Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanHadapi Sanksi AS dan Barat, Maskapai Rusia S7 Bakal Memproduksi, Menguji dan...

Hadapi Sanksi AS dan Barat, Maskapai Rusia S7 Bakal Memproduksi, Menguji dan Mensertifikasi Suku Cadang Pesawat

Seiring perang Rusia vs Ukraina yang tak berkesudahan, maka berdampak langsung pada industri maskapai penerbangan Rusia yang terkena sanksi dari barat dan Amerika Serikat. Lantaran banyak maskapai Rusia yang menggunakan pesawat buatan AS dan Eropa Barat, maka perusahaan aviasi Rusia telah mengimprovisasi solusi baru untuk menjaga agar pesawat mereka tetap layak terbang.

Baca juga: Di Tengah Sanksi, Aeroflot (Rusia) Terpaksa Kirim Pesawat ke Iran untuk Perbaikan

Perusahaan Rusia S7 Group, pemilik S7 Airlines, dikabarkan telah mengakuisisi Berdsk Electromechanical Plant (BEMZ). Dengan akusisi tersebut, memungkinkan perusahaan untuk memproduksi, menguji, dan mensertifikasi suku cadang pesawat, karena industri penerbangan sipil Rusia terus mencari solusi baru untuk melewati sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat setelah invasi Kremlin ke Ukraina pada Februari 2022.

Selama setahun terakhir, maskapai penerbangan dan perusahaan Rusia telah berimprovisasi untuk menjaga agar armada pesawat mereka tetap layak terbang. Misalnya, Aeroflot baru-baru ini mengirim Airbus A330-300 ke Mahan Air Iran untuk perawatan roda pendaratannya.

Contoh lain adalah bahwa pesawat Sukhoi Superjet baru diluncurkan dari jalur produksi dengan menggunakan mesin bekas dan ban non-Michelin (seperti yang dilakukan sebelumnya). Ada laporan maskapai mengkanibal pesawat baru untuk suku cadang untuk menjaga pesawat lain agar laik terbang.

Minggu ini, kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa Grup S7 mengakuisisi Pabrik Elektromekanis Berdsk. Grup S7 mengakuisisi 82,18 persen saham di BMZ, sebuah pabrik yang memproduksi peralatan dan suku cadang untuk pesawat terbang, roket, dan sistem luar angkasa. Direktur Jenderal Pabrik, Vasily Yurchenko, mengatakan bahwa Grup S7 akan memproduksi, menguji, dan mensertifikasi komponen pesawat.

“Ada beberapa perusahaan di Grup S7 yang memiliki kompetensi berbeda dalam memperbaiki dan merawat armada pesawat. BEMZ diperlukan agar grup dapat memproduksi, menguji, dan mensertifikasi suku cadang yang hilang. Ini akan menjadi fasilitas produksi berteknologi tinggi yang modern dan diminati. Dalam waktu dekat, kami akan membentuk program investasi dan menata ulang perusahaan,” ujar Yurchenko.

Pabrik Elektromekanis Berdsk adalah perusahaan pembuat mesin yang telah beroperasi sejak 1959. Improvisasi Rusia untuk mempertahankan pesawat komersial dalam kondisi laik terbang telah mengkhawatirkan para pakar internasional.

Awal tahun ini, Guillaume Faury, Chief Executive Officer Airbus, mengatakan, “Kami mulai mendengar tentang situasi di mana mereka kehilangan bagian atau komponen atau ketidakmampuan untuk mempertahankan beberapa pesawat dalam penerbangan. Tapi kami tidak berbicara dengan maskapai Rusia. Kami kehilangan visibilitas. Dan ya, kami sedikit khawatir tentang cara pesawat dioperasikan, tetapi kami tidak memiliki sarana nyata untuk bertindak.”

Baca juga: Satu Tahun Pasca Invasi, Layanan Penerbangan Domestik Rusia Masih ‘Sehat’, Ini Resepnya

S7 Airlines adalah maskapai penerbangan yang berbasis di Bandara Internasional Novosibirsk Tolmachevo (OVB). Menurut data dari ch-aviation, maskapai ini memiliki 102 armada pesawat, semuanya diproduksi oleh pabrikan Barat (Airbus, Boeing, dan Embraer). Maskapai ini memiliki 66 pesawat produksi Airbus (semuanya narrowbodies), termasuk tiga A319, 16 A320ceos, 31 A320neos, delapan A321ceo, dan delapan A321neos. S7 juga mengoperasikan 19 Boeing 737-800 (termasuk dua kargo) dan 17 Embraer E170.

S7 Airlines memiliki pesanan dengan Boeing untuk pesawat Boeing 737 MAX 8 baru. Meskipun demikian, pesawat-pesawat ini sekarang tidak dapat dikirim karena sanksi setelah invasi Rusia ke Ukraina.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru