NC-212i bisa disebut sebagai pesawat sayap tetap yang lumayan laris diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. Meski bukan rancangan baru, pesawat yang awalnya berlabel CASA C-212 Aviocar ini terbilang laku di pasar regional. Dari fasilitas produksinya di Bandung, PT Dirgantara Indonesia (DI) telah memproduksi NC-212i untuk Vietnam dan Filipina, sementara dari dalam negeri NC-212i diakuisisi oleh TNI AU. Dengan pasarnya yang masih terbuka, menjadi pertanyaan, mengapa jalur produksi C-212 series kini sepenuhnya dipasrahkan ke Indonesia?
Baca juga: Bandara Nusawiru, Penunjang Wisata Pangandaran dan Olahraga Dirgantara
Dikutip dari simpleflying.com, disebutkan bahwa mundurnya pabrikan CASA dari produksi C-212 (saat itu sudah berada dalam naungan Airbus Defence and Space) dikarenakan fasilitas produksinya di Seville, Spanyol melambat menjadi hanya dua unit pesawat per tahun. Sebagai pesawat medium STOL (Short Take-off and Landing), C-212 dirancang dengan kabin tidak bertekanan, dan pesawat turboprop ini dibatasi untuk terbang di bawah 10.000 kaki (3.048 meter). Dengan kapasitas angkut penumpanh 28 orang, jenis pesawat ini memang ideal sebagai komuter regional, termasuk melayani penerbangan perintis. Sebaliknya segmen pesawat jenis itu mulai ditinggalkan oleh pasar Eropa.
Melihat ceruk pasar masih terbuka di wilayah Asia Pasifik, ditambah serangkaian order dan maintenance terus berjalan di Indonesia, menjadikan alasan bagi Airbus untuk mengalihkan jalur produksi C-212 berpindah ke tangan PT DI.
Sebelumnya, pada tahun 1976 telah ada perjanjian lisensi untuk produksi C-212, dimana PT DI (d/h PT IPTN) mendapatkan hak untuk merakit pesawat di bawah lisensi. Program utama PT DI pada tahun 1976 adalah untuk memproduksi NC-212-200 di bawah lisensi dari CASA, Spanyol. Sebanyak 103 NC-212-200 versi sipil dan militer telah diproduksi oleh PT DI.
Antara tahun 2004 – 2008, semua jigs dan fixture yang diperlukan untuk produksi C-212 telah dipindahkan ke Bandung dari San Pablo, Spanyol. PT DI menjadi sumber produsen tunggal C-212 Family. Dan sejak 2014, PT DI tidak lagi memproduksi NC-212-200 dan NC-212-400, dan telah meningkatkan pada produksi versi NC-212i yang lebih modern.
Baca juga: ATR 42-600S – Jawara Terbang di Atas Pegunungan dengan Kemampuan STOL
Apabila Airbus Defence and Space mendapatkan pesanan NC-212i, maka pembuatan pesawat tersebut sepenuhnya akan tetap dikerjakan di Bandung. Airbus Defence and Space telah memberikan kepercayaan kepada PT DI karena mereka akan lebih fokus mengembangkan pesawat besar, oleh karenanya Final Assembly Line khusus NC-212i telah disiapkan di fasilitas PT DI sejak bulan Oktober tahun 2011.