Friday, April 25, 2025
HomeAnalisa AngkutanInilah 5 Jalur Kereta Api Non Aktif di Jawa Barat yang Dilirik...

Inilah 5 Jalur Kereta Api Non Aktif di Jawa Barat yang Dilirik Pemerintah untuk Reaktivasi.

Jalur kereta api di Jawa Barat memang punya segudang sejarah mulai dari aktif maupun yang non aktif. Selain itu jalur kereta tersebut menyimpan sejuta pesona pemandangan yang sangat menakjubkan jika kita melewatinya menggunakan kereta api. Terlebih lagi bangunan-bangunan yang dilewati jalur kereta api ini menyimpan cerita, peninggalan serta legenda saat masa kolonial Belanda.

Nah, selain jalur aktif yang saat ini populer, bagaimana dengan jalur kereta api non aktif di Jawa Barat? Kabatpenumpang akan mengulasnya berikut ini.

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Jalur KA non aktif tengah ramai diperbincangkan di media. Jalur non aktif di Jawa Barat telah dilirik pemerintah daerah maupun pusat agar kembali diaktifkan atau istilah lainnya adalah direaktivasi.

Jalur-jalur kereta api non aktif yang saat ini hanya terlihat beberapa jejak-jejak peninggalan saat masa kolonial Belanda memang beberapa masih bisa terlihat, seperti jejak potongan rel, pondasi jembatan, terowongan dan stasiun yang masih berdiri kokoh. Walaupun jejak-jejak peninggalan tersebut banyak yang rapuh karena termakan usia.

Jembatan kereta api di Jalur Cikudapateuh – Ciwideuy. (Foto: Dok. KAI)

Berdasarkan dokumen dari Ditjen Perkeretaapian tentang pengembangan jaringan jalur perkeretaapian wilayah Jawa Barat, ternyata ada lima jalur kereta api non aktif yang bakal direaktivasi yakni:
1. Banjar – Cijulang sepanjang 82 kilometer,
2. Garut – Cikajang sepanjang 28 kilometer,
3. Rancaekek – Tanjungsari 11,5 kilometer,
4. Cipatat – Padalarang sepanjang 17 kilometer,
5. Cikudapateuh – Ciwidey 37,8 kilometer.

Jalur-jalur yang direaktivasi tersebut nantinya akan dilakukan dengan tiga tujuan utama yaitu kawasan wisata, memperluas distribusi logistik serta mempermudah masyarakat dalam melakukan perjalanan yang singkat dan efisien. Hingga kini baru satu jalur saja yang berhasil diaktifkan kembali, yaitu Cibatu–Garut, yang sudah beroperasi sejak 2022. Jalur tersebut sudah sangat efisien bagi masyarakat yang ingin berwisata ke Kota Garut.

Jembatan Cimanuk, Garut merupakan bangunan non aktif di jalur Garut – Cikajang. (Foto: Dok. Istimewa)

Membangun jaringan rel yang sudah lama tidak dioperasikan, tidak hanya menggarkan untuk pekerjaan fisik semata. Sejumlah lintas dan stasiun sudah ditempati menjadi permukiman warga setempat. Misalnya, melibatkan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk pengadaan permukiman baru bagi warga yuang terkena dampak reaktivasi itu. Permukiman sebaiknya tidak jauh dengan tempat tinggal sekarang. Kalaupun jauh, masih disediakan akses layanan angkutan umum. Agar warga yang menghuni mudah mobilitas ke pusat ekonomi (pasar).

Kabar Gembira! Ada 11 Jalur KA yang Akan Direaktivasi, Banjar-Cijulang Jadi Target Utama

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru