Pada hari ini, 61 tahun lalu, bertepatan dengan 22 November 1963, suasana pesawat Air Force One menjadi sangat genting. Itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) ke-35, John F. Kennedy, ditembak mati di Dallas, Texas. Di tengah kegentingan itu, Wakil Presiden Lyndon Baines Johnson (LBJ) diambil sumpah menjadi Presiden AS ke-36 di samping istri mendingan JFK di dalam pesawat Air Force One pertama.
Baca juga: Ketika Hibah Pesawat DC-3 Presiden AS Jadi Sebab Lahirnya Maskapai Saudia
Dilansir airspacemag.com, ketika itu, detik-detik jelang pembunuhan Presiden Kennedy, tidak ada yang membayangkan situasi akan berubah 180 derajat. Umumnya, seluruh orang terdekat presiden sedang menikmati gagasan dari Jackie Kennedy, istri dari Presiden Kennedy, untuk menghadirkan pesawat kepresidenan pertama AS dengan nomor seri SAM 26000.
Ada dua pesawat kepresidenan AS SAM 26000 yang berbasis Boeing VC-137C Angkatan Udara Amerika Serikat, versi militer dari Boeing 707.
Akan tetapi, setelah pukul 12.30, waktu dimana Presiden JFK ditembak mati, situasi di dalam pesawat Air Force One pertama AS itu seketika berubah. Ketika itu, 28 orang memadati pesawat tersebut guna menyaksikan Wakil Presiden LBJ, berdiri di samping Jackie Kennedy, diambil sumpah jabatan menjadi Presiden AS.
Turut juga di bagian belakang pesawat tersebut peti mati Presiden Kennedy, yang tiga jam sebelum kejadian, masih menumpangi pesawat tersebut untuk pertama kalinya dalam keadaan sehat sentosa usai didaulat sebagai pesawat kepresidenan. Detik-detik pengambilan sumpah jabatan terhadap LBj pun berhasil terekam sempurna oleh fotografer Gedung Putih, Cecil Stoughton.
Disebutkan, ketika penembakan terhadap Presiden JFK terjadi, situasi sangat kacau. Pengamanan sangat ketat. Bahkan sekelas fotografer Gedung Putih sekaliber dirinya sekalipun tak bisa mendapat informasi pasti agenda selanjutnya usai penembakan terjadi.
Salah satu informannya menyebut Presiden JFK akan diterbangkan ke Washington. Itu adalah sebuah petunjuk valid bahwa Presiden Kennedy sudah wafat.
Secepat kilat, ia langsung bergegas ke Love Field, tempat Air Force One SAM 26000 berada. Sesampainya di sana, ia hampir saja ditembak mati oleh Secret Service lantaran menerobos masuk ke steril tanpa adanya permit dari petugas berwenang. Namun, garis tangannya masih menuntunnya untuk terus hidup.
Baca juga: Ketika Korean Air Flight 902 Ditembak Jet Uni Soviet, Ehh Malah Soviet Minta Ganti Rugi Operasional
Stoughton lantas memberi kode ke pilot Air Force One yang ia kenal, Jim Swindal, untuk kemudian diizinkan masuk ke dalam pesawat.
Di dalam pesawat, sekitar 28 orang memadati kabin dan ketika ia datang prosesi pengambilan sumpah baru saja akan dimulai. Ia datang tepat pada waktunya. Dari hasil karyanya itulah salah satu momen paling bersejarah di abad ke-20 berhasil terekam sempurna dalam balutan Hari Terburuk Air Force One.