Mahakarya Greenline Yacht jadi Sorotan, Lebih Hijau dan Eksklusif!

Bagi mereka para pegiat moda transportasi laut, nama GX Superyacht hadir sebagai representasi puncak kemewahan, inovasi, dan performa di dunia pelayaran. Lebih dari sekadar kapal mewah, GX Superyacht dirancang untuk memberikan pengalaman tak tertandingi bagi para pemilik dan tamunya, menjelajahi lautan dengan gaya dan kenyamanan yang luar biasa.

Baca Juga: Ritz-Carlton Yacht Collection Resmikan “Ilma” – Superyacht Berstandar Kemewahan Hotel Kelas Super

Setiap GX Superyacht adalah mahakarya desain yang dipesan terlebih dahulu (custom-built), mencerminkan visi dan preferensi unik pemiliknya. Bekerja sama dengan arsitek naval dan desainer interior ternama dunia, GX Superyacht menawarkan estetika yang memukau, baik dari eksterior yang gagah dan elegan hingga interior yang mewah dan fungsional.

Seperti yang dikutip dari laman autoevolution.com (26/3), GX Superyacht memiliki eksterior yang ikonik: dengan garis-garis lambung yang dinamis, proporsi yang sempurna, dan penggunaan material premium seperti baja laut dan aluminium menciptakan siluet yang ikonik dan memancarkan kemewahan. Jendela-jendela besar dan dek yang luas tidak hanya memaksimalkan pemandangan laut yang menakjubkan tetapi juga menciptakan ruang terbuka yang ideal untuk bersantai dan menikmati suasana.

Begitu juga dari segi interiornya yang mewah dan dapat diatur sesuai kenyamanan Anda. Masuk ke bagian dalam dari GX Superyacht, Anda akan disambut oleh kemewahan yang tak tertandingi. Material-material terbaik seperti kayu langka, marmer Italia, dan kulit premium digunakan untuk menciptakan atmosfer yang elegan dan nyaman. Tata letak interior dirancang secara cermat untuk memaksimalkan ruang dan fungsionalitas, dengan pilihan konfigurasi kabin, ruang rekreasi, dan fasilitas lainnya yang sepenuhnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemilik.

GX Superyacht tidak hanya unggul dalam desain dan kemewahan, tetapi juga dalam teknologi dan performa. Dibekali dengan sistem propulsi canggih dan teknologi navigasi terkini, kapal ini mampu melaju dengan mulus dan efisien di berbagai kondisi laut. Ditambah lagi susunan panel surya pada bagian atas kapal yang mampu menampung tenaga hingga 27kW. Pengelolaan kelistrikannya juga luar biasa, GX Superyacht dapat ‘bertahan’ hingga 48 jam tanpa menggunakan bahan bakar sedikitpun!

Mesin-mesin bertenaga tinggi dan sistem propulsi yang dirancang secara optimal memastikan GX Superyacht memiliki kecepatan jelajah yang nyaman dan kemampuan manuver yang baik. Perhatian khusus juga diberikan pada pengurangan kebisingan dan getaran untuk meningkatkan kenyamanan selama pelayaran. Ditambah lagi dengan teknologi navigasi elektronik modern, sistem komunikasi satelit termutakhir hingga radar canggih, menjadikan perjalanan Anda dengan GX Superyacht senantiasa aman dengan beragam konektivitas selama perjalanan. Integrasi sistem ini memungkinkan kru kapal untuk memantau kondisi laut, merencanakan rute yang efisien, dan tetap terhubung dengan dunia luar.

Sumber:autoevolution.com

GX Superyacht menawarkan berbagai fasilitas mewah yang dirancang untuk memanjakan para penumpangnya. Setiap detail diperhatikan untuk menciptakan pengalaman pelayaran yang tak terlupakan. Mulai dari kabin-kabin yang luas dan elegan dilengkapi dengan tempat tidur king-size, kamar mandi en-suite dengan material premium, dan sistem hiburan canggih. Suite pemilik yang biasanya menempati dek utama menawarkan privasi dan pemandangan laut yang spektakuler hingga ruang rekreasi dan beragam hiburan kelas wahid khas yacht.

Pelayanan kelas atas yang prima menjadi salah satu daya jual GX Superyacht, di mana awak kapal yang profesional dan terlatih siap memberikan pelayanan terbaik, mulai dari koki pribadi yang menyajikan hidangan gourmet, pramugari yang memastikan kenyamanan tamu, hingga kapten dan kru dek yang berpengalaman dalam navigasi.

Memiliki GX Superyacht adalah pernyataan gaya hidup dan apresiasi terhadap kemewahan dan kebebasan. Kapal ini bukan hanya alat transportasi, tetapi juga sebuah platform untuk menciptakan kenangan tak terlupakan bersama keluarga dan teman-teman, menjelajahi destinasi eksotis, dan menikmati keindahan lautan dengan privasi dan eksklusivitas tertinggi.

Ancallia, Penyandang Titel Best Rebuilt Yacht yang Siap ‘Diobral’, Berani Beli?

Stasiun Banjar, Warisan Cagar Budaya yang Berdiri Sejak Dua Abad Lalu

Jika kita pernah menggunakan kereta api di jalur selatan pasti tak asing lagi dengan stasiun yang berada di ujung timur perbatasan antara Daop 2 Bandung dengan Daop 5 Purwokerto. Nah, bangunan yang digadang-gadang memiliki sejarah yang amat panjang ini adalah Stasiun Banjar yang merupakan stasiun besar tipe B yang terletak di Hegarsari, Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.

Stasiun yang terletak pada ketinggian +32 meter ini adalah stasiun paling timur dan stasiun aktif yang memiliki ketinggian terendah di Daerah Operasi II Bandung. Sebagai stasiun kelas besar, stasiun ini dapat berfungsi sebagai tempat berhenti kereta api untuk berganti masinis. Terkadang, di stasiun ini juga dilakukan penambahan lokomotif di jalur selatan. Karena semua kereta api wajib berhenti di stasiun ini, pastinya melayani naik dan turun penumpang yang hendak ke arah timur hingga Surabaya serta ke arah barat Bandung hingga Jakarta. Tapi tahukah kalian kalau Stasiun Banjar memiliki sejarah yang panjang? Kabarpenumpang akan mengulasnya berikut ini.

Ternyata Stasiun Banjar sudah berdiri sejak dua abad lalu, tepatnya pada 1 November 1894 dan terlihat masih kokoh hingga saat ini karena perawatan yang rutin. Sehingga stasiun ini masih aktif dan digunakan sebagai penumpang yang hendak naik dan turun kereta api. Fungsi awal Stasiun Banjar yang berada di ujung timur Jawa Barat ini tentunya memiliki beberapa peninggalan bangunan bersejarah. Selain memiliki bangunan yang dirawat oleh PT KAI sebagai bangunan cagar budaya, Stasiun Banjar pun memiliki jalur cabang menuju ke Kabupaten Pangandaran yang aktif hingga 3 Februari 1981.

Sangat disayangkan, jalur menuju Pangandaran hingga Cijulang tersebut sudah tidak digunakan pada saat masa Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) aktif. Padahal dahulu jalur Banjar hingga Cijulang ini dikatakan sebagai urat nadi perjalanan yang amat sibuk karena tak hanya membawa penumpang, namun membawa hasil bumi menggunakan rangkaian gerbong kereta yang diangkutnya. Pada masanya, dari Banjar, penumpang bisa menuju ke Pantai Pangandaran. Jalur Banjar-Pangandaran memiliki terowongan legendaris yang dikenal sebagai terowongan Philip atau akrab disebut Terowongan China.

Nah, kita bergeser sedikit ke arah timur Stasiun Banjar yang merupakan juga aset bersejarah di area tersebut dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Ya, inilah bangunan Depo Lokomotif Banjar juga merupakan bangunan yang dilestarikan sebagai cagar budaya oleh PT KAI. Keberadaan Depo Lokomotif ini sangat vital. Dimana memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan, menyiapkan, melakukan pemeriksaan, memelihara, dan perbaikan ringan agar lokomotif siap menarik rangkaian kereta api. Untuk melakukan semua aktivitas itu, keberadaan Depo Lokomotif dilengkapi dengan bangunan, jalan rel khusus untuk pemeliharaan dan pencucian, serta gudang persediaan suku cadang atau komponen.

Depo Lokomotif Banjar dan Menara Air masih berdiri kokoh di bagian timur Stasiun Banjar. (Foto: Dok. Radar Tasik)

Depo Lokomotif Banjar terakhir beroperasi pada tahun 1990-an, dimana saat itu masih terdapat aktivitas lokomotif diesel hidrolik yang keluar masuk untuk membawa rangkaian kereta lokal dari Stasiun Banjar menuju Stasiun Kroya pp. dengan rangkaian yang terdiri 2 kereta kelas ekonomi dan 10 gerbong bekas muatan pupuk yang juga digunakan sebagai angkutan penumpang. Kini kondisi Depo Lokomotif tua mulai terbengkalai. Hanya ada dua gerbong barang yang tidak lagi dipakai. Tak hanya bangunan deponya sebagai ikonik peninggalan bersejarah, menara air Stasiun Banjar juga menjadi satu-satunya bangunan bersejarah yang paling menjulang tinggi dan saat ini sangat terawat karena telah dilakukan pengecatan warna abu-abu pada dinding menara.

Motor Bebek Berubah Jadi Lori di Stasiun Banjar

Tak hanya stasiun, depo lokomotif dan menara air, Stasiun Banjar juga masih memiliki bangunan tua lainnya, yaitu rumah sinyal yang berada di barat dan timur stasiun. Rumah sinyal masih nampak jelas jika kita melewati Stasiun Banjar. Dahulu saat sistem persinyalan masih menggunakan mekanik/manual, rumah sinyal masih digunakan sebagai ruang Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA).

Namun karena saat ini sistem persinyalan stasiun menggunakan persinyalan elektrik produksi Westinghouse Rail Systems, maka Rumah Sinyal Stasiun Kota Banjar kini hanya bangunan kosong dan tetap dipertahankan sebagai bangunan cagar budaya yang perlu dilestarikan. Petugas PPKA pun saat ini mengendalikan persinyalan cukup ruangan PPKA yang berada di peron jalur 1 Stasiun Banjar.

Bangunan rumah sinyal Stasiun Banjar yang dilestarikan sebagai bangunan cagar budaya yang masih terawat. (Foto: Dok. Radar Tasik)

Unik! Di Kepulauan Seribu Ada ATM di Atas Kapal!

Pernahkah terpikirkan oleh Anda untuk menarik uang tunai saat sedang berlayar atau sedang berlibur di sebuah pulau? Tentu ini tidaklah mudah dilakukan mengingat jarang sekali ada destinasi yang menyediakan ATM, terutama di pulau-pulau kecil. Namun tahukah Anda bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyediakan layanan ATM di sebuah kapal dan menjangkau daerah Kepulauan Seribu. Unik sekali, bukan?

Baca Juga: Kiat Jitu Hadapi Anak Rewel Selama Pelayaran: Harus Penuh Kasih Sayang

Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman detik.com (28/3), Teras BRI Kapal adalah layanan perbankan laut satu-satunya di dunia. Bagai melihat harta karun, siapapun yang melihatnya langsung ingin berfoto dan menjajal layanan ATM di atas kapal ini. Tidak melulu wisatawan mancanegara, tapi wisatawan domestik pun tak kalah kepo. Banyak yang tak pernah tahu tentang layanan ini, mereka lalu tanya-tanya soal fasilitas di kapal tersebut.

Sesuai dengan namanya, fungsi utamanya adalah untuk menyediakan layanan perbankan bergerak bagi masyarakat di wilayah pesisir dan kepulauan terpencil, khususnya di Kepulauan Seribu, Jakarta.

Teras BRi Kapal. Sumber: Istimewa

Layaknya mesin ATM kebanyakan, layanan yang tersedia meliputi setoran dan penarikan tunai, transfer dana, pembayaran tagihan, pengajuan pinjaman, dan fasilitas ATM. Diketahui, layanan bank laut ini berlayar di 5 pulau; yaitu Pramuka, Panggang, Tidung, Kelapa-Harapan dan Untung Jawa selama 5 hari. Setiap harinya, kapal ini pindah dari satu pulau ke pulau yang lain.

Kehadiran Teras BRI Kapal bernama Bahtera Seva I ini kerap menarik perhatian banyak orang. Seorang teller yang melayani di Teras BRI Kapal bercerita bahwa selama 6 bulan kerja, tak jarang ia melihat bule-bule yang penasaran dengan kapal BRI, khususnya di Pulau Tidung yang biasa jadi tempat liburan. “Ada bule yang penasaran lalu masuk ke dalam, lihat atm,” ujar sang teller.

Berdasarkan informasi untuk kapal Teras BRI secara umum, panjangnya diperkirakan sekitar 31,55 meter dengan lebar 6,3 meter, data ini ditemukan untuk KM Bahtera Seva IV, kemungkinan memiliki kemiripan dari segi spesifikasi. Kendati berada di atas kapal, Bathera Seva 1 sudah dilengkapi dengan fasilitas perbankan standar tinggi, termasuk teller counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Garuda Indonesia Sajikan Menu Baru Khas Aceh dan Sumatera Utara

Kenali Fungsi Buffer Zone: Lebih dari Sekadar Pemecah Konsentrasi Calon Penumpang

Puncak arus mudik 2025 semakin dekat dan PT ASDP Indonesia Ferry telah mencatat data lonjakan penumpang di lintasan Merak-Bakauheni. Bahkan, angka yang dicatat ASDP tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 lalu.

Baca Juga: Mudik Naik Ferry Tapi Tidak Ingin Terlalu Mengantri? Datang di Rentang Jam Ini!

Lonjakan Penumpang
Mengutip dari siaran pers, pada 24 Maret 2025 saja, sebanyak 46.785 penumpang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera, meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Diikuti, kendaraan roda empat sebanyak 5.963 unit atau naik 10%, sementara jumlah bus meningkat 28% menjadi 529 unit. Adapun kendaraan roda dua mengalami penurunan 61% dengan 504 unit, begitu pula angkutan truk yang turun 69% menjadi 971 unit.

Secara total, jumlah kendaraan yang menyeberang pada H-7 mencapai 7.967 unit, turun 23% dibandingkan tahun lalu. Namun demikian, secara kumulatif sejak H-10 hingga H-7, tercatat sebanyak 205.715 orang telah menyeberang dari Jawa menuju Sumatera atau naik 48% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan kendaraan yang telah menyeberang mencapai 45.377 unit, atau meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya antrian lalu lintas seiring tingginya volume kendaraan pada Angkutan Lebaran, ASDP juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna menerapkan rekayasa lalu lintas, termasuk one way, contra flow, buffer zone, dan sistem penundaan (delayed system).

“Kami kembali menyiapkan area buffer zone menuju Pelabuhan Merak, mulai dari jalur tol hingga arteri, seperti di rest area KM 13, KM 43 dan KM 68 Tol Tangerang-Banten yang juga menjadi area filter kendaraan yang belum bertiket.” Ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin.

Fungsi Buffer Zone
Menyinggung soal buffer zone, area ini kerap dijadikan salah satu andalan ASDP dalam memecah konsentrasi pemudik di kala peak season.

Jika ditelaah lebih jauh, kehadiran buffer zone ini ternyata tidak hanya untuk memecah konsentrasi calon penumpang saja, lho! Berikut KabarPenumpang.com sarikan fungsi-fungsi penting dari buffer zone, dilansir dari berbagai laman sumber.

Meningkatkan Keamanan
Buffer zone memungkinkan petugas gabungan untuk melakukan pemeriksaan keamanan secara lebih efektif sebelum kendaraan atau penumpang memasuki area pelabuhan. Ini juga memberikan ruang untuk mengelola situasi darurat atau insiden yang mungkin terjadi.

Optimalisasi Operasional Pelabuhan
Dengan adanya buffer zone, operasional pelabuhan dapat berjalan lebih efisien. Kendaraan dan penumpang dapat diatur alurnya dengan lebih baik dan hal ini akan mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan produktivitas pelabuhan.

Pengaturan Lalu Lintas Saat Arus Mudik
Saat arus mudik, volume kendaraan yang menuju pelabuhan meningkat pesat. Buffer zone menjadi sangat penting untuk mengatur lalu lintas dan mencegah penumpukan yang berlebihan. Penerapan delaying sistem, dengan penempatan buffer zone di rest area, menjadi solusi untuk menghindari penumpukan kendaraan di area pelabuhan.

Antisipasi Kondisi Darurat
Buffer zone juga dapat berfungsi sebagai area evakuasi jika terjadi kondisi darurat di pelabuhan, seperti kecelakaan atau bencana alam. Buffer zone juga dapat digunakan untuk mengantisipasi cuaca buruk yang mungkin terjadi.

PT Pelni Siap Kerahkan KM Dobonsolo Untuk Tunjang Mudik Lebaran 2025

Rest Area Batang, Persinggahan Nyaman dengan Ruang Hijau

Rest area Batang menjadi salah satu tempat paling sering disinggahi oleh para pemudik yang melintasi Jalur Pantura dan Tol Trans Jawa. Berada di Tol Batang-Semarang, rest area ini menawarkan berbagai fasilitas lengkap yang membuat perjalanan jauh terasa lebih nyaman.

Memilik area kuliner yang luas, rest area Batang juga memiliki spot istirahat yang sejuk dan bukan hanya tempat berhenti, tetapi juga memberikan pengalaman sendiri bagi pelancong atau pemudik yang berhenti di sini. Karena memiliki banyak tempat parkir, pemudik bisa memilih sendiri posisi enak untuk beristirahat.

Bila dibandingkan dengan rest area lainnya yang lebih sering penuh sesak, rest area KM 379 Batang dikenal lebih tertata dan memiliki ruang hijau yang cukup banyak. Sehingga memberika suasana yang lebih sejuk.

Salah satu daya tarik utama Rest Area Batang adalah keberagaman kuliner yang tersedia. Dari makanan khas Jawa Tengah seperti soto, pecel, dan nasi liwet, hingga makanan cepat saji yang lebih praktis bagi pemudik yang buru-buru.

Bagi yang ingin menikmati kopi, ada beberapa kedai yang menawarkan kopi lokal dengan suasana santai. Salah satu yang cukup terkenal adalah warung kopi khas Pekalongan yang menawarkan kopi tahlil, minuman dengan campuran rempah-rempah yang cocok untuk menambah energi di perjalanan.

Selain tempat makan, Rest Area Batang juga memiliki berbagai fasilitas penting, seperti Mushola luas dan bersih untuk ibadah. Toilet dalam jumlah banyak dan relatif bersih dibanding rest area lainnya.

SPBU untuk mengisi bahan bakar tanpa harus antre panjang. Tempat istirahat dengan kursi dan area duduk nyaman dan pusat oleh-oleh dengan beragam pilihan makanan khas daerah.

Bahkan rest area batang dekat dengan berbagai tempat wisata yang bisa dikunjungi salah satunya adalah Pabrik Gula Batang. Karena berada di wilayah yang sama, lokasinya hanya berjarak 10-12 km dari rest area Batang.

Selain itu juga dekat dengan Pantai Sigandu, Batang Dolphine Center, Agrowisata Pagilaran, Curug Genting, dan Kota Pekalongan. Rata-rata tempat wisata ini berjarak tempuh sekita 30 menit sampai satu jam perjalanan.

Lelah Dijalan Saat Mudik? Empat Rest Area Ini Pilihan Mantap di Jalur Pantura

Jalan-jalan ke Kuching Naik Bus dari Kalimantan, Ini Caranya!

Liburan ke Kalimantan dan memiliki banyak Waktu luang? Jangan lupa bawa paspor biar mampir ke Kuching, Ibukota Sarawak, Malaysia. Kota ini sendiri bisa disinggahi dengan menggunakan perjalanan darat salah satunya dengan menggunakan bus.

Jalur darat sendiri menjadi yang terfavorit bagi pelancong dan pekerja migran yang ingin bepergian antara kedua negara dengan biaya lebih murah dibandingkan pesawat. Dirangkum KabarPenumpang.com, ini cara bepergian dari beberapa kota besar Kalimantan ke Kuching, Sarawak, Malaysia.

1. Rute dan Kota yang Dilalui
Perjalanan dengan bus dari Kalimantan ke Kuching biasanya berangkat dari kota-kota besar di Kalimantan Barat, seperti, Pontianak – Kuching (Rute utama, sekitar 8–10 jam perjalanan), Sintang – Kuching, Sambas – Kuching, dan Entikong – Kuching (Jalur terpendek melalui perbatasan darat utama)

Bus ini akan melewati beberapa kota dan perbatasan utama Indonesia-Malaysia di Entikong (Indonesia) – Tebedu (Malaysia).

2. Operator Bus yang Melayani Rute Ini
Bus untuk sampai ke Kuching sendiri ada banyak yang beroperasi yakni Damri, Bintang Jaya Express, SJS (Syarikta Jepak Express) yang mana ini adalah operator bus Malaysia yang sering melayani rute Kuching menuju Pontianak pulang pergi. Yang terakhir ada Bus Platinum dan Bus Eva Express.

3. Fasilitas dan Harga Tiket
Bus yang melayani rute ini biasanya memiliki fasilitas seperti AC, kursi yang bisa direbahkan, toilet di dalam bus (tergantung operator), dan layanan bagasi. Harga tiket bus Pontianak-Kuching berkisar antara Rp250.000 – Rp350.000 per orang, tergantung kelas bus yang dipilih.

4. Proses di Perbatasan Entikong-Tebedu
Perjalanan dengan bus ini akan berhenti di perbatasan Entikong-Tebedu untuk pemeriksaan imigrasi. Penumpang akan mendapatkan stempel keluar dari Indonesia di Pos Imigrasi Entikon dan ada pemeriksaan barang bawaan oleh Bea Cukai. Kemdian masuk ke Pos Imigrasi Tebedu, Malaysia untuk pemeriksaan paspor dan visa.

Melanjutkan perjalanan menuju Kuching setelah semua penumpang selesai pemeriksaan. Untuk WNI, perjalanan ini biasanya cukup mudah karena hanya memerlukan paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan.

Bus biasanya berhenti di Kuching Sentral, terminal bus utama di Kuching, dari sini bisa lanjut dengan transportasi lokal ke berbagai destinasi di Sarawak.

Perbatasan Singapura dan Malaysia Dibuka April, Operator Bus Bersiap Hadapi Lonjakan

Kiat Jitu Hadapi Anak Rewel Selama Pelayaran: Harus Penuh Kasih Sayang

Perjalanan mudik dengan kapal laut seringkali menjadi pilihan menarik, menawarkan pemandangan laut yang luas dan pengalaman yang berbeda. Namun, bagi orang tua yang membawa serta anak kecil, tantangan terbesar adalah menghadapi potensi anak rewel selama pelayaran. Ruang terbatas, waktu tempuh yang relatif lama, dan lingkungan yang asing bisa memicu ketidaknyamanan dan akhirnya membuat anak menjadi mudah rewel.

Baca Juga: Enam Tips Aman Bawa Anak Naik Pesawat, Nomor Empat Sering Dilupakan Orang Tua

Berikut, KabarPenumpang.com akan mengupas berbagai kiat jitu yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi anak rewel selama pelayaran, demi menciptakan perjalanan yang lebih tenang dan menyenangkan bagi seluruh keluarga.

Sebelum mencari solusi, penting untuk memahami akar penyebab mengapa anak Anda menjadi rewel di atas kapal. Beberapa faktor umum yang seringkali menjadi pemicu antara lain lapar, kebosanan, kekelahan, perubahan rutinitas, ketidaknyamanan fisik (contoh: udara yang panas, pakaian yang kurang nyaman, dll) hingga anak yang butuh perhatian lebih.

Setelah memahami potensi penyebab anak rewel, barulah Anda dapat mengambil langkah selanjutnya agar anak tidak lagi rewel. Pastikan Anda membawa semua hal yang anak Anda sukai, seperti mainan, alat gambar dan mewarnai, hingga ponsel yang sudah ‘dibekali’ dengan hiburan edukatif. Di kebanyakan kasus, anak akan cukup anteng saat ia sudah bermain di dunianya sendiri.

Jangan lupa juga untuk membekali anak Anda dengan makanan favoritnya! Biasanya mood anak akan berubah 180 derajat saat ia sudah mendapatkan asupan dari makanan atau minuman favoritnya. Anda juga bisa menyiapkan makanan-makanan bergizi seperti buah atau camilam sehat lainnya untuk menjaga kesehatan si buah hati.

Terkadang, beberapa anak tidak bisa beristirahat jika tidak dengan bantal, guling atau selimut kesayangannya. Jadi, Anda juga harus memastikan barang-barang tersebut sudah masuk ke dalam daftar bawaan selama mudik.

Memang, mudik dengan membawa anak tidaklah semudah bepergian bersama pasangan. Anda dituntut untuk lebih aktif dan responsif selama perjalanan. Mungkin Anda bisa mengajaknya bermain, bernyanyi, bercerita, atau mengamati lingkungan sekitar (laut); namun khusus untuk poin terakhir, kewaspadaan Anda patut ditingkatkan mengingat keselamatan selama perjalanan tetaplah harus diutamakan.

Terakhir, jangan ikut-ikutan ‘terpancing’ ketika anak sudah mulai rewel. Kelola emosi Anda, tetaplah sabar karena bentuk frustasi Anda saat melihat anak rewel tidak melulu membuat anak menjadi tenang, bahkan acap kali semakin memperkeruh keadaan.

Memang, sulit untuk membuat anak tenang dalam 1 tindakan saja. Butuh beberapa percobaan dan strategi agar anak bisa anteng selama perjalanan mudik. Yang terpenting adalah coba pahami penyebab anak rewel dan lakukan hal-hal di atas dengan penuh kasih sayang, bukan malah memarahi si anak.

Mau Ajarkan Anak Naik Angkutan Umum Sejak Dini? Simak Tips Berikut Ini!

Apa yang Dirasakan Penumpang Kapal Saat Tsunami? Ini Jawabannya!

Menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025, publik sempat digemparkan dengan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan ancaman bencana alam.

Hal ini bukan tanpa alasan, meningingat BMKG pernah mencatat sekitar 16 bencana, terutama gempa bumi dan tsunami yang terjadi selama periode Hari Raya dan musim libur; di antaranya gempa Palu, Sulteng pada Idul Fitri 2012, tsunami Selat Sunda pada Natal 2018, hingga gempa Nias pada Idul Fitri 2021.

Baca Juga: Pulau Onrust – Saksi Bisu Sejarah Maritim Jakarta

Mengutip dari laman detik.com, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga 2 meter di perairan selatan Sumatera, selatan Jawa, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, potensi banjir rob pada akhir Maret menjelang fase bulan purnama yang dapat meningkatkan pasang maksimum di wilayah pesisir.

Nah, menyoal imbauan BMKG di atas, muncul pertanyaan: “Apa yang akan dirasakan penumpang kapal saat terjadi bencana gempa atau bahkan tsunami saat berlayar?”

Untuk menjawab pertanyaan ini, sebenarnya ada 2 kondisi utama yang harus dibedakan terlebih dahulu sebelum melanjutkan pembahasan; kapal berada di laut dalam serta kapal masih ada di dekat pantai.

Jika kapal sudah berada di laut dalam atau sudah jauh dari bibir pantai, maka biasanya penumpang tidak akan merasakan guncangan yang signifikan saat terjadi tsunami. Sedangkan ketika ada gempa, kapal akan berguncang jika pusat gempa berada dekat dengan posisi kapal.

Sementara jika posisi kapal masih berada di dekat pantai, maka kemungkinan besar kapal akan mengalami guncangan tergantung pada besaran kekuatan gempa. Pun halnya jika terjadi tsunami, maka akan ada kemungkinan kapal terhempas ke bibir pantai atau bahkan daratan, tergantung seberapa besar gulungan ombak tsunaminya.

Contoh dari kapal yang terhempas ke daratan akibat tsunami adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung di Aceh pada tahun 2004 silam, di mana kapal berbobot 2.600 ton ini terseret hingga jarak 5km dari titik awal kapal bersandar. PLTD Apung inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya museum dengan nama yang sama di Aceh.

PLTD Apung: Saksi Bisu Dahsyatnya Tsunami Aceh yang Kini Menjadi Ikon Wisata

Lagi, Balai Yasa Tegal Kembali Gencar Produksi Kereta Makan Mewah

Rasanya hampir tak percaya bahwa tim dari Balai Yasa Tegal selalu membuat terobosan produksi kereta makan mewah. Ya, balai yasa yang dikenal dengan produksinya yaitu membuat ataupun merawat rangkaian angkutan barang atau gerbong ini kembali dikejutkan dengan adanya produksi baru lagi, yakni rangkaian kereta makan yang elegan dan mewah.

Balai Yasa Tegal yang eksis sejak tahun 1893 ini lokasinya tak jauh dari Stasiun Tegal atau berada di Jalan Semeru, Kota Tegal yang merupakan bengkel kereta api dengan sarana produksi mayoritas adalah gerbong.

Balai Yasa Tegal Luncurkan Kereta Makan Mewah dengan Suguhan Kuliner dari KAI Services

Balai Yasa ini menjadi andalan PT KAI yang bisa memproduksi serta merawat gerbong dilakukan dalam jangka waktu perawatan 24 bulanan (P24) dan 48 bulanan (P48). Balai Yasa Tegal pun benar-benar menunjukkan komitmennya buat menjaga kualitas dan keandalan gerbong kereta yang sudah selesai perawatannya.

Selama periode tersebut, perawatan rutin seperti P24, P28, plus perbaikan besar, semuanya dikerjakan secara tepat waktu sesuai yang minta oleh produsen. Ini karena Balai Yasa Tegal selalu optimis dalam melakukan produksi gerbong kereta agar pelayanan selalu prima untuk pelanggan KAI.

Fyi, dari berbagai sumber bahwa Balai Yasa Tegal didirikan pada tahun 1893 oleh perusahaan Hindia-Belanda dan merupakan bagian atau unit kerja dari perusahaan kereta api swasta di Semarang Cirebon Stroomtram-maatcchappij (SCS) yang berpusat di Kota Tegal dengan nama bengkel Kereta Api Tegal dan memiliki fungsi melaksanakan perawatan lokomotif uap, kereta kayu, dan gerbong milik SCS.

Pada tahun 1942, semua perkeretaapian di Jawa dikuasai oleh pemerintah angkatan darat Jepang (Rikogun) dan semua perusahaan kereta api termasuk SCS disatukan dengan nama Rikuyu Kyoku. Setelah proklamasi Republik Indonesia, Balai Yasa Tegal sempat mengalami beberapa perubahan diantaranya:

1. Pada tangal 29 September 1945 dibentuk Djawatan Kereta Api Republik Indonesia disingkat DKARI;
2. Pada masa pemerintah Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) diubah menjadi Djawatan Kereta Api Republik Indonesia Serikat;
3. Pada saat Negara Republik Indonesia Serikat bubar, diubah menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) pada tanggal 1 Januari 1950;
4. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22/1963, DKA diubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) pada tanggal 25 Mei 1963;
5. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61/1971, PNKA alih status menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) pada tanggal 15 September 1971.

Kita perjelas dulu, nih tentang sarana-sarana yang dibuat oleh Balai Yasa Tegal. Saran yang telah dibuat dan saat ini masih berjalan sesuai dengan angkutannya telah tersebar di jalur KA Pulau Jawa dan Sumatera. Banyaknya gerbong yang telah dibuat meliputi Gerbong Datar (GD), Gerbong Ketel KKW, Gerbong Batubara ZZOW dan beberapa gerbong lainnya sebagai penunjang angkutan barang yang dibutuhkan KAI. Dalam proses kegiatan perawatan kereta dan gerbong di Balai Yasa Tegal, setiap kereta atau gerbong yang masuk untuk dilakukan perawatan dan perbaikan akan melewati beberapa tahapan proses yang sama.

Secara garis besar, tahapan proses yang dilewati tersebut diantaranya adalah proses investigasi awal pada kereta atau gerbong yang masuk untuk mengecek apa saja yang perlu diperbaiki dan diganti, proses pembuatan maintenance order, proses pencucian dan pembongkaran kereta atau gerbong, proses perawatan dan perbaikan masing-masing bagian kereta atau gerbong (terbagi menjadi 5 golongan bagian), proses perakitan, dan proses quality control yang didalamnya mencakup tes pengereman, tes kebocoran, dan tes jalan.

Nah, lagi-lagi inovasi baru dari Balai Yasa Tegal yang telah memproduksi kereta makan yang sangat mewah ini telah kembali dilakukan. Seperti yang sudah ada, interior dengan desain mewah dan fungsional, kereta makan ini tidak kembali menawarkan pengalaman bersantap yang elegan dan nyaman di dalam kereta api. Kereta makan modifikasi BY Tegal yang sedang berjalan kini hadir pada beberapa rangkaian kereta api, termasuk KA Argo Muria, yang memungkinkan penumpang menikmati pengalaman perjalanan dengan kenyamanan lebih.

Kereta Makan (M1) terbaru dirancang dengan berbagai fasilitas unggulan untuk meningkatkan kenyamanan, antara lain kursi sofa premium yang lebih nyaman daripada kursi standar, ruang makan yang lebih luas dengan tata letak ergonomis, serta tempat sholat bagi pelanggan yang ingin beribadah selama perjalanan. Dalam setiap proses modifikasi, Balai Yasa Tegal memastikan bahwa kereta makan memiliki standar keselamatan yang tinggi, kenyamanan optimal, serta menggunakan material berkualitas yang mendukung pengalaman pelanggan.

Bagian interior kereta makan yang elegan nan mewah. (Foto: Dok. KAI)

Lebih dari 100% Penumpang Lebih Dominan Gunakan Kereta Api Untuk Mudik Lebaran

Angkutan Lebaran 2025 saat ini tercatat bahwa masyarakat lebih banyak memilih sarana transportasi kereta api. Lonjakan penumpang terlihat pada Stasiun Pasar Senen yang hingga kini terpantau masih banyaknya pemudik dari Jakarta menuju ke kota-kota di Pulau Jawa.

Mayoritas penumpang yang akan mudik ke berbagai daerah tersebut diantaranya: Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Berbagai jenis kereta mulai dari kelas ekonomi hingga eksekutif pun tiket sudah terjual habis. Hanya ada beberapa tiket yang dibuka pada hari H, itu pun hanya ada kursi-kursi tambahan untuk penumpang yang belum kedapatan tiket

Tak hanya itu, di Stasiun Gambir pun juga terpantau ramai dengan pemudik yang hendak menuju ke berbagai kota. Penumpang disini lebih dominan untuk mudik seperti Kutoarjo, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya. Serta beberapa kota yang dilewati kereta api juga terpantau cukup ramai.

Untuk Daop 1 Jakarta saja menunjukkan kinerja yang signifikan di dua stasiun utama, yakni Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Sejak 21 Maret 2025, total kedatangan penumpang di Daop 1 Jakarta tercatat mencapai 617.753 orang, dengan rata-rata kedatangan harian sekitar 28.080 penumpang. Lonjakan kedatangan diperkirakan terjadi pada periode 5-7 April 2025, di mana jumlah penumpang per hari diprediksi melebihi 47.000 orang.

Keberangkatan dari Stasiun Gambir menunjukkan beberapa tujuan utama pemudik:
Surabaya Pasarturi: 2.194 penumpang
Kutoarjo: 2.183 penumpang
Lempuyangan: 1.984 penumpang

Sedangkan, keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen mengarah ke beberapa kota besar, antara lain:
Semarang: 2.436 penumpang
Yogyakarta: 2.291 penumpang
Purwokerto: 1.817 penumpang

Pada 26 Maret lalu, Daop 1 Jakarta memberangkatkan 87 KA Jarak Jauh (KAJJ) dengan total kapasitas 48.408 seat. Dengan tingginya permintaan, tiket yang terjual mencapai 48.825 seat, menghasilkan okupansi 101%.

Stasiun Gambir : 45 KAJJ, kapasitas 21.252 seat, tiket terjual 20.856 seat, dengan okupansi 98%.
Stasiun Pasar Senen : 42 KAJJ, kapasitas 27.156 seat, tiket terjual 27.969 seat, dengan okupansi 103%.

Hingga saat ini, Daop 1 Jakarta telah berhasil menjual 700.836 tiket, mencatatkan tingkat okupansi sebesar 68% dari total kapasitas 1.034.978 seat yang tersedia untuk keberangkatan dari wilayah Jakarta.

Namun, angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan tiket untuk arus balik. Dengan tingginya permintaan ini, PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpang, baik menjelang maupun setelah Lebaran.