Di antara kata-kata bijak, “Segala sesuatu ada ilmunya” menjadi salah satunya. Dalam dunia kerja, itu bisa diartikan apapun profesinya pasti ada kemampuan khusus yang dimiliki oleh pekerja yang bersangkutan; termasuk juru parkir pesawat. Meskipun terdengar remeh dan rendahan, nyatanya, juru parkir pesawat membutuhkan keahlian khusus dan karena keahlian itulah jerih payahnya dihargai gaji mahal sampai Rp1 miliar per tahun.
Baca juga: Ini Dia, Para Pekerja Ground Support System di Bandara
Marshaller sendiri, mengutip dari Angkasa Pura Airports, merupakan salah satu Ground Support System yang bertugas untuk memberikan komando atau memandu pilot dengan memberikan aba-aba atau sinyal visual kepada pilot ketika hendak memarkirkan pesawatnya di hangar atau parking stand di apron sebuah bandara.
Marshaller akan memandu pilot dan berkomunikasi menggunakan aba-aba visual berupa gerakan tertentu. Marshaller harus memberikan arahan yang cepat dan tepat agar pesawat bisa parkir atau berhenti di tempat yang telah ditentukan serta tanpa kesalahan sedikitpun. Sebab, salah sedikit, bukan tak mungkin kerugian yang ditimbulkan akan jauh lebih besar dari gaji ia sendiri.
Gaji Marshall sendiri, dari berbagai sumber, di luar negeri, bisa mencapai Rp500 juta sampai Rp1 miliar per tahun. Jumlah itu bergantung pada maskapai yang memperkerjakan dan pengalaman yang dimiliki.
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang marshaller dilengkapi dengan berbagai perlengkapan seperti marshalling bats dan flash light yang memudahkan pilot melihat instruksi marshaller, ear muff atau biasa juga disebut headphone untuk menghindari suara bising mesin jet, fluorescent jacket atau rompi yang biasanya berwarna hijau atau oranye agar mudah terlihat, dan safety shoes untuk melindungi kaki dari benda keras dan tajam.
Dikutip dari laman Finavia, marshaller biasanya akan langsung mendekat ke arah pesawat yang baru tiba di taxiway (jalan penghubung bagi pesawat). Mereka terkadang juga menggunakan kendaraan khusus atau yang biasa disebut dengan follow me car. Jadi, pesawat tinggal mengikuti kendaraan tersebut menuju tempat yang ditentukan.
Begitu pesawat memasuki area ramp, marshaller akan keluar dari kendaraan lalu memandu pilot dan mengarahkannya sambil memberikan isyarat tangan. Semua harus dilakukan dengan tepat, sampai pesawat tiba di pemberhentian terakhir.
Baca juga: Covid-19 Bikin Pilot Banyak Nganggur! Masihkah Jadi Profesi Idaman?
Kendati hanya sekedar juru parkir, namun untuk bisa menjadi profesi yang biasa juga disebut ground marshall ini seseorang harus melalui serangkaian tes fisik dan tes tertulis terlebih dahulu.
Selain itu, calon marshaller juga harus mendapatkan aircraft marshalling license atau lisensi dan rating yang diterbitkan oleh regulator penerbangan sipil Indonesia, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Lisensi yang diperoleh berlaku selama dua tahun saja dan wajib diperpanjang ketika masa aktifnya sudah habis.