Meningkatnya permintaan penerbangan dewasa ini secara otomatis melipatgandakan penumpang yang hendak mengudara. Tercatat, lebih dari 10 juta penumpang melakukan perjalanan udara setiap harinya dari seluruh penjuru dunia. Walaupun keselamatan penumpang bisa dibilang relatif aman selama mengudara, namun kondisi kabin yang cukup unik dapat menyebabkan seorang penumpang mengalami efek samping pasca mengkonsumsi obat-obatan jenis tertentu.
Baca Juga: Jenis Obat-Obatan Yang Baiknya Disiapkan dalam Perjalanan
Seperti yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman theconversation.com (17/1/2018), obat-obatan berbasis hormon seperti pil kontrasepsi dan obat kesuburan, serta obat-obatan yang dapat mencegah serangan jantung dan stroke dilarang dikonsumsi sebelum mengudara. Tidak hanya itu, laman sumber juga mencantumkan obat-obatan yang mengandung zat Antihistamine yang terkenal dapat membantu seseorang untuk ‘terlelap’ pun dilarang untuk dikonsumsi sebelum mengudara.
Mengapa demikian? Ketika mengudara di ketinggian 10.000 kaki (3.000 meter), tingkat oksigen yang efektif untuk dihirup manusia hanya sebesar 14,3 persen, jauh lebih rendah ketimbang di permukaan tanah yang mencapai angka 10,9 persen. Selain masalah kandungan oksigen, aliran darah penumpang juga dikhawatirkan akan ‘tersendat’ untuk sementara waktu karena kurang bergerak dan duduk di bangku yang relatif sempit di kelas ekonomi. Beda cerita jika Anda duduk di kelas Bisnis atau First Class.
Jika kedua kondisi ini digabungkan, maka risiko penumpang terserang deep vein thrombosis (DVT) akan semakin meningkat, terlepas dari jauhnya jarak penerbangan. DVT sendiri merupakan jenis pembekuan darah yang terjadi di dalam pembuluh di tubuh manusia, dan paling sering terjadi di sekitaran kaki. Pembekuan darah lanjutan seperti ini bisa mengakibatkan aliran darah menuju paru-paru, jantung, atau otak tersumbat, yang pada gilirannya bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Mengingat risiko tersebut, ada baiknya setiap penumpang mempertimbangkan secara matang sebelum mengkonsumsi obat-obatan seperti yang sudah dijabarkan di atas. Diketahui, beberapa merek kontrasepsi wanita, baik yang berbentuk formulasi tablet atau implan, dapat mempercepat proses penggumpalan darah, walaupun risiko penggumpalannya bisa dibilang kecil.
Jika Anda mengkonsumsi salah satu dari obat-obatan jenis ini, bukan berarti Anda tidak bisa terbang, atau Anda harus berhenti minum obat ini. Banyak jutaan wanita terbang saat mengambil obat-obatan ini dan tidak menderita efek buruk. Tapi jika Anda memang mengidap penyakit yang cukup berbahaya, seperti diabetes tipe II, penyakit jantung, dan serangan jantung atau stroke, disarankan Anda untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli medis, apakah Anda layak untuk terbang atau tidak.
Baca Juga: Lebih dari 100 ml, Cairan Tak Boleh Masuk ke Dalam Kabin
Jadi, ada baiknya bagi Anda yang mengidap penyakit khusus seperti yang sudah dijabarkan di atas, untuk mempersiapkan segala sesuatunya secara matang sebelum mengudara. Dan bagi Anda yang mengidap gangguan susah tidur, usahakan untuk tidak mengkonsumsi teh, alkohol, kopi, atau minuman lain yang mengandung kafein, karena dikhawatirkan Anda akan lebih cepat terserang dehidrasi dan semakin sulit untuk tidur. Safe flights!