Sunday, October 27, 2024
HomeAnalisa AngkutanIcelandic Airlines, Pelopor Maskapai LCC Jarak Jauh Langganan Bill dan Hillary Clinton...

Icelandic Airlines, Pelopor Maskapai LCC Jarak Jauh Langganan Bill dan Hillary Clinton Saat Masih Pacaran

Berbicara terkait maskapai low-cost carrier (LCC) jarak menengah dan jauh, sebagian orang mungkin akan teringat dengan AirAsia X, Scoot, dan Jetstar. Walau populer, ketiganya bukanlah pelopor atau perintis kelas tersebut. Adapun perintisnya datang dari Islandia, yaitu maskapai Loftleiðir Icelandic.

Baca juga: Livery “Aurora” Icelandair, Jadi Yang Paling Atraktif di Jagad Penerbangan

Loftleiðir Icelandic didirikan pada tahun 1944 oleh tiga pilot muda Islandi saat menyenyam pendidikan sekolah pilot di Kanada. Sepak terjang tiga pendiri ini bahkan sampai dibuatkan film dokumenter pada tahun 2009, dimana Alfreð Elíasson adalah salah satu pemeran yang paling menonjol di film tersebut.

Setelah didirikan, sebulan kemudian maskapai Loftleiðir Icelandic mulai beroperasi. Awalnya, maskapai hanya mengoperasikan rute domestik, menghubungkan Reykjavík dengan safjörður menggunakan pesawat Stinson Reliant.

Kemudian berkembang dengan mengoperasikan pesawat lain seperti Douglas DC-3 serta pesawat amfibi Consolidated PBY Catalina dan Grumman Goose, yang sangat cocok untuk destinasi ke pulau-pulau di Islandia.

Dua tahun kemudian, sebetulnya Icelandic Airlines sudah menatap masa depan maskapai yang lebih cerah dengan dimulainya penerbangan internasional. Namun, itu terhalang lantaran pesawat pendukung Douglas DC-4 batal dikirim. Alhasil, penerbangan internasional pertama maskapai baru bisa dilaksanakan setahun setelahnya.

Penerbangan internasional pertama Loftleiðir Icelandic dihelat pada 17 Juni 1947, tepat di peringatan hari kemerdekaan Islandia dari Denmark, untuk rute Reykjavík ke Kopenhagen, yang notabene ibu kota Denmark. Selain itu, maskapai juga terbang jauh ke Amerika Selatan sebagai penerbangan charter.

Di akhir tahun dekade 40an, maskapai itu semakin berkembang setelah mendapat izin terbang ke Bandara John F. Kennedy (dahulu Bandara Idlewild New York) dengan DC-4 kedua yang bergabung dalam barisan armada.

Dilansir laman resmi maskapai, pada awal 1950-an, persaingan ketat di pasar domestik dengan Flugfélag slands mendorong Loftleiðir Icelandic untuk lebih memfokuskan diri pada penerbangan transatlantik.

Rupanya ini keputusan yang sangat tepat mengingat letak geografis Islandia yang berada di antara daratan Eropa dan Amerika Utara, sekalipun letaknya agak condong ke atas, tidak sejajar antara keduanya.

Dengan letak geografis itu, maskapai bisa menjadikan pangkalannya di Reykjavík sebagai hub utama penerbangan transatlantik. Guna memuluskan langkah ini, maskapai pun melakukan sejumlah langkah, mulai dari menurunkan biaya operasional atau biaya tiket. Dari sinilah cikal bakal Icelandic Airlines sebagai pelopor maskapai LCC jarak menengah dan jauh bermula.

Dibantu dengan promosi serta penguatan brand sebagai maskapai LCC jarak jauh, pamor Loftleiðir Icelandic melesat dengan cepat, utamanya di kalangan wisatawan muda dari Eropa ke Amerika Utara dalam penerbangan transatlantik, termasuk mantan Presiden AS Bill Clinton dan ibu negara Hillary Clinton.

Baca juga: Jóhanna Sigurðardóttir – Mantan Pramugari yang Sukses Menjadi Perdana Menteri Islandia

Sayangnya, kisah maskapai Loftleiðir Icelandic harus berakhir pada tahun 1979, usai merger dengan kompetitornya, Flugfélag slands, untuk membentuk Icelandic Airllines atau Icelandair.

Meski begitu, Icelandair tetap menjadikan penerbangan transatlantik sebagai fokusnya dengan mengusung segmen LCC jarak menengah dan jauh. Maskapai itu juga fokus melayani penerbangan charter ke Antartika, yang basis perusahaan atau tim penelitinya berasal dari negara-negara Nordik, tak jauh dari Islandia.
























RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru