Merokok adalah hak masing-masing warga negara. Tetapi tidak ketika di pesawat. Begitu di pesawat, merokok adalah pelanggaran dan bisa dijatuhi hukuman. Namun, segelintir orang tidak tinggal diam dan mencoba melawan dengan mendirikan maskapai khusus bagi para perokok yaitu Smokers Express Airlines.
Baca juga: Inilah Alasan, Mengapa Tetap ada Asbak di Pesawat, Meski Merokok Dilarang dalam Penerbangan
Ide mendirikan maskapai khusus perokok ini bermula pada 1990 ketika FAA melarang rokok di semua penerbangan. Namun, William Walts dan George Richardson tidak menyetujui aturan tersebut. Pada 1993, dua pengusaha dari Brevard County, Florida, tersebut berencana mendirikan sebuah maskapai penerbangan, Smokers Express, dengan basis keanggotaan.
Setiap anggota wajib membayar iuran 25 dolar AS (sekitar Rp 361.750), dan hanya terbuka bagi orang berusia di atas 21 tahun. Tidak ada tangisan histeris bayi, anak-anak berlarian di lorong, dan sebagainya.
Dengan begitu, suasana di kabin diklaim akan lebih nyaman bagi para perokok untuk menikmatinya. Rencananya, Smokers Express akan berbasis di bandara Space Coast Regional, Titusville, Florida dan melayani beberapa kota seperti Las Vegas, Dallas–Fort Worth, Houston, New Orleans, Oklahoma City, Tulsa, Newark, Atlantic City, Orlando, Titusville, dan Miami.
Baca juga: Inilah 11 Perbedaan Maskapai Penerbangan Era 70-an dengan Sekarang
Sesuai namanya, Smokers Express dan Smoker’s International Airways (SmintAir) berarti maskapai bagi perokok, sehingga maskapai ini pun memperbolehkan penumpangnya merokok. Sayangnya, maskapai ini baru sebatas rencana bisnis serta belum mengudara.
Maskapai akan menawarkan steak dan burger di atas pesawat dengan tambahan rokok gratis dan masih banyak hal lain yang serba gratis. Hampir setahun setelah diumumkan, maskapai ini belum kunjung mengantongi lisensi atau memiliki armada pesawat.
“Ada 54 juta perokok yang diperlakukan seperti warga kelas dua,” kata George “Mickey” Richardson, sang pendiri Smokers Express Airlines, seperti dikutip dari Baltimoresun.com.
Ide berdirinya Smokers Express Airlines juga disambut baik oleh presiden United Smokers Association of America of Frankfort, James T. Radford. “Jelas ini adalah kabar gembira bagi kami,” katanya. “Industri penerbangan tampaknya tidak mengakui fakta bahwa penjualan tiket turun akibat larangan merokok,” tambahnya.
Baca juga: Terungkap, Kecelakaan Pesawat A320 EgyptAir Gegara Pilot Merokok!
Meskipun, pendirinya mengklaim telah mengumpulkan lebih dari 5.000 anggota. Regulator tetap menolak izin terbang Smokers Express, sehingga maskapai yang sudah menyewa tiga pesawat McDonnell Douglas DC-9 tersebut tidak pernah terbang. Pada 2006, Smokers Express diteruskan oleh pengusaha Jerman Alexander Schoppmann.
Schoppmann, yang merokok 30 batang sehari menyatakan niat untuk memulai Smoker’s International Airways, atau SmintAir. Namun, SmintAir mengalami nasib serupa dengan Smokers Express. Maskapai ramah perokok ini gagal terbang karena tidak mengantongi kecukupan modal untuk beroperasi.