Monday, November 25, 2024
HomeHot NewsIni Fungsi Jalur Penyelamat di Jalan Tol

Ini Fungsi Jalur Penyelamat di Jalan Tol

Pernah liat sebuah jalur yang menanjak ke atas tapi tidak ada jalur lanjutan? Bila iya, ini yang disebut jalur penyelamat atau emergency safety area. Biasanya jalur penyelamat tersebut berada di salah satu ruas jalan tol yang penuh tanjakan atau turunan.

Baca juga: Cibitung – Cilincing Seksi I Jadi Jalan Tol Terpendek di Indonesia

Jalur itu memiliki fungsi vital sebagai peredam laju kendaraan jenis apa pun baik itu kendaraan roda empat maupun truk bermuatan besar. Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, jalur penyelamat tersebut biasanya digunakan untuk kendaraan yang mengalami rem blong ketika melintasi jalanan menurun.

Jangan berpikir kontur jalur ini mulus. Sebab, dibuat kasar dan bergelombang yang tujuannya untuk menjebak, mengunci atau menahan laju kendaraan saat terjadi masalah rem blong atau sedang tidak berfungsi dengan baik. Sebenarnya kehadiran jalur penyelamat bisa dikatakan sangat penting sebagai fasilitas forgiving road atau keselamatan pasif pada jalan.

Nyatanya, jalur ini punya peran penting dalam menurunkan tingkat kecelakaan yang fatal saat kendaraan tengah bermasalah. Untuk diketahui, rata-rata jalur penyelamat punya ketinggian sekitar enam meter dan panjangnya 20 meter serta lebar tiga meter. Biasanya jalur penyelamat berada di sisi kiri jalan dan ternyata ini sudah dibangun pada sejumlah ruas jalan tol utama di Indonesia.

Seperti di jalan tol Trans Jawa dan Cipularang. Cara memanfaatkan jalur penyelamat ini adalah, bila sebuah mobil mengalami masalah seperti rem blog dan tidak bisa mengurangi kecepatan, pengemudi bisa memanfaatkan jalur penyelamat tersebut.

Intinya, ketika mobil mengalami rem blong, pengemudi tidak boleh panik dan kemudikan kendaraan dalam kondisi normal. Yang jelas, Anda harus memastikan kendaraan berada di sisi kiri jalan. Lalu untuk mengurangi kecepatan mobil, pengemudi bisa melakukan engine brake dan segera mencari jalur penyelamatan di bahu jalan.

Saat memasuki jalur tersebut, cukup diamkan mobil dan biarkan melaju hingga mobil benar-benar berhenti bergerak. Jalur penyelamatan yang sesuai dengan aturan memiliki dasar dari bebatuan kecil (gravel) dan pasir. Kedua material tersebut mampu meredam laju kendaraan hingga berhenti dengan aman.

Baca juga: Kecelakaan Banyak Terjadi di Bahu Jalan Tol, Ini Penyebabnya

Ada satu hal penting yang harus diingat, bagi para pengendara yang melintas juga dilarang untuk berhenti dengan sengaja di jalur penyelamat apabila tidak dalam kondisi darurat. Karena hal ini sangat membahayakan dan mengganggu pengendara lain ketika benar-benar membutuhkan jalur penyelamat saat situasi darurat.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru