Pada hari ini, 13 tahun lalu, bertepatan dengan 23 Februari 2009, pesawat McDonnell Douglas MD-90 Lion Air mendarat darurat tanpa roda depan di Bandara Hang Nadim, Batam. Beruntung, 156 penumpang; 148 orang dewasa, empat anak, dan empat bayi, serta dua pilot dan enam pramugari, seluruhnya selamat.
Baca juga: Hari Ini, MD-90 Lion Air Tergelincir Gegara Pilot ‘Berburu’ Bonus dan Paksakan Pendaratan
Dalam laporan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait insiden tersebut, pesawat teregistrasi PK-LIO dengan nomor penerbangan LNI-972 dijadwalkan berangkat dari Bandara Polonial Medan pukul 16.35 WIB menuju Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.
Setelah lepas landas, selama prosedur landing gear up, pilot mencatat satu lampu merah menyala (nose gear) pada panel landing gear. Selama pengecekan, pilot melaporkan bahwa mereka recycled landing gear dan panel menunjukkan roda pendarat dalam posisi naik dan terkunci. Karenanya, pilot dengan rasa aman melanjutkan penerbangan ke Batam.
Selama final approach jelang mendarat, pilot melaporkan indikator red light nose gear menyala. Itu berarti landing gear depan tidak turun dan siap mendarat. Pilot kemudian memutuskan go around and hold untuk melakukan emergency checklist dalam upaya mencoba mengeluarkan nose landing gear atau landing gear depan. Sayangnya itu tak berhasil.
Setelah berkomunikasi dengan ATC, pilot pun diizinkan mendarat darurat tanpa landing gear depan di runway 04.
Mengetahui hal itu, seluruh personel terkait di bandara pun menyiapkan busa atau laid foam di runway untuk menghindari kebakaran pada pesawat akibat gesekan pesawat dan aspal runway. Ini adalah SOP standar yang dilakukan petugas di bandara sebelum pesawat mendarat tanpa salah satu atau semua landing gear.
Hal itu pun terbukti. Saat main landing gear touchdown dan mengambang selama beberapa detik dan akhirnya bagian depan pesawat menyentuh runway, sempat terjadi percikan api, namun hal itu tidak berujung pada kebakaran sampai pesawat berhenti sempurna di center line runway 04.
Penumpang dan kru kemudian dievakuasi melalui pintu depan sebelah kiri menggunakan escape slide emergency .
Baca juga: Hari Ini, 17 Tahun Lalu, Kecelakaan Pesawat MD-82 Lion Air di Solo Tewaskan 26 Orang
Hasil penyelidikan KNKT menemukan nose landing gear spray (water) deflector telah retak, membuat hidung landing gear macet di posisi atas.
Oleh karena itu, KNKT pun membuat rekomendasi yang mencakup pemeriksaan nose landing gear spray (water) deflector yang dipasang pada pesawat MD-90 untuk mencegah kejadian serupa terulang.