Fitur pendingin udara atau Air Conditioner (AC) sudah lazim melengkapi bus terutama di negara berklim tropis seperti Indonesia. AC menjadi salah satu fitur yang membantu penumpang merasa sejuk ketika cuaca di luar bus sedang panas.
Baca juga: Pintu Kupu-kupu (Lipat) Ditinggalkan Bus/Angkot dan Kereta Api, Inilah Alasannya
Pernah lihat letak sistem AC pada bus? KabarPenumpang.com mengutip kompas.com, ada dua model sistem AC pada bus yakni ditempatkan di atap dan bagian belakang tepatnya dekat dengan mesin. Nah kenapa ada perbedaan lokasi tempat sistem pendingin udara di bus?
Ternyata perbedaan tempat ini juga disesuaikan dengan bodi bus itu sendiri. Werry Yulianto, Export Manager Karoseri Laksana mengatakan, bus biasa letak AC berada di atas atap, sedangkan sistem AC yang letaknya di belakang bus karena bodi yang tinggi, seperti double decker.
AC bus yang berada di atap merupakan bagian kondensor dan bagian kompresor ada di dekat mesin serta blower di bagian kabin bus. Werry menyebutkan bahwa, bus dengan AC di belakang, posisi kondensornya berada di atas mesin.
Design Development karoseri New Armada Deddy Hermawan menambahkan, posisi AC yang berada di atap bus karena blower AC mengalirkan udara dingin ke sisi depan dan belakang kabin yang sama. Dia menyebutkan AC yang berada di belakang bus biasanya digunakan bus tingkat mengingat ketinggian bus maksimal 4,2 meter agar tidak menambah tinggi bus.
”AC belakang juga memiliki spesifikasi khusus,” ucap Deddy.
Deddy mengatakan, semakin dekat posisi AC dengan kompresor yang ada di mesin, membuat sistemnya semakin efisien. Hal ini dikarenakan jarak sirkulasi freon dingin yang semakin pendek.
Werry menegaskan, dua model AC bus ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Biaya dan kemudahan memasang menjadi pembeda antara kedua model AC ini.
“Kalau yang di atap lebih murah, tapi memakan tempat dan ribet pasangnya. Kalau yang di belakang, lebih simpel modelnya, tapi dengan harga yang cukup mahal,” kata Werry.