Antara ada dan tiada. Kira-kira itulah frasa yang paling cocok untuk menggambarkan maskapai Air Sinai. Bak hantu, maskapai ini sejatinya ada, tetapi, membeli tiket penerbangannya sangat sulit atau bisa dibilang hampir mustahil, kecuali orang-orang tertentu saja. Orang-orang tertentu di sini bukan berarti pejabat melainkan siapapun yang mengetahui clue prosedur pembelian tiket penerbangan Air Sinai.
Baca juga: Hidupkan Lagi ‘Bandara’ Misterius di Xinjiang, Cina Dituding Tengah Jalani Misi Sangat Rahasia
Dilansir The Globe and Mail, Air Sinai didirikan pada tahun 1982, tak lama setelah perjanjian damai Israel dan Mesir berlaku. Sebagai bagian dari rekonsiliasi, kedua negara sepakat menerbangkan pesawat maskapai nasional mereka ke bandara internasional satu sama lain secara teratur.
Maskapai nasional Israel, El Al, dengan senang hati menyambut kesepakatan itu. Mereka terang-terangan menawarkan ke warga dan turis internasional penerbangan langsung Israel-Mesir dan Mesir-Israel. Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini pun disambut dengan berbondong-bondong pesanan tiket oleh warga dan turis.
Akan tetapi, tidak demikian untuk Egypt Air. Maskapai nasional itu memilih terbang secara diam-diam alias misterius. Ini diperkirakan sebagai bagian dari politik regional Mesir agar tetap bersahabat dengan negara-negara Arab, yang notabene ketika itu masih memusuhi Israel. Itulah alasan mengapa Air Sinai didirikan sebagai divisi semi-rahasia Egypt Air.
Agar tetap menjalani kesepakatan terbang ke Israel, pemerintah Mesir, melalui Egypt Air, menugaskan maskapai Air Sinai secara diam-diam. Meski begitu, mereka terdaftar resmi di Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) dengan kode 4D.
Setiap pekan, secara teratur, maskapai ini terbang dari Sharm el Sheikh, Mesir, ke Tel Aviv, Israel. Menariknya, sebagai maskapai legal yang terdaftar di IATA, Air Sinai tak memiliki nomor telepon, alamat kantor, maupun situs pemesanan tiket.
Induk maskapai, Egypt Air, juga tak mencantumkan penerbangan Air Sinai berikut pemesanan tiketnya. Jadi, tak ada sarana pemesanan tiket yang dipublikasi secara luas.
Anehnya, setiap pekan, pesawat berwarna putih, tanpa logo nan misterius aktif lepas landas dan mendarat di bandara. Bahkan, penumpang yang turun dan naik di penerbangan ini jumlahnya cukup banyak.
Menurut kesaksian salah seorang penumpang, tiket Air Sinai bisa didapatkan melalui agen terselubung atau istilahnya calo di hotel-hotel di Israel dan Mesir. Teknisnya pun aneh, calon penumpang meletakkan amplop berisi uang ke kantor misterius yang tak ada tanda pengenal sama sekali.
Sebagai gantinya, petugas di kantor itu memberikan buklet kuning aneh menyerupai tiket pesawat. Benar saja, itu adalah tiket penerbangan 4D-55 ke Kairo. Adapun di tiket tersebut tercantum agen tiket misterius yang beralamat di Yerussalem, Palestina.
Saat di Bandara Internasional Ben Gurion Tel Aviv, penerbangan 4D-55 ke Kairo juga sangat aneh. Tak ada informasi apapun. Di tengah kebingungan, petugas biasanya menyadari dan menghampiri penumpang Air Sinai untuk diarahkan ke terminal yang biasa digunakan El Al.
Begitu sampai di terminal tersebut, tidak ada informasi terkait penerbangan ke Mesir. Di check-in counter Egypt Air juga demikian, hanya ada infomasi penerbangan ke Amsterdam dan Roma.
Baca juga: 11 Kasus Misterius Dalam Dunia Penerbangan
Namun, pada akhirnya secara misterius, penumpang Air Sinai diberikan boarding pass dan klaim bagasi Egypt Air. Penumpang disarankan langsung boarding dan langsung menunggu di gate. Tak ada kepastian pukul berapa penerbangan dilangsungkan. Dari sini, penumpang Air Sinai pun diarahkan ke garbarata dan masuk ke dalam pesawat.
Berbeda dari sebelumnya yang sangat tersembunyi, di bagian dalam pesawat penuh dengan identitas Egypt Air. Seragam pramugari, serbet, majalah, dan lainnya terdapat logo Egypt Air. Pengumuman di pesawat juga diperkenalkan sebagai penerbangan Egypt Air.