Hari ini, 111 tahun lalu, bertepatan dengan 28 Februari 1918, Presiden AS, Woodrow Wilson menginstruksikan Joint Army and Navy Board on Aeronautic Cognizance (sejenis Dewan Penerbangan Nasional) untuk memberikan lisensi pilot sebagai syarat menerbangkan pesawat. Dunia pun mencatat itu sebagai lisensi pilot pertama di Amerika Serikat (AS) bahkan di dunia. Disebutkan, saat itu, tak kurang dari 800 lisensi dikeluarkan.
Baca juga: FAA Resmi Pensiunkan Nomor Registrasi Pesawat Amelia Earhart, Pilot Wanita Pertama di Dunia
Dilansir aireform.com, regulasi yang mengharuskan hanya pilot berlisensi yang boleh menerbangkan pesawat besutan Wilson tak bisa dilepaskan dari adanya Perang Dunia I. Begitupun juga dengan perkembangan industri aviasi pasca Wright bersaudara berhasil menerbangkan pesawat pada 17 Desember 1903.
Pada 22 November 1909, perusahaan pembuat pesawat pertama di Amerika Serikat (AS), Wright Company, resmi berdiri. Perusahaan itu didirikan dengan modal awal sebesar US$ 1 juta dan mendirikan pabrik pertama di Miami Chapel, West Dayton, AS.
Dikutip dari wrightstories.com, pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebanyak empat pesawat per bulan, menjadikannya sebagai pabrik pesawat terbesar di dunia. Di awal berdiri, Wright Company berhasil memproduksi pesawa Model B atau biasa juga disebut Wright Model B, melalui tangan dingin puluhan karyawan.
Pesawat yang digadang sebagai yang pertama dan terbaik di dunia tersebut dibanderol dengan harga US$7.500, cukup mahal untuk ukuran waktu itu. Meski mahal, nyatanya produsen pesawat pertama di AS itu mendapat banyak pesanan dan sempat kewalahan dibuatnya.
Pesanan terbanyak tentu datang dari sekolah penerbangan Wrights, di daerah Huffman Prairie, yang saat ini menjadi bagian dari Taman Sejarah Nasional Dayton Aviation Heritage, Dayton, Ohio, AS.
Tempat tersebut dahulu adalah lokasi penerbangan eksperimental awal Wrights di Dayton setelah penerbangan pertama mereka yang sukses di Kitty Hawk, North Carolina, AS, pada tahun 1903. Sekarang tempat itu menjadi bagian dari pangkalan Angkatan Udara Wright-Patterson serta national historical park.
Industri pesawat terbang di AS semakin gencar setelah kehadiran Curtiss Aeroplane and Motor Company, yang notabene menjadi pesaing terberat Wright Company, pada Januari 1916.
Di tahun berikutnya, pemerintah AS merasa industri penerbangan dalam negeri sudah sangat maju sehingga dibuatlah terobosan mengirim surat melalui udara, dimana layanan pos udara pertama di AS dimulai pada 14 Mei 1918, atas restu dari Presiden AS, Woodrow Wilson.
Tetapi, sebelum itu, Woodrow Wilson, terlebih dahulu berpandangan bahwa selain fokus pada pengembangan industri pesawat, AS perlu melakukan langkah-langkah pencegahan menjelang berakhirnya masa Perang Dunia I pada 11 November 1918.
Baca juga: Hari Ini, 73 Tahun Lalu, Rhulin A. Thomas Jadi Pilot Tuna Rungu Pertama Terbang Solo Jarak Jauh
Di antara langkah antisipatif yang dilakukan, ia memerintahkan Joint Army and Navy Board on Aeronautic Cognizance untuk memberikan lisensi kepada perorangan atau perusahaan. Tak jelas apa alasan spesifik dibalik, entah itu untuk menyiapkan pilot cadangan bila sewaktu-waktu perang kembali meletus atau seperti apa. Yang pasti, program ini tersebut berjalan sampai 31 Juli 1919 atau delapan bulan setelah Perang Dunia I berakhir.
Disebutkan, sekitar 800 lisensi dikeluarkan dewan tersebut. Adapun orang pertama yang mendapatkan lisensi pilot dari badan sipil Pemerintah AS adalah MacCracken. Namun, karena merasa tidak pantas, ia ingin memberikan lisensi itu kepada Orville Wright sebagai tanda kehormatan. Namun Wright menolak karena merasa tidak perlu membuktikan bahwa ia adalah orang pertama yang menerbangkan pesawat dengan kepemilikan lisensi dari agency sipil AS.