Pelajar dan Mahasiswa Bisa Nikmati Gratis Naik LRT Palembang, Begini Cara Daftarnya

Payo Lur Naik LRT! Ya itulah kalimat ajakan untuk warga Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang untuk gunakan LRT Palembang dalam bertransportasi.Tak hanya ajakan untuk warga Palembang dan sekitarnya saja, tapi ada informasi tambahan yang mungkin bisa dimanfaatkan khususnya bagi pelajar ataupun mahasiswa.

Baca juga: Load Factor Rendah, Akankah LRT Palembang Senasib dengan MRT Malaysia?

Kabarpenumpang.com sempat intip media sosial instagram @lrtsumsel, ternyata ada informasi mengenai promo khusus pelajar atau mahasiswa yang ingin menggunakan LRT Palembang tidak akan dipungut biaya. Promo berupa gratis naik LRT Palembang ini dilakukan selama satu bulan dengan menggunakan kartu berlangganan LRT Sumsel. Jika ingin mendapatkan kartu berlangganan, pelajar atau mahasiswa bisa mendaftar dengan cara berikut ini:

1. Untuk langkah awal silakan isi formulir pendaftaran yang bisa didapat di semua Stasiun LRT Palembang.

2. Bagi pelajar atau mahasiswa hanya ditujukan maksimal semester 6.

3. Ini yang paling penting. Pelajar atau mahasiswa diwajibkan membawa kartu identitas sekolah atau universitas masing – masing yang masih berlaku serta lampirkan fotocopy kartu tersebut.

4. Jika kartu pelajar atau kartu mahasiswa tidak memiliki masa aktif, maka wajib membawa surat keterangan dari sekolah atau univrrsitas sebagai bukti bahwa pendaftar masih tercatat di akademik dan berstatus masih sebagai pelajar atau mahasiswa.

5. Kartu berlangganan akan diproses, pendaftar dikonfirmasi ulang jika kartu sudah bisa diambil.

Dengan hadirnya promo ini, baik pelajar atau mahasiswa yang menggunakan LRT Palembang diharapkan bisa mendapat fasilitas yang disediakan oleh pihak LRT baik di kereta maupun di stasiun. Dan juga memberi rasa aman dan nyaman saat menggunakannya. Seperti diketahui LRT Palembang memiliki 88 kali perjalanan dengan jam operasional mulai pukul 06.00 dari Stasiun DJKA hingga pukul 18.54, serta keberangkatan dari Stasiun Bandara pukul 06.54 hingga pukul 19.37. Tarif umum yang dikenakan Rp 10.000 untuk rute dari dan menuju Stasiun Bandara dan Rp 5.000 untuk rute selain Stasiun Bandara. (PRAS – Cinta Kereta Api)

Kenapa Kursi Kelas Bisnis Miliki 3 Tali Sabuk Pengaman?

Sebagaimana kendaraan di darat, kursi di pesawat juga memiliki sabuk pengaman (seat belt). Namun, di kursi kelas bisnis beberapa maskapai, sabuk pengamannya sedikit berbeda karena memiliki tiga tali atau tiga titik pengamanan. Mengapa demikian?

Baca juga: Sejarah Panjang Sabuk Pengaman di Pesawat, Ternyata Karena “Iri” Pada Mobil

Dilansir Simple Flying, beberapa maskapai semisal SWISS dan United Airlines telah melakukan inovasi pada sabuk pengaman, dari sabuk pengaman tradisional menjadi sabuk pengaman tiga titik khusus untuk kursi kelas bisnis.

Banyak yang mempertanyakan alasan dibalik keputusan maskapai tersebut. Disebutkan, itu terkait erat dengan tiga hal; mulai dari peraturan Administrasi Penerbangan Federal (FAA), ilmu fisika, dan kenyamanan.

Dalam regulasi 14 CFR 121.311 (b) FAA, disebutkan setiap penumpang wajib duduk di kursi masing-masing sebelum pesawat taxiing, lepas landas, dan mendarat dalam posisi sabuk pengaman terpasang. Ini kemudian dilengkapi dengan aturan lainnya di 14 CFR 121.311 (e) dimana posisi kursi selama periode tersebut (sebelum taxiing, lepas landas, dan mendarat), posisi kursi harus tegak. Ini yang kemudian menjadi perdebatan.

Menurut sebuah studi tahun 2020 oleh dua profesor Polandia dari Universitas Maritim Szczecin yang diterbitkan di ResearchGate, posisi kursi tegak pada pesawat memungkinkan penumpang celaka saat terjadi keadaan darurat.

Disebutkan, ada 18 persen kemungkinan penumpang cedera kepala parah, kemungkinan 55 persen cedera serius, dan kemungkinan 90 persen cedera kepala ringan bagi orang dewasa saat terjadi keadaan darurat.

Penelitian ini didukung oleh penelitian lainnya berjudul “Kecelakaan Pendaratan Pesawat: Seberapa Aman Penggunaan Passenger Lap Seat Belts di Pesawat?” yang dipublikasikan di MEDLINE®/PubMed®.

Menurutnya, sabuk pengaman pesawat yang ada sekarang sanggup untuk menghindari penumpang dari cedera saat terjadi turbulensi. Namun, saat terjadi kondisi darurat lainnya, seperti pesawat mengalami deselerasi mendadak (seperti ngerem mendadak), sabuk pengaman pesawat yang ada sekarang tidak kuasa menahan kepala penumpang untuk tidak terbentur dengan benda di depannya.

Sampai di sini, pada intinya, sabuk pengaman pada kursi pesawat tidak aman dan bisa membuat penumpang cedera. Pro-kontra tentu saja terjadi. Salah satu pihak yang kontra alias memandang desain sabuk pengaman yang ada saat ini sudah tepat adalah Ken Hoke, seorang pilot komersial dari Aerosavvy.

Menurutnya, sabuk pengaman tiga tali atau menambah satu sabuk lagi di bagian bahu (seperti di mobil), menuntut untuk memperkuat kursi. Kursi yang lebih kuat artinya bobot yang lebih besar dan mempengaruhi berapa banyak penumpang yang bisa diangkut dalam sekali jalan. Ini tentu saja ditentang maskapai.

Sebagai gantinya, para ahli merancang kursi pesawat lebih rapat dari dekade sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mencegah kepala terpental ke depan. Lebih jauh jarak kursi berarti kecepatan kepala terpental atau terdorong ke depan saat pesawat ngerem mendadak jauh lebih tinggi atau lebih cepat dan itu meningkatkan risiko cedera.

Baca juga: Sabuk Pengaman Ternyata Sudah Ada Sejak 1800-an

Itu sebab, para ahli mensiasatinya dengan memperpendek jarak antara kursi dan menambah pengamanan di bagian belakang kursi untuk mencegah cedera kepala.

Masalahnya adalah, antar kursi kelas bisnis atau kursi first class jaraknya cukup jauh sehingga memungkinkan penumpang mengalami cedera parah. Maka dari itu, alih-alih menggunakan integrated airbag seatbelt atau sabuk pengaman yang dilengkapi dengan airbag di pesawat, maskapai lebih memilih untuk menggunakan sabuk pengaman tiga titik dengan tambahan menyilang di bagian bahu seperti di mobil.

Kedungjati, Stasiun yang Direncanakan Cukup Lama Sebagai Penghubung Menuju Ambarawa

Berlokasi di Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan dengan posisi di ketinggian 36 M diatas permukaan laut. Sesuai daerah ini dulunya memang sebagai penghasil kayu jati terbesar di Jawa Tengah. Mencari informasi tentang stasiun ini, ternyata nama kedung pun berasal dari Bahasa Jawa dengan arti palung sungai yang dalam dan tak pernah mengering, sehingga saking rimbunnya hutan jati di kawasan ini orang menyebut daerah Kedung Jati.

Baca juga: Museum Kereta Ambarawa Sewakan Lokomotif dan Gerbong Untuk Konsep Unik Pernikahan

Stasiun Kedungjati yang merupakan stasiun cagar budaya Perkeretaapian Indonesia ini terletak diantara petak stasiun antara Tanggung dengan Padas. Namun stasiun dengan kode singkatan KEJ ini merupakan stasiun percabangan menuju arah Stasiun Tuntang dan Stasiun Ambarawa dan masih berada di wilayah Daop 4 Semarang.

Bangunan stasiun ini memiliki arsitektur klasik dibangun enam tahun setelah Stasiun Tanggung. Stasiun ini pada awalnya dibangun tanpa peron dengan konstruksi kayu dan bagian utama bangunan bertingkat atau memiliki dua lantai. Tapi pada tahun 1907, Stasiun Kedungjati diubah bangunannya dengan konstruksi bata yang diplester dan bersamaan dengan atap dari seng setinggi 14,65 cm.

Baca juga: Menapaki Sentuhan Belanda di 10 Stasiun Tua di Indonesia

Dulu saat Stasiun Kedungjati masih terhubung dengan jalur ke Stasiun Ambarawa, memilki 3 peron selatan dan empat peron utara. Tapi kini peron selatan sudah non aktif semua, sedangkan peron utara menyisakan 3 jalur yang masih aktif hingga saat ini. Tahun 2011 lalu memang ada rencana akan menghubungkan kembali jalur dari Kedungjati menuju Tuntang. Potensi ini sangat bagus apalagi masyarakat tak perlu repot menggunakan transportasi lain. Namun hingga kini rencana tersebut sudah cukup lama belum terealisasi atau terwujud. Saat ini hanya terlihat tanah yang ditumbuhi rerumputan liar dan beberapa bantalan yang harusnya digunakan untuk pembangunan jalur kereta api tersebut. Entah sampai kapan jalur penghubung ini akan dibangun dan dioperasikan. (PRAS – Cinta Kereta Api)

Ini Alasan Rangkaian “Gendut” Bekas Argo Bromo Anggrek Harus Mangkrak

Banyak yang bertanya – tanya soal nasib rangkaian dengan julukan “gendut” alias rangkaian bogie K9 ini apakah tetap di operasikan atau akan mangkrak. Rangkaian yang dibuat oleh PT INKA (Industri Kereta Api) Madiun merupakan rancangan unggulan dan berbeda dari rangkaian lainnya yang memiliki fasilitas lengkap yang dimiliki PT KAI saat itu.

Baca juga: Pahami Kerinduan Penumpang, KAI Hadirkan “Live Cooking” di KA Argo Bromo Anggrek

Selain fasilitas yang tidak semua dimiliki kelas eksekutif lainnya seperti sandaran kaki, pintu otomatis, toilet luas dan lain – lain rangkaian ini memiliki jenis bogie yang berbeda. Bogie yang dimiliki rangkaian ini adalah jenis K9 yaitu bogie paling nyaman dan menggunakan suspensi udara, serta mampu berlari dengan kecepatan maksimal hingga 120 km/jam. Rangkaian yang diperuntukan sebagai kereta api eksekutif nomor 1dilintas utara ini dibuat pada tahin 1997 dan 2001.

Pada masa jayanya rangkaian ini mendapat julukan “si gendut utara” melesat melewati jalur utara mulai dari Stasiun Gambir melewati Cirebon, Semarang, dan berakhir di Stasiun Surabaya Pasar Turi dengan waktu tempuh 9 jam perjalanan. Warna/livery yang digunakan pun bermacam – macam. Seperti warna putih dengan garis merah muda, putih garis biru pada kereta makan, putih garis hijau, hingga yang terakhir livery dengan sebutan garis pecut. Penempatan rangkaian kebanggaan INKA dan KAI ini pernah digunakan tak hanya sebagai rangkaiam Argo Bromo Anggrek, melainkan sempat digunakan sebagai rangkaian KA Argo Lawu (Gambir – Solo Balapan) dan KA Argo Sindoro (Gambir – Semarang Tawang). Sempat alami anjlok beberapa kali saat digunakan sebagai KA Argo Lawu karena jalur dilalui tidak sesuai dengan bogie K9, akhirnya rangkaian tersebut digunakan untuk KA Argo Sindoro dan kembali lagi sebagai KA Argo Bromo Anggrek.

Selain memiliki bogie yang sensitif sayangnya instruksi dari Departemen Perhubungan kepada PT KAI untuk menarik seluruh kereta kelas Argo Bromo Anggrek ini mulai Desember 2010. Akhirnya KA Argo Bromo Anggrek menggunakan kereta eksekutif biasa untuk sementara waktu. Rangkaian itu sementara meminjam dari rangkaian Kereta Api Semberani dengan jendela yang mirip dengan pesawat.Hingga saat ini rangkaian “gendut” tersebut mangkrak di beberapa stasiun di wilayah Daop 4 Semarang, seperti Stasiun Jerakah, Stasiun Brumbung, dan Stasiun Gubug. Namun pada Juli 2022 kabarpenumpang.com mendapat informasi bahwa suku cadang yang masih berada di dalam rangkaian kereta pembangkit tetap digunakan.

Baca juga: KA Argo Bromo Anggrek, Sejarah Pertama Varian Keluarga Kereta “Argo”

Selain memiliki tenaga yang besar, suku cadang mesin tersebut akan digunakan untuk rangkaian pembangkit lainnya. Jadi alasan mengapa rangkaian ini tidak dijalankan lagi, memgingat biaya suku cadang rangkaian eks Argo Bromo Anggrek ini lumayan mahal karena harus didatangkan langsung dari Perancis yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Akhirnya rangkaian ini di konservasi alias tidak digunakan lagi, dan bersiap untuk dikirim ke “peristirahatan terakhir” yang berada di Pasir Bungur. (PRAS – Cinta Kereta Api)

Dengan Livery Putih – Kuning, Boeing 777 Kargo DHL Singapore Airlines Terbang Perdana

Singapore Airlines belum lama ini telah merilis unit perdana dari Boeing 777 varian kargo yang dicat dengan livery DHL Express pada bagian ekornya. Seperti foto yang bereder di Twitter, Boeing 777-F dengan kode penerbangan 9V-DHA terlihat di Bandara Paine Field untuk menjalani test flight dengan tujuan Bandara Grant Country di Washington, Amerika Serikat.

Baca juga: Ngepot Saat Landing, Boeing 757 DHL Patah Jadi Dua Bagian

Seperti diketahui, pada awal Maret 2022, perusahaan logistik DHL Express dengan Singapore Airlines resmi menyepakati perjanjian kerja sama pengoperasian lima pesawat berbadan lebar varian kargo Boeing 777 milik Singapore Airlines serta perawatannya. Ekspansi yang dilakukan DHL Express menyiapkan pertumbuhan berkelanjutan dengan mengamankan ketersediaan permintaan jasa pengiriman logistik keluar Singapura.

Pesawat yang disewa secara bertahap diberikan setelah selesai pengecatan ulang livery. Livery yang digunakan nantinya akan menggunakan logo DHL dan Singapore Airlines. Perjanjian awal kerja sama ditetapkan berjalan selama empat tahun dengan kesempatan perpanjangan. Dua pesawat kargo B777F siap dikirim pada bulan Juli dan Oktober tahun ini, dan tiga sisanya direncanakan dikirim tahun depan.

Singapore Airlines dalam rilisnya menyebut, kelima pesawat tersebut akan berbasis di Bandara Changi dan akan melayani Hub Asia Selatan. Selain mengoperasikan rute dari Hub Singapura, kerja sama lainnya adalah pengoperasian pesawat oleh pilot-pilot Singapore Airlines pada rute ke Amerika Serikat.

Baca juga: DHL Express Pesan 12 Pesawat Kargo Listrik Alice Eviation, Bisa Terbang Tanpa Pilot!

DHL Express saat ini mengoperasikan lebih dari 320 pesawat kargo di jaringan globalnya di 220 negara. Sementara Singapore Airlines baru-baru ini telah memesan 7 pesawat kargo tipe terbaru Airbus, yaitu A350F, sebagai bagian program modernisasi armada.

Gegara Sepotong Besi Terlepas dari DC-10, Jadi Pengantar Maut Concorde Air France 4590

25 Juli 2000, dikenang sebagai momen kramat bagi debut pesawat penumpang supersonik Concorde. Di tanggal itu, Concorde Air France (AF) 4590 jatuh pada saat lepas landas dari Bandara Charles de Gaulle Paris, Perancis yang akan menuju New York, Amerika Serikat. Insiden itu menewaskan 109 orang di atas pesawat dan 4 orang di darat.

Baca juga: Sejarah Concorde Mendarat-Lepas Landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, Sonic Boom Bikin Kaca Pecah?

Insiden fatal tersebut sontak menjadi titik redupnya Condorde, pasalnya setelah itu Condorde di-grounded secara permanen. Namun, insiden maut pada 25 Juli 2000 tak berdiri sendiri, dari hasil investigasi pihak Perancis dan NTSB, sebelum Concorde AF 4590 mengudara, landasan pacu digunakan oleh maskapai Continental Airlines McDonnell Douglas DC-10.

Saat di landasan pacu beberapa detik sebelum DC-10 tersebut lepas landas, jatuh sepotong besi sepanjang 30 cm (sebesar penggaris) yang berada pada mesin pesawat tersebut. Setelah DC-10 tersebut lepas landas, giliran Concorde AF 4590 siap untuk mengudara dari landasan pacu yang sama.

Saat akan lepas landas, pesawat selalu menitikberatkan hampir seluruh bebannya pada ban belakang pesawat. Untuk pesawat supersonik secara teknis titik berat yang tertumpu pada ban belakang melebihi dari pesawat biasa akibat adanya daya dorong yang lebih besar, ditambah lagi saat ban depan dan hidung pesawat sudah naik di atas tanah.

Di saat akan lepas landas inilah ban kiri belakang Concorde AF 4590 melindas potongan besi yang tadi terjatuh dari DC-10 Continental dan merobek ban kiri belakang AF 4590 tersebut. Kemudian ban belakang meledak lalu serpihan-serpihan dari karet ban tersebut beterbangan dengan kecepatan tinggi dan tidak tentu arah. Walau ban pesawat itu hanya karet, tetapi karet ban pesawat sangat tebal dan kuat ditambah dengan kecepatan yang tinggi saat lepas landas.

Serpihan-serpihan tersebut telah membuat benturan dan hentakan yang sangat kuat pada sayap pesawat yang kemudian membocorkan tangki bahan bakar yang masih penuh. Serpihan juga mengenai kabel-kabel pada sayap dan mengakibatkan percikan listrik, lalu muncul percikan api dan membakar bahan bakar yang terpancar dari tangki pesawat.

Terlihat mesin nomor 2 pada AF 4590 terbakar, menara pengawas (ATC) baru memberitahukan kepada pilot tentang adanya api yang besar keluar dari mesin pesawat setelah 56 detik mengudara. Tetapi pilot sudah tidak bisa berbuat apa-apa, mengingat pada saat baru lepas landas, semua mesin bekerja dalam keadaan maksimal.

Pilot kemudian berencana untuk mendarat darurat di bandara alternatif, yaitu Bandar Udara Le Bourget setelah mencapai ketinggian tertentu, tetapi pesawat tersebut sudah tidak dapat bertahan oleh besarnya kobaran api. Dan akhirnya pesawat jatuh menghujam pada sebuah hotel dekat dengan pompa bensin di daerah Gonesse, dekat Paris, sekitar 2700 meter dari bandara.

Baca juga: Mengapa Kokpit Concorde Begitu Kompleks? Ini Jawabannya

Beberapa jam setelah kecelakaan, para penyelidik mengkonfirmasikan tentang lepasnya potongan besi pada bagian luar mesin pesawat Continental setelah pesawat itu mendarat di Amerika dan memang terbukti bahwa potongan lis pada mesin pesawat itu sudah tidak ada.

Jóhanna Sigurðardóttir – Mantan Pramugari yang Sukses Menjadi Perdana Menteri Islandia

Pernahkah Anda mendengar nama Jóhanna Sigurðardóttir? Dari penggunaan alfabetnya saja, sudah jelas bahwa ia berasal dari Islandia – alfabet yang sama yang digunakan pada nama kota-kota di sana, seperti Siglufjörður, Svínafellsjökull, dan masih banyak kota lainnya. Ya, Jóhanna Sigurðardóttir merupakan mantan Perdana Menteri Islandia yang menjabat terhitung sejak 1 Februari 2009 hingga 23 Mei 2013. Siapa sangka, kiprah gemilangnya di dunia politik ternyata tidak lepas dari pengalamannya sebagai awak kabin di salah satu maskapai Islandia. Wah, kok bisa ya?

Baca Juga: Ellen Church, Pramugari Pertama di Dunia yang Juga Punya Lisensi Pilot

Jóhanna Sigurðardóttir, lahir di Reykjavík pada 4 Oktober 1942. Jóhanna kecil sempat mengenyam pendidikan di Commercial College of Iceland, sebuah sekolah menengah kejuruan yang dioperasikan oleh Kamar Dagang (Chamber of Commerce). Setelah dirinya lulus dengan gelar diploma komersial pada tahun 1960, Jóhanna sempat bergabung menjadi awak kabin dari Icelandic Airlines – yang kini telah berganti nama menjadi Icelandair.

jóhanna sigurðardóttir ketika masih menjadi awak kabin Icelandair. Sumber: istimewa

Ternyata karirnya sebagai awak kabin ini seolah tertimbun oleh prestasi lain yang ia dapatkan. Sebut saja, Jóhanna merupakan Perdana Menteri wanita pertama di Islandia, dan karirnya sebagai Menteri Urusan Sosial dan Keamanan Sosial pada periode 1987–1994 dan 2007–2009 yang bisa dibilang cukup gemilang.

Kendati bertabur prestasi dan kontroversi – karena Jóhanna merupakan orang pertama di dunia yang menjadi kepala pemerintahan yang secara buka-bukaan menyatakan diri sebagai seorang lesbian di era modern, Jóhanna tidak begitu saja melupakan pekerjaan pertamanya, yaitu seorang pramugari.

Dilansir KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Jóhanna tercatat aktif dalam sejumlah gerakan serikat pekerja sejak awal kehidupan profesionalnya, seperti ia pernah memimpin Board of the Icelandic Cabin Crew Association pada tahun 1966 dan 1969, serta Board of Svölurnar, Association of Former Stewardesses di tahun 1975. Selain itu, Jóhanna juga terdaftar sebagai anggota dari Board of the Commercial Workers’ Union, terhitung sejak 1976 hingga 1983.

Baca Juga: Livery “Aurora” Icelandair, Jadi Yang Paling Atraktif di Jagad Penerbangan

Adapun Perdana Menteri ke-24 Islandia ini merilis sebuah biografi di tahun 2017 lalu yang berjudul Minn tími yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris berarti “My Time”. Ini merupakan salah satu biografi yang paling kontroversial dalam sejarah Islandia – yang juga ditulis oleh seorang kontoversial asal Reykjavík.

 

Frank William Abagnale Jr. – Pilot ‘Gadungan’ yang Sukses Berkeliling Dunia Secara Gratis!

Anda masih ingat dengan sosok pilot gadungan yang kedapatan berkeliaran di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta? Lalu pernahkah terlintas di pikiran Anda jika pesawat yang Anda tumpangi tersebut dikemudikan oleh seorang pilot abal-abal? Duh, tentu saja hal seperti ini bisa membahayakan keseluruhan penumpang dan awak penerbang yang beroperasi di dalamnya ya! Nah, ternyata ketakutan Anda tersebut sudah pernah terjadi sebelumnya, dimana seorang pria berkebangsaan Amerika Serikat pernah menyamar menjadi seorang pilot gadungan yang membuatnya mampu berkeliling dunia secara cuma-cuma, lho!

Baca juga: Pilot Garuda Indonesia ‘Gadungan’ Diciduk di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Frank William Abagnale Jr., pria kelahiran Bronxville, New York, 27 April 1948 ini terkenal sebagai pemalsu identitas ulung. Tidak hanya terkenal sebagai pemalsu identitas saja, pria yang akrab disapa Abagnale ini juga mahsyur dengan keahliannya untuk memalsukan cek, hingga melarikan diri.

Salah satu aksinya yang paling terkenal dan merupakan titik balik kelihaian Abagnale dalam berkelit ini adalah ketika ia berhasil memalsukan cek senilai US$2,5 juta di 26 negara selama lima tahun – dimana ia memulai aksinya ini ketika ia berusia 16 tahun.

Di antar serangkaian kasus penipuan yang dilakukannya, pria yang kini bekerja sebagai seorang konsultan keamanan Amerika Serikat ini juga pernah melakukan penyamaran sebagai seorang pilot dari maskapai Pan American World Airways (Pan Am). Penyamarannya sebagai seorang pilot ini sebenarnya merupakan bagian dari aksinya untuk menguangkan cek – agar petugas bank percaya bahwa aksi tipu-tipu Abagnale adalah benar adanya.

Abagnale mendapatkan seragam pilot Pan Am dengan cara menghubungi pihak maskapai secara langsung dan mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang pilot yang kehilangan seragamnya di sebuah hotel. Dari situ, Abagnale tidak hanya mendapatkan seragam pilot, melainkan sebuah ID pilot yang menjadi bekal untuknya. Dari situ, Abagnale juga memalsukan lisensi penerbang yang dikeluarkan oleh Federal Aviation Administration (FAA).

Sejak terdaftar sebagai pilot Pan Am, Abagnale telah terbang lebih dari 1.000.000 mil, dengan lebih dari 250 penerbangan dan terbang menuju 26 negara dengan cara deadheading. Deadheading merupakan praktik membawa penumpang secara gratis, biasanya merupakan anggota dari perusahaan dimana ia bekerja.

Tidak hanya terbang ke banyak destinasi, Abagnale juga mendapat privilege untuk menginap di hotel secara cuma-cuma dalam rentang waktu penyamarannya.

Percayalah, kendati Abagnale tidak mengudara bersama Pan Am, pihak maskapai tidak akan percaya bahwa Abagnale merupakan seorang penipu ulung karena ia memiliki lisensi resmi dari Pan Am dan dokumen FAA palsu yang ia tirukan.

Baca Juga: Wiweko Soepono – Bapak ‘Two-Men Cockpit’ yang Sarat Pengalaman di Dunia Dirgantara

Satu momen yang tidak bisa lekang dari ingatan Abagnale adalah ketika ia ditawarkan untuk mengendalikan pesawat oleh seorang pilot di ketinggian 30.000 kaki. Cerdiknya, Abagnale langsung mengaktifkan sistem auto-pilot dan ia bisa teus melanjutkan penyamarannya sebagai pilot gadungan.

“Kala itu saya sadar bahwa nyawa dari 140 penumpang berada di tangan saya – termasuk nyawa saya sendiri. Saya langsung berinisiatif untuk menyalakan sistem auto-pilot, karena jangankan untuk menerbangkan pesawat, menerbangkan layang-layang saja saya tidak bisa.”

 

Satu sampai Enam, Inilah Daftar Pesawat Twin Turboprop Tercepat Saat ini

Dengan keunggulan kinerja dan efisiensi bahan bakar, mesin turboprop punya tempat tersendiri dalam perkembangan teknologi dapur pacu pesawat udara. Dan dari beragam jenis pesawat bermesin turboprop, yang mengusung dua mesin (twin-turboprop aircraft) adalah yang palig banyak beroperasi saat ini. Twin turboprop populasinya bisa dikatakan ada di setiap segmen, mulai dari pesawat penumpang komersial, pesawat angkut sampai pesawat militer.

Baca juga: Ternyata Rute Pesawat Turboprop Non-Stop Terpanjang di Dunia Ada di Negara Ini

Dan dari banyaknya jenis dan populasi twin-turboprop aircraft, maka yang menjadi pertanyaan bagi netizen adalah, tipe apa yang punya kecepatan maksimum tertinggi? Dan berikut ini kami urutkan dari twin-turboprop aircraft yang kini eksis digunakan di banyak negara.

6. Beechcraft Super King Air 350i (359 km per jam)
Beechcraft Super King Air 350i adalah varian yang lebih besar dari keluarga Super King Air dari Beechcraft. Lini pesawat ini memegang gelar untuk produksi terpanjang dari semua pesawat turboprop sipil di kelasnya. Produksi dimulai hampir 50 tahun yang lalu, dan hingga hari ini masih terus diproduksi.

5. Cessna 425 Corsair (497 km per jam)
Cessna 425 Corsair adalah utility turboprop yang digunakan terutama untuk penggunaan pribadi. Dibangun pada 1980-an, pesawat ini diawaki oleh dua orang dan empat hingga enam penumpang. Pesawat ini dikenal dengan jendelanya yang besar dan tempat duduk yang nyaman.

4. Saab 340 (502 km per jam)
Saab 340 adalah pesawat komersial yang digunakan oleh beberapa maskapai penerbangan lokal dan regional di seluruh dunia. Pesawat ini memadukan kapasitas penumpang yang lebih tinggi dengan penghematan bahan bakar turboprop di atas mesin jet, menjadikannya pilihan yang populer. Saab 340 juga diadopsi sebagai pesawat intai peringatan dini.

3. ATR 72 (518 km per jam)
ATR 72 membawa tonggak baru di kels turboprop yang lebih besar, bahkan lebih besar dari Saab 340. Sama seperti Saab 340, ATR 72 merupakan pesawat penumpang regional jarak pendek, yang juga tersedia dalam varian kargo. Pesawat ini dapat menampung antara 72 dan 78 penumpang.

ATR 72-600 milik Garuda Indonesia. Sumber: Youtube

2. Bombardier DHC-8 Q400 (666 km per jam)
De Havilland Canada (DHC)-8 dikenal sebagai Bombardier Q400 adalah pesawat penumpang jarak pendek yang dioperasikan oleh maskapai lokal. Varian ini dapat membawa antara 68 dan 80 penumpang.

Baca juga: Piaggio P180 Avanti – Mampu Tandingi Jet Bisnis dengan Desain Unik!

1. Piaggio P.180 Avanti Evo (743 km per jam)
Dan inilah pesawat twin-turboprop tercepat sepanjang masa yang dbuat oleh Piaggio dari Italia. Didukung oleh dua turboprop Pratt and Whitney Canada yang menghasilkan tenaga kuda gabungan 1700 hp, Avanti Evo memiliki kecepatan tertinggi 743 km per jam, menjadikannya secara resmi sebagai turboprop sipil tercepat yang ada dalam jalur produksi saat ini.

Sumber: wikimedia.org

Musibah di Bandara Miami, Ribuan Anak Ayam Mati Kepanasan di Gudang Kargo

Ada kabar yang menyedihkan bagi pecinta hewan, pasalnya ribuan anak ayam ditemukan mati setelah mengalami ‘kepasan’ di Bandara Miami-Dade, Amerika Serikat. Persisnya, ribuan anak ayam mati karena panas yang berlebihan, dan ditemukan di gudang kargo oleh seorang pegawai bandara.

Baca juga: Restoran dan Katering di Bandara Praha Gunakan Telur dari Ayam yang Tidak Dikandangkan

Dikutip dari airlive.net (24/7/2022), “Pegawai bandara selama patroli rutin menemukan pengiriman anak ayam di gudang kargo Alliance (Ground International) yang tiba hari Selasa lalu dengan penerbangan Delta Air Lines dari Minneapolis-St. Paul,” kata Greg Chin, juru bicara Departemen Penerbangan di Miami-Dade.

Ia menambahkan, “Anak-anak ayam itu berada dalam penerbangan Delta, yang mendarat di Bandara Internasional Miami pada Selasa pukul 13:16. Dan ayam-ayam malang itu ditemukan empat jam kemudian.”

Saat ditemukan, ribuan anak-anak ayam telah dimuat ke gerobak bagasi logam dan ditempatkan di bawah matahari Florida Selatan untuk beberapa waktu. Ternyata inilah yang menjadi petaka, berada di bawah terik matahari Florida menjadi penjemput maut.

Suhu di bandara sekitar 90 derajat Fahrenheit (32 derajat Celcius) pada saat itu.
Menurut ahli meteorologi CNN pada hari itu suhu tertinggi mencapai 98 derajat Fahrenheit (36 derajat Celcius), dan apesnya suhu aspal bisa 40-60 derajat lebih panas dari suhu udara.

Baca juga: KFC Jepang Hadirkan Varian Ayam Tak Beraroma Tajam untuk Komuters

Departemen Pertanian dan Layanan Konsumen Florida diberitahu Selasa sore bahwa “burung-burung telah mati akibat panas yang berlebihan saat menunggu transportasi ke Bahama,” kata juru bicara Erin Moffet. “Ayam-ayam hidup yang tersisa berhasil mencapai tujuan akhir mereka,” kata Moffet.

Perwakilan peternakan di Bahama mengatakan dari 5.200 anak ayam yang awalnya dikirim, hanya sekitar 1.300 yang berhasil tiba dalam kondisi hidup.