Hari Ini, 48 Tahun Lalu, bertepatan dengan 19 September 1976, pesawat Boeing 727-200 Turkish Airlines dilaporkan hancur berkeping-keping akibat menabrak lereng bukit dekat Isparta, Turki. Kecelakaan tersebut lebih diakibatkan oleh human error, tatkala pilot kukuh telah melihat runway Bandara Antalya sepanjang 4.000 meter dan tanpa pikir panjang langsung melakukan approach dengan menurunkan ketinggian. Alhasil, pesawat dengan nomor penerbangan 452 itu pun berakhir nahas dan menewaskan 154 orang (penumpang dan awak).
Seperti dilansir aviation-safety.net, Turkish Airlines flight TK452 diketahui berangkat dari Bandara Internasional Atatürk, Istanbul, pukul 22:45 waktu setempat untuk melahap penerbangan satu jam ke Bandara Internasional Antalya di Turki selatan.
Setelah melewati Bandara Afyon yang terletak 210 km di utara Antalya, pilot meminta turun dari flight level 250 (FL250) atau 25 ribu kaki ke FL130 13 ribu kaki (3.962 meter). Tak lama setelah itu, pilot dan co-pilot melaporkan ke air traffic controller (ATC) bahwa secara visual mereka telah melihat lampu-lampu Kota Antalya, termasuk runway sepanjang 4.000 meter. Atas dasar itu, pilot meminta izin untuk melalukan landing approach di runway 36 bandara.
Sampai di sini, sempat terjadi berdebatan alot antara petugas ATC dengan pilot. Petugas ATC menyatakan bahwa secara visual dan radar, Boeing 727-200 Turkish Airlines flight TK452 sama sekali belum terlihat. Namun, pilot tentu tak ingin kehilangan timing pendaratan mengingat hal itu cukup fatal. Singkat kata, pilot mengaku yakin dengan apa yang ia lihat, diikuti dengan approach landing dari semula di ketinggian 3.962 meter menjadi 3.000 meter, 2.500 meter, 1.500 meter, dan 1.000 meter.
Sambil terus diperingatkan ATC agar tak lebih dahulu mendarat sebelum diberi clearance, pesawat terus menurunkan ketinggian untuk melakukan pendaratan mulus dari arah utara ‘runway’ sepanjang 4.000 meter tadi.
Saat pesawat berada di ketinggian 150 meter di atas ‘runway’ barulah pilot menyadari bahwa pesawat sedang menuju ke jalan raya Isparta yang saat itu tengah dilalui oleh beberapa truk. Mengetahui pengelihatannya keliru, pilot berusaha menambahkan ketinggian pesawat untuk menuju bandara sebenarnya yang masih berada 100 km di Selatan.
Namun, apa mau dikata, pesawat berusia 1 tahun 10 bulan dengan nomor registrasi TC-JBH tak berada pada posisi yang tepat hingga sayap kanan menabrak lereng bukit di ketinggian 1130 m dan jatuh berkeping, tak lama usai sayap kanan hancur. Akibat kejadian itu, sebanyak 146 penumpang dan delapan orang kru dilaporkan tewas seketika.
Baca juga: Sempat Sesak Napas, Penumpang Turkish Airlines Coba Mendobrak Kokpit
Kecelakaan Boeing 727-200 Turkish Airlines flight TK452 pun melengkapi tiga kecelakaan sebelumnya dalam tempo dua tahun berturut-turut.
Catatan airsafe.com, pada 26 Januari 1974, pesawat Fokker F28 Turkish Airlines flight 301 jatuh dan menewaskan 66 penumpang dan kru. 3 Maret 1974, Douglas DC-10 flight 981 maskapai tersebut juga kecelakaan dan menewaskan 333 penumpang serta 12 kru. Di tahun berikutnya, 30 Januari 1975, pesawat Fokker F28 Turkish Airlines flight 345 jatuh dan menewaskan empat kru serta 37 penumpang.