Tim bulu tangkis Indonesia terpaksa mundur dari ajang All England 2021. Penyebabnya, pesawat yang mereka tumpangi dalam perjalanan menuju Inggris terdapat satu penumpang positif Covid-19. Akibatnya, mereka harus menjalani kewajiban karantina mandiri selama 10 hari yang telah ditetapkan oleh pemerintah Negeri Ratu Elizabeth itu.
Baca juga: Inggris Berlakukan Karantina Mandiri di Hotel Bagi Wisatawan Selama 10 Hari, Biayanya Rp124 Juta!
Meskipun tak disebutkan dengan jelas penumpang yang mana dan duduk kursi mana, yang pasti, dari laman resmi PBSI dan beberapa sumber lainnya yang dihimpun, disebutkan, kronologi kejadian itu bermula saat tim bulu tangkis Indonesia bertolak menuju Birmingham pada Jumat 12 Maret pukul 21.40 WIB dengan menggunakan pesawat Boeing 787 Turkish Airlines dengan nomor penerbangan TK57.
Pesawat kemudian transit di Bandara Istanbul pada pukul 6 waktu setempat dan melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat lain sejenis pada pukul 8.30 sampai akhirnya mendarat di London, Sabtu siang pukul 9.40 waktu setempat.
Selama perjalanan, baik ketika hendak masuk ke bandara, check-in, sampai boarding, sudah pasti seluruh penumpang, termasuk tim bulu tangkis Indonesia, harus menunjukkan surat bebas virus Corona dengan masa berlaku maksimal tiga hari. Jadi, bisa dibilang, hanya orang sehat yang ikut dalam penerbangan. Sudah begitu, suhu tubuh juga pasti dicek dan seluruh penumpang menggunakan masker serta tidak saling bersentuhan.
Rombongan Indonesia kemudian langsung melakukan swab tes PCR setiba di Hotel Crowne Plaza Birmingham City Centre. Setelah menunggu hasil keluar selama sekitar 12 jam, semua dinyatakan negatif dari Covid-19, namun tidak demikian dengan salah satu penumpang Turkish Airlines dalam penerbangan yang sama dengan tim.
Laporan Pemerintah Inggris, salah satu penumpang pesawat dalam perjalanan dari Istanbul ke Birmingham dinyatakan positif Covid-19. Alhasil, dari 24 tim yang berangkat ke Birmingham, 20 di antaranya harus isolasi selama 10 hari setelah mendapatkan email dari otoritas.
Yang menarik, seperti dikatakan Humas dan Media PBSI Fellya Hartono yang mendampingi tim di Birmingham, ada perbedaan penyelenggaraan tes dan sistem tracing dari yang dialami oleh Indonesia dibandingkan dengan tim Denmark, Thailand, dan India.
“Kalau yang tujuh orang kemarin [Denmark, Thailand, dan India], hasil swab mereka positif itu saat dites di hotel dan dilakukan tes oleh panitia BWF/All England. Sementara kami dipaksa mundur karena mendapat email dari pemerintah Inggris yang mengatakan kalau kami satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19,” katanya seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Lebih parah lagi, pebulutangkis Turki, Neslihan Yigit, ramai disebut tetap bisa tampil di All England walaupun dirinya juga satu pesawat dengan tim bulu tangkis Indonesia.
Baca juga: Seorang Penumpang Pesawat Dinyatakan Positif Virus Corona Saat di Udara
Terlepas dari polemik itu, yang pasti, keputusan saat ini sudah final dan tim bulu tangkis Indonesia harus merelakan medali di ajang All England 2021. Selain itu, tim juga harus merogoh kocek mahal untuk karantina mandiri.
Disebutkan, Harga untuk karantina mandiri selama 10 hari hanya dipatok sebesar 1.750 pound atau sekitar Rp34 juta (kurs 19.360). Biaya sebesar itu termasuk akomodasi, transportasi, kamar, tes Covid-19 (hari kedua dan ke-10), serta makanan dan minuman. Harga bisa berubah jika wisatawan membawa orang dewasa untuk berbagi kamar dengan tambahan sebesar £650 dan £325 untuk anak-anak.