Tuesday, November 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanHari Ini, 58 Tahun Lalu, Yakovlev Yak-40 Pesawat Buatan Uni Soviet Pertama...

Hari Ini, 58 Tahun Lalu, Yakovlev Yak-40 Pesawat Buatan Uni Soviet Pertama dan Satu-satunya Miliki Sertifikasi Barat

Pada hari ini, 58 tahun lalu, bertepatan dengan 21 Oktober 1966, pesawat buatan Uni Soviet, Yakovlev Yak-40 sukses terbang perdana. Pamor pesawat dengan cepat meningkat bukan hanya di Uni Soviet atau Eropa Timur tetapi juga di Barat setelah menjadi pesawat Uni Soviet pertama dan satu-satunya yang mendapat sertifikasi dari Barat.

Baca juga: Inilah Daftar Pesawat Buatan Uni Soviet dan Rusia Terlaris

Dilansir key.aero, ide awal pengembangan pesawat Yakovlev Yak-40 muncul di awal tahun 1960-an. Alexander Yakovlev, kepala OKB-115 (Opytnoye Konstruktorskoye Byuro; biro desain eksperimental) di Moskow, ketika itu mengajukan tawaran untuk mengembangkan jet Yak-40 berkapasitas 24 penumpang sebagai pengganti Lisunov Li-2 -salinan Douglas DC-3 berlisensi Soviet- dan Ilyushin Il-14.

Peruntukkannya tetap sama yakni di rute-rute regional tetapi dengan desain yang lebih ringan serta kecepatan dua kali lipat.

Di tahun tersebut, ada nyaris 3.000 lapangan terbang yang hanya bisa didarati oleh pesawat kecil dan ringan. Sekitar 1.000 dari jumlah tersebut memiliki landasan pacu (runway) rumput sekitar 2.297 kaki (700m).

Sisanya memiliki runway dari strip beton dengan panjang 2.297 kaki (700 m) hingga 3.937 kaki (1.200 m), dan 3.937 kaki (1.200 m). Selain runway, infrastruktur bandaranya juga minim. Itu kenapa desain Yak-40 sangat sederhana, pendek, low-wing, dan sebagainya.

Pada 30 April 1965, pesawat tiga mesin (trijet) ini akhirnya diberi lampu hijau untuk dikembangkan, mengalahkan dua kandidat lainnya dari Ilyushin dan Antonov. Setahun kemudian atau pada 31 Agustus 1966, Yakovlev rampung mengerjakan prototipe pertama dengan nomor registrasi CCCP-1996 (kemudian diubah menjadi CCCP-19661) dan diangkut dari Moskow ke Zhukovsky untuk uji terbang.

Setelah seluruh persiapan tuntas, pada 21 Oktober 1966, Yakovlev Yak-40 akhirnya sukses terbang perdana, dengan pilot Arseny Kolosov dan kopilot Yuri Petrov. Penerbangan perdana itu relatif aman dan lancar. Tidak ada insiden apapun.

Usai diuji coba pada penerbangan perdana, pesawat dimonitor selama satu tahun oleh otoritas sebelum diproduksi secara massal. Setelah masa evaluasi selesai pada 21 Agustus 1968, spesifikasi Yak-40 pun ditetapkan.

Yakovlev Yak-40 memiliki jangkauan 600km dengan kapasitas 24 penumpang dan kecepatan jelajah 550 km per jam serta berat lepas landas 13.700 kg. Terkait penumpang, pada perjalanannya, ini berkembang menjadi berkapasitas 32 penumpang.

Komponen pesawat Yakovlev Yak-40 nyaris seluruhnya adalah buatan Uni Soviet. Sayap diproduksi di pabrik Smolensk, undercarriage oleh fasilitas Gorky (sekarang Nizhny Novgorod) dan mesin Ivchenko AI-25 dipasok dari Zaporizhzhia. Demikian juga dengan APU yang menggunakan Ivchenko AI-9.

Pada 30 September 1968, dua dari empat prototipe yang diproduksi membawa Yakovlev Yak-40 menjalani penerbangan komersial pertama bersama Aeroflot, mengangkut penumpang antara Moskow / Bykovo dan Kostroma dan secara resmi menggantikan Li-2 atau DC-3 versi Uni Soviet.

Selain fokus pada pasar dalam negeri, Yakovlev Yak-40 juga berupaya ekspansi ke Barat meski harus melewati tahapan panjang, salah satunya penyesuaian spesifikasi seperto avionik buatan Collins Aerospace, dan lainnya.

Di awal tahun 70an, Yakovlev Yak-40 resmi beroperasi di Eropa dan menjadi pesawat Uni Soviet pertama dan satu-satunya yang memiliki sertifikasi Barat. Pesawat terus diproduksi sampai tahun 1981.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Sukhoi Superjet 100 Terbang Perdana: Jadi Pesawat Komersial Pertama Rusia Pasca Uni Soviet

Yakovlev tercatat menjadi salah satu pesawat terlaris buatan Uni Soviet dengan total produksi mencapai 1.013 unit, jauh lebih banyak dari versi pengembangannya yaitu Yak-42 yang hanya diproduksi sebanyak 185 unit.

Sampai saat ini, Yakovlev Yak-40 dan perusahaannya (Yakovlev) masih eksis. Hanya saja, sebagaimana Antonov yang kuasanya jatuh ke tangan Ukraina (yang notabene pecahan Uni Soviet), Yakovlev juga demikian dimana kuasanya jatuh ke tangan Slovakia, bukan Rusia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru