Thursday, December 19, 2024
HomeHot NewsHari Ini, 121 Tahun Lalu, Cikal Bakal Penerbangan Modern Dimulai Wright Bersaudara

Hari Ini, 121 Tahun Lalu, Cikal Bakal Penerbangan Modern Dimulai Wright Bersaudara

Pada hari ini, 121 tahun lalu, bertepatan dengan 17 Desember 1903, Wilbur Wright dan Orville Wright atau lebih dikenal dengan Wright Bersaudara berhasil terbang dengan mesin secara terkendali untuk pertama kalinya di dunia sejauh 36,5 meter setinggi 3 meter selama 12 detik di kaki bukit pasir Big Kill Devil Hills, dekat Kitty Hawk, North Carolina, AS. Dari situlah cikal bakal penerbangan modern berasal.

Baca juga: Ada Andil Wright Bersaudara, Inilah Sejarah FAA, Regulator Penerbangan Sipil ‘Dunia’

Tak puas melihat penerbangan Orville Wright yang hanya 12 detik, Wilbur Wright mencobanya lagi dan lagi.

Pada penerbangan keempat, Wilbur berhasil menempuh jarak 852 kaki dan pesawat Wright Flyer atau biasa juga disebut Flyer 1 megudara selama 59 detik, menjadikannya sebagai orang pertama yang mendemonstrasikan penerbangan menggunakan pesawat berbobot lebih berat dari udara pertama di awah kendali penuh pilot.

Dilansir loc.gov, pertemuan Wright bersaudara dengan mesin terbang pertama kali pada tahun 1878. Ketika itu, ia bersama ayahnya Milton Wright dan ibunya Susan Catherine Koerner tengah tinggal di Cedar Rapids, Lowa, Amerika Serikat (AS).

Suatu hari, sang ayah pulang dengan membawa sebuah helikopter besutan perintis penerbangan asal Perancis, Alphonse Pénaud. Helikopter tersebut dibuat dari bambu, kertas, gabus, dan karet gelang untuk memberi daya pada rotor. Wright bersaudara kemudian memainkan helikopter itu sampai akhirnya rusak dan coba membuat helikopter serupa versi Wright bersaudara.

Senang helikopter buatannya digemari orang lain (Wright bersaudara) Alphonse Pénaud pun tak segan melanjutkan mimpinya membuat pesawat yang cukup besar bagi seorang pria untuk terbang di udara. Sayangnya, akibat tak mendapat banyak dukungan, ia pun memilih untuk mengakhiri hidup.

Sebelum mulai membuat pesawat, Wright bersaudara banyak belajar pada makalah-makalah ilmuan ternama Italia, Leonardo da Vinci. Setelah dirasa cukup menimba ilmu dari Leonardo da Vinci, Wright bersaudara pun memutuskan mulai melakukan penerbangan glider, di sebuah pantai di Kitty Hawk, North Carolina.

Pantai dipilih karena dinilai memiliki angin yang cukup untuk membantu gaya lift pada pesawat buatannya.

Maklum, pada tahun 1902, Wright bersaudara belum mendapat sokongan mesin dari pabrikan besar di dunia untuk menerbangankan pesawat. Jadi, masih mengandalkan angin untuk terbang. Terbukti, angin di pantai Kitty Hawk mampu membawa Wright bersaudara melakukan penerbangan glider sebayak 700 kali.

Tak juga kunjung mendapat dukungan mesin dari pabrikan otomotif dunia, Wright bersaudara pun memberanikan diri untuk membuat mesin sendiri.

Dengan dibantu Charlie Taylor, keduanya mampu membuat mesin berpendingin air empat silinder segaris yang mampu menghasilkan 12 tenaga kuda. Menariknya, dudukan mesin tersebut terbuat dari alumunium untuk mengurangi beban yang membuatnya sebagai yang pertama kali dalam sejarah.

Mesin sudah, Wright bersaudara pun mulai menyempurnakan pesawat yang kemudian diberi nama Wright Flyer dan siap diuji coba.

Persyaratan penerbangan pertama pada 17 Desember 1903 hampir sempurna dengan hembusan angin hingga 27 mil per jam. Sekitar pukul 10.30 pagi itu, Orville Wright berbaring di sayap pesawat dan menghidupkan mesinnya.

Baca juga: Hari Ini, 111 Tahun lalu, Wright Company Produsen Pesawat Pertama di AS Berdiri

Menggunakan sistem rel yang membentang sejauh 60 kaki, pesawat lepas landas dan terbang selama 12 detik di ketinggian delapan kaki dengan kecepatan 6,8 mph. Uji coba penerbangan kedua malah lebih jauh, mencapai jarak 200 kaki. Tanpa roda pendaratan, Wright Flyer dirancang untuk mendarat di pasir lembut Outer Banks.

Sayangnya, Wright Flyer yang berbobot sekitar 274 kg harus rusak karena hembusan angin kencang yang membuatnya terpontang-panting. Pesawat rusak dan harus direparasi terlebih dahulu hingga pada akhirnya saat ini pesawat diabadikan di Museum Smithsonian di Washington DC, AS.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru