Pada hari ini, 73 tahun lalu, bertepatan dengan Minggu, 26 Oktober 1947, sahabat tuli Rhulin A. Thomas berhasil menerbangkan pesawat sendirian (solo flight), usai lepas landas dari Rehoboth Beach, Delaware (Timur Amerika Serikat). Ia pun mengunci predikat pilot tuna rungu pertama di dunia yang berhasil terbang solo coast-to-coast setelah pesawat single-engine J-4 Piper Cub yang ditumpanginya mendarat dengan selamat di Van Nuys, California (Barat Amerika Serikat) pada 7 November.
Dilansir The Washington Post, tujuan dari penerbangan tersebut untuk membuktikan bahwa tuli bukan halangan untuk menjadi pilot. Itu berarti, secara tidak langsung Rhulin A. Thomas tengah mengkritik pedas tuli sebagai syarat menjadi seorang pilot.
Selain itu, tujuan Thomas mengambil jalan tersebut (penerbangan solo pantai-ke-pantai) untuk bertemu dua penerbang kawakan, George Truman dan Clifford Evans, yang kala itu baru saja kembali dari perjalanan keliling dunia. Pertemuan itu mungkin bukan pertemuan biasa, mengingat George Truman pernah menjadi instruktur penerbangan Thomas di College Park Airport.
Sebetulnya, sebelum Rhulin A. Thomas, Calbraith Perry Rodgers yang juga seorang teman tuli pernah melakukan penerbangan solo pantai-ke-pantai pada tahun 1911. Namun, selama perjalanan (tak disebutkan dengan jelas dari dan menuju mana) tersebut, pesawat Rodgers terus-menerus mengalami masalah sekalipun berhasil tetap mencapai tujuan.
Sumber lain menyebut, tak seperti Thomas, penerbangan Rodgers dibantu oleh tim darat sehingga keterbatasannya (tuli) tak benar-benar membuktikan bahwa pilot dengan keterbatasan serupa bisa benar-benar menjadi penerbangan andal. Lagi pula, nahas memang, Rodgers harus meninggal akibat kecelakaan setahun kemudian. Alhasil, penerbangan heroiknya pun dilupakan.
Presiden Asosiasi Pilot Tuli Internasional (IDPA), Clyde C. Smith, juga mengamini bahwa Rodgers cenderung dilupakan. “Kami masih menganggap Rhulin (Thomas) sebagai orang (pilot) tunarungu pertama yang terbang melintasi negara. Rhulin mendapatkannya (predikat pilot tunarungu pertama),” jelas Smith.
Dalam perjalanan pilot tunarungu atau tuli pertama yang berhasil terbang solo coast-to-coast sejauh 2.763 mil, setara dengan 4.446 km tersebut, J-4 Piper Cub Thomas dengan mesin berkekuatan 65 tenaga kuda, melakukan beberapa kali pemberhentian, seperti di kota Donora, Parkershburg, Anderson, Indiana, St. Louis, dan Phoenix.
Selama penerbangan tersebut, Thomas menerbangkan pesawat dengan agak rendah untuk memudahkannya melihat landasan. Hal itu merupakan tindakan preventif jika sewaktu-waktu terjadi badai ataupun tornado yang memang cukup sering terjadi di Amerika Serikat (AS).
Selain itu, terbang rendah juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat mesin pesawat mati. Terbukti, pesawat single engine itu pernah beberapa kali mendarat darurat akibat mesin mati dan hujan lebat, termasuk tersesat saat diterjang badai di Indianapolis dan St. Louis.
Akan tetapi, yang paling mengerikan adalah saat pesawat Thomas diterpa angin kencang di California’s Banning Pass yang dikenal sebagai kuburan para pilot. Dalam buku Great Deaf American terbitan tahun 1983, Thomas mengatakan kepada penulis Robert dan John Panara bahwa ia seperti naik roller coaster di Banning Pass saat ia terbang antara 9.500 dan 11.000 kaki.
Baca juga: Pertama di AS, Pilot Pengidap Diabetes Terbangkan Pesawat Komersial
Setelah berhasil mendarat, ia pun langsung disambut oleh Walikota Los Angeles. Beberapa waktu berselang, ia juga diundang makan malam di Gedung Putih bersama Presiden Harry S. Truman. Seolah melengkapi keberhasilannya, ia juga diberi medali keberanian oleh Mayor Jenderal Angkatan Darat Harry H. Vaughan, yang diinisiasi Asosiasi Nasional Tuna Rungu dan Asosiasi Tuna Rungu Missouri.
Thomas, yang sejak usia 2 tahun mulai menjadi tuli setelah mengidap difteri, diketahui wafat pada 6 Desember 1999 pada usia 89 tahun akibat penyakit kanker pankreas yang dideritanya. Tuli atau tunarungu sendiri adalah seseorang yang memiliki hambatan dalam fungsi pendengarannya.