Diet sebenarnya tidak akan menjadi masalah jika berkonsultasi dengan pihak yang tepat seperti ahli gizi ataupun dokter. Dengan konsultasi ini setiap orang yang akan diet akan diberikan tahapan dan program yang jelas. Namun apa jadinya jika tidak berkonsultasi dan menganggap yang dibaca dan dilihat adalah cara yang benar untuk berdiet? Ini terjadi pada seorang pria muda bernama Will Matthews yang salah mengikuti cara diet.
Baca juga: Tergeletak di Rel dan Tertabrak Kereta, Seorang Pria Bakal Didakwa Lakukan Tindakan Ilegal
Karena hal tersebut kesehatan mentalnya terpengaruh dan pada 8 Oktober 2017 lalu, ketika pria berusia 22 tahun tersebut akan naik kereta dari Stocport di Greater Manchester, dia melangkah menabrakkan dirinya ke kereta yang bergerak dari Brimingham. Saat kejadian Will ditemukan meninggal ditempat kejadian dan beberapa luka terlihat ditubuhnya.
Sebelum meninggal, mahasiswa Universitas Manchester Metropolitan tersebut mulai terobsesi dengan diet ketat yang hanya memakan sayur dan buah. Christopher Matthews yang merupakan ayah Will kesal dan mengatakan bahwa putranya memiliki fiksasi dengan diet ini dan menjadi lebih buruk.
Matthews mengatakan, disaat yang sama kesehatan mental Will juga ikut terpengaruh. Bahkan setelah dia mengonsumsi suplemen kesehatan untuk mengimbangi tubuhnya karena tidak ada protein ataupun karbohidrat yang masuk.
Tak hanya itu, Will juga mengaku dan yakni memiliki masalah dengan bagian tulang dan mulai kehilangan rambutnya. Matthews menambahkan, putranya sangat percaya semua informasi tentang diet yang didapatnya dari Google dan situs web Amerika. Bahkan hal tersebut membuat perilaku Will menjadi semakin irasional.
“Dia kemudian mengatakan bahwa memiliki masalah fisik dengan tulangnya dan harus bertemu dengan dokter,” ujar Matthews yang dikutip KabarPenumpang.com dari manchestereveningnews.co.uk (10/2/2020).
Melihat putranya seperti itu, Matthews kemudian memutuskan untuk membiayai konselingnya, tetapi menghentikannya karena Will tidak merespon hal tersebut.
“Dia benar-benar keluar dari kenyataan, dia berada di gelembung kecilnya sendiri. Dia benar-benar kelelahan dan tidak bisa fokus. Dia terus mengatakan pada banyak kesempatan dia akan mati dan bahwa penyakitnya memakannya secara fisik dan mental. Dia sesekali berkata kepadaku, ‘Aku sudah cukup, aku ingin mengakhiri sesuatu’, tetapi ini adalah komentar singkat, dia tidak mengatakan bagaimana atau kapan,” ujarnya.
Ibu Will, Sylvia Duncan mengatakan di persidangan bahwa dia sebelumnya menjadi pescatarian. Duncan mengatakan dia telah membaca saran diet di internet yang menyuruhnya untuk menurunkan berat badan sedikit lebih dulu.
“Saya mencoba mengatakan bahwa itu tidak masuk akal tetapi dia bersikeras bahwa mereka tahu apa yang mereka bicarakan. Saya pikir dia mengakses informasi yang salah dari Google yang mengirimnya ke arah yang salah,” kata Duncan.
Sebelum bunuh diri, Will diketahui sempat mendapat perawatan di Norbury di Stepping Hill Hospital pada September 2017 setelah kekhawatiran lebih lanjut tentang kondisi mentalnya. Leanne Callan dari Kepolisian Transportasi Inggris mengatakan, petugas menghampiri bangsal di Stepping Hill dan menghidupkan laptop serta mengirimkannya ke unit kejahatan teknologi tinggi di London.
Baca juga: Ditemukan Tewas di Dekat Jalur Kereta Api, Ternyata Pemuda India Ini Hilang Sejak Sabtu
“Saya sadar keluarga memang memiliki kekhawatiran mengenai akses ke situs web dan web gelap dan hal-hal seperti itu. Unit interogasi diminta untuk memeriksa apakah William telah mengakses materi web yang gelap tetapi tidak ada penggunaan web yang gelap tersebut. Mereka dapat mengakses sejumlah dokumen kata. Ada tiga dokumen yang menarik, satu disebut “catatan akhir”, satu disebut “catatan bunuh diri” dan yang ketiga disebut “jalan”. “Dari bukti di CCTV dan pernyataan pengemudi kereta, kami percaya bahwa Will dengan sengaja memasuki rel sendiri, tidak ada keterlibatan pihak ketiga, dan sengaja menempatkan dirinya di depan kereta,” ujar Callan.