Pada hari ini, 86 tahun lalu, bertepatan dengan 28 Juli 1935, pesawat pengebom pengintai sayap rendah Amerika Serikat (AS) Boeing Model 299 berhasil terbang perdana. Ketika itu, Chief Test Pilot Leslie Ralph Tower dan asistennya, Louis Waite, memimpin langsung penerbangan prototipe pesawat NX13372 di langit Boeing Field, Seattle, AS.
Baca juga: Hari Ini, 72 Tahun Lalu, De Havilland Comet, Pesawat Jet Komersial Pertama di Dunia Terbang Perdana
Dilansir This Day Aviation, Boeing Model 299 bukanlah pesawat biasa, melainkan pesawat legendaris pada Perang Dunia II yang dikenal sebagai Boeing B-17 Flying Fortress.
Pesawat ini merupakan pesawat bomber pengintai sayap rendah dengan empat mesin Pratt & Whitney Hornet S1E-G dengan tiga bilah dan dioperasikan oleh delapan kru. Pesawat ini disebut mampu mengangkut bom seberat 907 kilogram serta menempuh jarak sejauh 3.219 km di kecepatan 322 km per jam.
Desain prototipe Boeing Model 299 ini dibuat pada Juni 1934 dan konstruksinya dimulai dua bulan kemudian.
Pesawat ini memiliki panjang 21 meter dengan lebar sayap 31 meter, dan tinggi 4,554 meter. Berat kosongnya adalah 9.823 kilogram. Adapun berat kotor maksimum 17.261 kilogram mencapai.
Dalam uji terbang perdana tersebut, pesawat yang oleh Korps Udara Angkatan Darat sebagai XB-17 ini diketahui berhasil mencatat kecepatan jelajah mencapai 328 kilometer per jam serta kecepatan maksimum 380 kilometer per jam di ketinggian 3.048 meter.
Pesawat juga diketahui berhasil mencapai ketinggian maksimum 7.504 meter, membawa bom seberat 1.167 kilogram, jauh di atas estimasi berat bom maksimum yang mampu diangkut, serta jangkauan maksimum sejauh 3.283 km.
Selain bom, Boeing Model 299 juga memiliki sistem persenjataan sendiri lima senapan mesin kaliber 30. Delapan kru yang mengoperasikan ini bisa mengisi pos senapan mesin ini ketika terjadi kontak senjata.
Sayangnya, setelah kesuksesan penerbangan perdana, pesawat Boeing Model 299 dengan nomor registrasi NX13372 jatuh saat mencoba lepas landas di di Wright Field, Dayton, Ohio, pada 30 Oktober 1935.
Ketika itu, penyebab kecelakaan karena pilot Army Air Corps lupa melepas control locks pesawat. Usai kecelakaan tersebut, SOP check list atau sejenis manual book akhirnya diluncurkan sebagai direction pilot sebelum menerbangkan pesawat.
Baca juga: Mengenal Pesawat Luar Angkasa Terbesar dalam Sejarah Buatan Boeing, Begini Keunggulannya
Setelah melalui berbagai uji terbang dan beberapa peningkatan serta sebelum memasuki produksi massal, pesawat Boeing Model 299 atau XB-17 pun akhirnya dikenal sebagai B-17 Flying Fortress, yang pada akhirnya menjadi pesawat legendaris di Perang Dunia II.
Usai sukses membawa AS dan sekutu meraih kemenangan besar di Perang Dunia II, B-17 Flying Fortress akhirnya dipensiunkan pada 1968, dengan catatan lebih dari 12.000 unit yang telah diproduksi.