yang tinggal di dalamnya. Di Singapura, pengembangan Healthcity Novena dengan rencana induk untuk kesehatan yang berfokus pada masyarakat di mana infrastruktur seperti trotoar pejalan kaki, tempat parkir bawah tanah dan ruang hijau terbuka ada untuk melengkapi dan memperbaiki pengalaman warga.
2. Daerah yang nyaman adalah rumah
Dewan Pengembangan Perumahan atau Housing Development Board (HDB) Singapura menawarkan semua warga negara akses ke perumahan umum gratis. Selain itu, para pemimpin negara telah menciptakan perumahan publik yang lebih dari sekadar ruang apartemen dan itu juga membentang ke wilayah komunitas yang lebih besar dan mengintegrasikan tingkat kehidupan, keberlanjutan dan pertumbuhan. Lebih dari 80 persen populasi negara ini tinggal di perumahan umum, yang berarti penyediaan dan administrasi perumahan sangat penting bagi identitas dan karakter kota yang beragam seperti Singapura.
Kepemimpinan negara tidak hanya mengintegrasikan prinsip-prinsip penting dari kemurahan hati masyarakat, membangun ikatan keluarga dan kerukunan ras, itu juga harus mempertimbangkan faktor pragmatis yang diperlukan untuk perumahan inklusif seperti perencanaan keuangan, alokasi dan asuransi.
3. Mobilitas adalah pengalaman komunitas bersama
Transportasi sangat menentukan kualitas hidup penduduk di kota yang cerdas. Pada akhir Oktober, Land Transit Authority ( (LTA) kota memperluas area percontohan untuk kendaraan otonom (AV) yang mencakup seluruh Singapura barat. Para pemimpin kota telah menyadari bahwa untuk membangun tenaga kerja dan warga yang tangguh, mobilitas harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya mencakup jarak perjalanan terakhir, tetapi juga yang memungkinkan setiap orang untuk berpartisipasi dalam apa yang ditawarkan kota.
Di Singapura, LTA sedang membangun sistem infrastruktur transportasi di mana perjalanan sehari-hari dapat mengintegrasikan mode mobilitas aktif seperti berjalan dan bersepeda dengan layanan transportasi umum seperti angkutan cepat massal (MRT) dan bus. Inisiatif ‘Walk Cycle Ride’ menawarkan manfaat nasional yang mendorong ruang rekreasi yang lebih nyaman, mempromosikan penggunaan energi berkelanjutan dan mengurangi polusi. Dengan menerapkan teknologi canggih untuk mobilitas, kota ini memungkinkan warga untuk menjalani gaya hidup yang lebih aktif melalui transportasi yang nyaman dan hemat biaya.
Baca juga: Pindai Kartu EZ-Link, Anda Bisa Dapatkan Peta Virtual MRT Singapura
Praktik-praktik ini menunjukkan seberapa banyak yang dapat dilakukan ketika para pemimpin kota fokus pada tata kelola yang kuat dan integrasi interaksi, kenyamanan, dan preferensi warga negara. Jika prinsip-prinsip ini diadaptasi dalam konteks geografis lain dan dipasangkan dengan jumlah investasi yang tepat, mungkin akan segera melihat daftar kota pintar yang berkembang di seluruh dunia. Mengubah cara di mana warga menghuni kota-kota mereka dengan memprioritaskan kesehatan dan mobilitas, pada gilirannya, akan meningkatkan potensi pertumbuhan kota-kota di dunia.