Pada hari ini, 105 tahun lalu, bertepatan dengan 10 Desember 1919, penerbangan terjauh di dunia, dari Inggris ke Australia, dimulai. Penerbangan tersebut dijajaki oleh veteran Perang Dunia I asal Australia, kakak-beradik Keith Macpherson Smith dan Ross Macpherson Smith, dibantu dua mekanik Wally Shiers dan Jim Bennett.
Baca juga: Hari Ini, 88 tahun Lalu, Wolfgang von Gronau Keliling Dunia Selama 111 Hari Pakai Pesawat Amfibi
Dikutip dari adelaide.edu.au, penerbangan epik itu dimulai saat Pemerintah Persemakmuran Australia menawarkan hadiah sebesar £A10.000 untuk penerbangan pertama dari Inggris Raya ke Australia, Mei 1919.
Saat itu, setelah konsultasi dengan Royal Aero Club, Billy Hughes, Perdana Menteri Australia, dan George Pearce, Menteri Pertahanan Australia, mengumumkan agar penerbangan terjauh di dunia -untuk ukuran kala itu- dalam kompetisi tersebut harus diikuti oleh warga negara Australia dan menggunakan pesawat buatan Inggris.
Tak hanya itu, kompetisi tersebut juga mengharuskan para peserta menyelesaikan penerbangan itu dalam tempo 720 jam berturut-turut (30 hari) dan diselesaikan sebelum 31 Desember 1920 pukul 00.00 waktu setempat.
Disebutkan pula, titik keberangkatan harus dimulai dari Hounslow Heath Aerodrome, London (untuk pesawat di darat) atau Royal Naval Air Station (RNAS) Calshot, selatan London (untuk pesawat amfibi dan flying boat), dengan titik cek point di Alexandria dan Singapura, sebelum sampai di tujuan akhir di wilayah Darwin, Australia. Setiap penerbangan akan berlangsung di bawah aturan kompetisi Royal Aero Club, yang akan mengawasi awal, dan mengendalikan jalannya kompetisi secara umum.
Dalam kompetisi itu, ada sekitar enam kelompok dengan enam pesawat berbeda. Masing-masing kelompok melakoni penerbangan di waktu yang berbeda-beda. Salah satunya pesawat Vickers Vimy yang diawaki oleh duo Smith dan dua teknisi.
Pesawat tersebut diketahui lepas landas pada titik yang ditentukan pada 8.30 pagi tanggal 12 November 1919. Pesawat kemudian terbang melewati Lyon, Roma, Kairo, Damaskus, Basrah, Karachi, Delhi, Kalkuta, Akyab, Rangoon, Songkhla, Siam, Singapura, Batavia, dan Surabaya. Di Surabaya, pesawat sempat mengalami kendala teknis sehingga harus mendarat darurat di landasan pacu sementara yang terbuat dari serat bambu.
Dari Surabaya, pesawat melanjutkan penerbangan ke Darwin dan tiba di sana pada pukul 16.10 pada 10 Desember 1919, melalui jarak sejauh 18.250 km, dengan total waktu terbang mencapai 135 jam 55 menit pada kecepatan rata-rata 131,8 km.
Perlu diketahui, di sumber lain, justru tanggal 12 November 1919, dua Smith baru memulai perjalanan dan menyelesaikannya setelah 28 hari.
Baca juga: Hari Ini, 37 Tahun Lalu, Pertama Kali Dalam Sejarah Dua Maskapai Barter Pesawat
Terlepas dari itu, setelah sampai di Darwin, duo Smith dan tim mekanik langsung disambut oleh perdana menteri serta pejabat lainnya. Di momen itu, keempat orang tersebut juga menerima uang yang dijanjikan sebagai pemenang pertama kompetisi tersebut.
Sayang beribu sayang, usai memenangi kompetisi tersebut, Keith Macpherson Smith tewas mengenaskan bersama Jim Bennett saat sedang menguji coba pesawat untuk kompetisi selanjutnya. Nahasnya lagi, kecelakaan itu disaksikan langsung oleh saudaranya Ross Macpherson Smith.