Jika pesawat penumpang terbesar saat ini dipegang oleh Airbus A380 dan Antonov AN-72 Mriya digadang sebagai pesawat kargo terbesar di dunia saat ini, lalu bagaimana dengan mesin jet terbesar di dunia? Bukan Rolls Royce atau Pratt & Whitney, melainkan General Electric (GE) dengan varian GE9X disebut-sebut sebagai mesin jet terbesar di dunia. Nah, baru-baru ini, mesin jet terbesar di dunia tersebut diketahui baru saja mengudara untuk pertama kalinya di atas Gurun Mojave, California.
Baca Juga: Libatkan 1.500 Perusahaan, Inilah Proses Perakitan Airbus A380 Yang Fenomenal
Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman sejumlah laman sumber, mesin GE9X ini rencananya dikembangkan untuk pesawat jet wide-body, Boeing 777X Next-Generation. Dengan menggunakan pesawat uji coba khusus dari basis Boeing 747-400, mesin ini berhasil mengudara pada Selasa (13/3/2018) silam. Jika dibandingkan dengan ukuran mesin-mesin pendahulunya, GE9X jelas unggul jauh dari berbagai aspek.
Ukuran baling-baling depannya tercatat sebagai baling-baling mesin pesawat terbesar, dengan diameter 11 kaki atau yang setara dengan 3,35m. Mesin GE9X juga dilengkapi fuel nozzle yang terbuat dari teknologi additive manufacturing (3D printing), dan sebagian besar komponennya terbuat dari material super ringan dan tahan panas bernama Ceramic Matrix Composites (CMC).
Dengan menggunakan teknologi 3D printing yang mencetak komponen dari bawah ke atas, memungkinkan para insinyur untuk merancang bentuk-bentuk bagian dalam yang kompleks, yang hampir tidak mungkin dicapai sebelumnya.
“Lorong-lorong dan celah-celah kecil ini adalah kunci dari kemampuan teknologi kami,” ungkap juru bicara GE Aviation, Rick Kennedy, dikutip dari laman gereports.co.id. “Bentuk-bentuk ini yang menentukan bagaimana bahan bakar mengalir melalui mulut pipa dan semprotan di dalam ruang pembakaran,” imbuhnya.
CMC sendiri mulai beroperasi ketika suhu mesin sudah menunjukkan angka 2,400 derajat Fahrenheit. Bagian inilah membantu insinyur untuk tetap menjaga temperatur bagian dalam mesin sembari mengurangi pembakaran bahan bakar dan emisi. “Semakin panas mesin, semakin efisien ia bekerja,” tandas Rick.
Mesin ini juga menggunakan 16 bilah kipas carbon-fiber 4th Gen yang terletak di muka mesin, yang bertugas untuk mengalirkan udara ke dalam kompresor. Patut diketahui, GE9X dirancang untuk menghasilkan daya dorong sebesar 100.000 pon, hampir satu pertiga dari daya dorong pesawat ruang angkasa yang mencapai 375.000 pon.
Baca Juga: Kenali Dua Jenis Bahan Bakar Pesawat Yuk!
Hingga saat ini, tercatat sudah lebih dari 700 pesanan GE9X yang masuk, termasuk dari Emirates, Lufthansa, Etihad Airways, Qatar Airways dan Cathay Pacific. Sekedar informasi, General Electric membanderol GE9X di harga $29 miliar atau yang setara dengan Rp399,2 triliun. Wow!