Berbicara jalur kereta pinggir laut, mungkin sebagian pecinta kereta api sudah pasti akan teringat langsung dengan jalur kereta Dawllish, Inggris. Pun demikian dengan stasiun kereta pinggir laut, ingatannya besar kemungkinan terhubung dengan Stasiun Dawlish.
Baca juga: [Video] Di Jalur Kereta ini, Anda Bisa Rasakan Sensasi Terhempas Ombak
Karena lokasinya yang benar-benar berada di bibir laut, baik stasiun berkode DWL maupun jalur keretanya kerap kali mengalami kerusakan akibat badai maupun terpaan ombak. Ya, sifat korosif yang dihasilkan oleh air laut memang dapat merusak komponen rel yang notabene terbuat dari besi. Stasiun dan jalur kereta Dawlish juga disebut-sebut sebagai yang terekstrem di dunia karena keganasan ombak Selat Inggrisnya.
Akan tetapi, baik jalur kereta yang merupakan bagian dari Exeter – Plymouth Line, atau yang biasa disebut South Devon Main Line serta Stasiun Dawlish, keduanya tak mendapat gelar apapun secara legal dari Guinness Book of World Records. Justru, stasiun yang tak terlalu populerlah yang tercatat di buku rekor seantero dunia tersebut, yaitu Stasiun Jeongdongjin.
Dikutip dari traintokitezh.com, Stasiun Jeongdongjin didirkan pada tahun 1962 dan masuk ke dalam wilayah Gangdong, Kota Gangneung, Provinsi Gangwon atau tepatnya di wilayah pantai timur Korea Selatan. Jeongdongjin berasal dari kata jeongdong yang memiliki arti timurnya Korea. Awalnya stasiun ini digunakan untuk melayani angkutan penumpang dan barang. Namun seiring dengan perkembangan industri batu bara di wilayah tersebut, stasiun ini juga melayani pengangkutan hasil tambang.
Layanan penumpang sempat ditutup pada tahun 1996 dan dibuka kembali setahun berikutnya karena banyak masyarakat yang mengunjunginya setelah menjadi lokasi syuting drama The Hourglass (SBS, 1995). Stasiun ini melayani Korail Jalur Yeongdong menuju Cheongnyangni, Daegu, Busan, dan beberapa wilayah di pantai timur Korea Selatan. Jadi, sangat mudah untuk mencapai lokasi ini. Dari Bandara Seoul, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Stasiun Cheongnyangni (Seoul) dan langsung menuju Stasiun Jeongdongjin (Gangneung). Mudah, bukan?
Selain dikenal stasiun paling dekat dengan laut di dunia versi Guinness Book of Record, Stasiun Jeongdongjin juga memiliki pesona lain berupa pemandangan matahari terbit setiap pagi. Tak hanya itu, Stasiun Jeongdongjin, termasuk juga wilayah Gangneung, juga menjadi tempat pertama yang bisa melihat matahari awal tahun bersamaan dengan berlalunya musim dingin. Gambaran apik untuk ini mungkin bisa dinikmati di berbagai drama Korea, seperti The Hourglass, Beethoven Virus (MBC, 2018), dan 12 Nights (Channel A, 2018).
Berkat drakor atau drama korea itulah, antusiasme warga Korea dan sekitarnya, seperti Jepang, Taiwan, dan Cina, membludak dan mendesak untuk dibuatkan paket wisata dengan pengalaman yang lebih seru, hingga akhirnya KAI-nya Korea mengoperasikan apa yang disebut sebagai “kereta matahari terbit” dari Seoul ke kota pesisir.
“Kereta matahari terbit” adalah kereta malam pertama di Korea yang beroperasi dengan tujuan membawa pengunjung melihat matahari terbit di Jeongdongjin. Kursi di gerbong kereta langsung menghadap ke jendela sehingga penumpang bisa menikmati pemandangan laut dengan sempurna.
Baca juga: [Video] Stasiun Plabuan – Stasiun Aktif di Indonesia yang Berdiri Kokoh di Tepi Laut Jawa
Mirip-mirip dengan Stasiun Dawlish dan Stasiun Jeongdongjin, Stasiun Plabuan juga terletak di tepi pantai, tepatnya di tepi Pantai Celong, Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Indonesia. Bahkan, jaraknya dengan laut juha sangat dekat.
Sayangnya, sebagaimana Stasiun Dawlish, Stasiun Plabuan juga tak masuk ke dalam Guinness Book of World Records. Tentu saja, karena satu dan lain hal, termasuk karena masalah pembangunan, Stasiun Plabuan dan wilayah sekitarnya, tentu tak sebagus Stasiun Dawlish apalagi Stasiun Jeongdongjin.