Resminya penumpang pesawat memang tidak diperbolehkan untuk bertukar kursi dalam penerbangan. Meski hal tersebut seolah ‘lazim’ terjadi dalam keseharian, terutama bertukar kursi antar anggota keluarga dan kerabat dalam satu penerbangan.
Baca juga: Disebut Lebih Aman, Mengapa Kursi Pesawat Tidak Menghadap ke Belakang?
Namun, hakikatnya penumpang akan lebih baik untuk tidak berpindah kursi. Yang menjadi pertanyaan tentu adalah, apa yang menjadi alasan larangan berpindah kursi?
Untuk hal di atas sebenarnya akan bergantung pada kebijakan maskapai. Dari rangkuman bahasan pada forum di quora.com, didapat beberapa poin yang menarik tentang alasan pelarangan berpindah kursi di pesawat.
Ada semua alasan standar, tetapi ada juga alasan yang lebih esoteris dan jarang dibicarakan. Untuk alasan standar seperti soal pesanan makanan pada penerbangan dengan pemesanan in-flight meal khusus. Kemudian ada alasan terkait distribusi berat. Yang disebut terakhir mungkin menjadi perhatian pada penerbangan pada pesawat ringan, sehingga faktor bobot per penumpang masih menjadi pertimbangan.
Ada lagi terkait alasan keamanan, seperti ada ketentuan khusus bagi penumpang yang duduk di kursi dekat exit (emergency) door. Masih terkait keamanan, identifikasi personal pada kursi juga akan memudahkan pengawasan bagi awak kabin pada penumpang yang berkebutuhan khusus.
Dalam penerbangan dengan maskapai full service dikenal istilah kelas ekonomi dan ekonomi premium. Meski sama-sama masuk golongan kelas ekonomi, keduanya berbeda harga, seperti ekonomi premium hadir untuk posisi kursi yang lebih nyaman dengan jarak kaki yang lebih luas. Bahkan beberapa maskapai memberikan bonus meal and drink di kelas ekonomi premium. Itu dia, mengapa meski berada di dalam kelas yang sama, Anda belum tentu diizinkan pindah kursi.
Lepas dari beberapa alasan di atas, kepatuhan penumpang duduk di kursi yang terdaftar, juga terkait dengan keperluan identifikasi pasca terjadinya musibah kecelakaan pesawat.
Baca juga: Awas! Bila Dapat Kursi Pesawat di Bawah Bagian Ini Atau Anda Bakal ‘Ketiban’ Awak Kabin
Tak bisa dipungkiri, beberapa insiden kecelakaan udara menjadikan identifikasi pada korban tewas sulit untuk dilakukan. Meski diperlukan bukti lain sebagai pembanding, identitas jenazah korban akan lebih cepat dikenali dari posisi tempat duduknya.