Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanImbas Virus Corona, KLM Pensiunkan Boeing 747-400 Lebih Cepat, Salah Satunya “City...

Imbas Virus Corona, KLM Pensiunkan Boeing 747-400 Lebih Cepat, Salah Satunya “City of Jakarta”?

Koninklijke Luchtvaart Maatschappij atau yang akrab disingkat KLM dilaporkan akan mempensiunkan armada Boeing 747-400 pada bulan April mendatang. Pesawat yang biasa disebut “Queen of The Skies” tersebut semula dijadwalkan baru akan pensiun pada tahun 2021. Namun, akibat sepinya penerbangan, pesawat legendaris tersebut harus pensiun lebih awal dari jadwal semula.

Baca juga: Boeing 747-400 Eks KLM “City of Bangkok” Bakal Menjadi Daya Tarik Hotel di Amsterdam

Dikutip dari laman aviation24.be, Senin, (16/3), maskapai tertua di dunia yang didirikan pada 7 Oktober 1919 oleh seorang letnan aviasi muda bernama Albert Plesman tersebut diprediksi akan mempensiunkan enam dari 11 armada Boeing 747-400-nya. Meskipun pihak maskapai belum mengumumkan pesawat mana saja yang akan dipensiunkan, namun, beberapa sumber menyebut bahwa “Queen of The Skies” yang dipensiunkan, mungkin salah satunya adalah “City of Jakarta”.

Sebagaimana yang umum diketahui, Royal Dutch Airlines atau KLM semula mempunyai 12 armada Boeing 747-400, mulai dari City of Guayaquil, City of Lima, City of Nairobi, City of Hongkong, City of Jakarta, City of Seoul, City of Tokyo, City of Beijing, City of Vancouver, City of Shanghai, City of Johannesburg, dan City of Bangkok. Pada tahun 2019, satu dari 12 fleet KLM tersebut, City of Bangkok terlebih dahulu dipensiunkan dan dialihfungsikan oleh Corendon Village Hotel, Amsterdam, menjadi penghias mata untuk pemikat para pelanggannya.

Bila melihat dari tahun operasionalnya, dari 11 armada “Queen of The Skies”, maka besar kemungkinan, enam pesawat yang akan dipensiunkan adalah City of Guayaquil, City of Lima, City of Nairobi, City of Hongkong, City of Jakarta, dan City of Seoul. Pasalnya, pesawat-pesawat tersebut sudah mulai dioperasikan pada rentang waktu antara April 1990 dan Oktober 1996, lebih tua dibanding lima Boeing 747-400 lainnya yang datang lebih akhir.

Selain mengumumkan kebijakan mempensiunkan Boeing 747-400 , KLM juga mengumumkan beberapa kebijakan lainnya, sehubungan dengan banyaknya negara yang memutuskan untuk lockdown seiring wabah virus corona atau Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan, baik lockdown negara atau bandaranya saja.

Di antaranya, penangguhan perjalan dari dan ke Curacao, sebuah pulau di Laut Karibia sebelah selatan, dekat pesisir Venezuela (mulai 13 Maret 2020), Istanbul, Turki (mulai 14 Maret 2020), Buenos Aires dan Santiago de Chile (mulai 15 Maret hingga 28 Maret 2020), Kuwait dan Bahrain (mulai 13 Maret 2020), India (Bangalore mulai16 Maret), (Mumbai mulai 17 dan 19 Maret), dan (New Delhi mulai 18 Maret), serta Hong Kong, Korea Selatan, dan Italia (mulai 14 hingga 28 Maret mendatang).

Baca juga: Ternyata, Jakarta Merupakan Destinasi Penerbangan Antar Benua Perdana KLM!

Keputusan tersebut merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk mengurangi kapasitas penerbangannya sebesar 25 persen di bulan Maret dan 30 dan 40 persen di bulan April hingga Juni. Tentu saja kebijakan tersebut berdampak pada pengurangan 30 persen karyawan atau sekitar 1.500-2.000 karyawannya di seluruh dunia.

Tak hanya itu, kebijakan lainnya untuk menekan efisiensi juga terpaksa diambil perusahaan yang berbasis di Bandara Amsterdam Schiphol tersebut, seperti menunda semua investasi di masa depan sebesar Rp6,6 triliun hingga akan mengambil serangkaian langkah pemotongan biaya lainnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru