Lantaran sudah uzur, saat ini tidak ada lagi pesawat narrow body Boeing 737-200 yang dioperasikan oleh maskapai di Indonesia. Namun, bukan berarti 737-200 sudah punah, di Indonesia varian 737 classic ini masih dioperasikan oleh TNI AU, yakni sebagai platform pesawat intai maritim dengan label 737-2X9 dan menjadi arsenal Skadron Udara 5 sejak awal dekade 80-an.
Nah, hari ini 57 tahun lalu, bertepatan dengan 8 Agustus 1967, menjadi momen bersejarah dengan dilakukannnya penerbangan perdana 737-200. Boeing 737-200 adalah varian kedua dari keluarga pesawat Boeing 737. Setelah sukses dengan model 707 dan 727, Boeing mengidentifikasi kebutuhan akan pesawat jet yang lebih kecil dan efisien untuk rute jarak pendek.
Boeing 737-100 adalah model pertama yang dikembangkan, tetapi permintaan pasar menunjukkan perlunya kapasitas yang lebih besar, sehingga Boeing memperkenalkan 737-200. Boeing 737-200 melakukan penerbangan perdana pada 8 Agustus 1967, mengikuti penerbangan perdana 737-100 yang dilakukan pada 9 April 1967.
Boeing 737-200 mendapatkan sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA) pada Desember 1967. Pesawat ini pertama kali diserahkan kepada United Airlines dan mulai beroperasi secara komersial pada 28 April 1968.
737-200 memiliki badan pesawat yang lebih panjang dibandingkan dengan 737-100, memungkinkan kapasitas penumpang yang lebih besar, yaitu hingga sekitar 130 penumpang dalam konfigurasi satu kelas. Pesawat ini memiliki panjang 30,53 meter (100 kaki 1 inci), sekitar 2 meter lebih panjang dari 737-100.
Ditenagai dua mesin Pratt & Whitney JT8D yang memberikan daya dorong yang memadai untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah. 737-200 dikenal dengan efisiensi bahan bakarnya dan kemampuan untuk beroperasi dari bandara dengan fasilitas yang lebih sederhana.
Ada beberapa varian dari 737-200, termasuk 737-200C (Convertible) yang dapat dikonversi antara konfigurasi penumpang dan kargo, serta 737-200 Advanced yang menawarkan peningkatan kinerja dan efisiensi bahan bakar. 737-200 menjadi sangat populer di kalangan maskapai penerbangan di seluruh dunia karena fleksibilitas dan efisiensinya. Pesawat ini digunakan secara luas oleh maskapai besar dan regional.
Banyak 737-200 yang tetap beroperasi selama beberapa dekade, menunjukkan daya tahan dan keandalan pesawat ini. Beberapa di antaranya masih beroperasi di beberapa wilayah dengan kondisi bandara yang menantang.
Di dekade 90-an, Boeing 737-200 sangat populer digunakan oleh maskapai di dalam negeri, sebut saja pengguna varian ini adalah Bouraq, Merpati, Adam Air dan Merpati Nusantara Airlines.