Buntut dari kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air dalam waktu yang berdekatan ternyata semakin memanjang. Setelah hampir semua operator penerbangan menangguhkan pengoperasian dari Boeing 737 MAX 8, kini nama Boeing tengah menjadi sorotan sejumlah media dari berbagai penjuru dunia. Satu lagi yang menambah kesialan di tubuh Boeing adalah pernyataan dari raksasa travel agent, TUI yang menyatakan bahwa pendapatan mereka menurun setelah armada 737 MAX 8 ditangguhkan sementara pengoperasiannya.
Baca Juga: Terkait Pembatalan Pesanan 737 MAX 8, Petinggi Boeing Sambangi Garuda Indonesia Hari Ini
Patut diketahui, TUI merupakan perusahaan perjalanan dan pariwisata Inggris-Jerman yang berkantor pusat di Hannover, Jerman.
Sebagaimana yang sudah diketahui bersama, dua kecelakaan dari keluarga 737 MAX 8 ini disinyalir berasal dari sistem sensor Angle of Attack (AoA) – dan ini masih menjadi temuan yang paling relevan dari dua kecelakaan yang menewaskan lebih dari 340 orang tersebut. Memang, Boeing telah melakukan upgrade terhadap inti dari kecelakaan maut tersebut, namun tetap saja, ada berapa banyak maskapai dan travel agent di luar sana yang mengalami kerugian akibat kecelakaan ini.
Selain itu, pihak Boeing juga telah melewati serangkaian penyelidikan kriminal terkait bagaimana pesawat tersebut telah lulus uji terbang padahal masih ada instrumen yang belum sepenuhnya sempurna. Dan sudah sewajarnya jika ada banyak pihak di luar sana yang lalu meminta pertanggungjawaban Boeing atas himbauan penangguhan armada 737 MAX 8 tersebut.
Seperti yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman engineeringnews.co.za (29/3/2019), TUI merupakan operator Boeing 737 MAX 8 terbesar di Eropa setelah Norwegian Air Shuttle ASA, dengan 15 pesawat dari total 150 armada yang ada. Semula, delapan armada 737 MAX 8 yang sudah dipesan TUI akan datang pada bulan Mei mendatang.
Baca Juga: Hasil Pertemuan dengan Boeing, Garuda Indonesia Ingin Tukar Pesanan 737 MAX 8
Namun setelah dua insiden maut Ethiopian Airlines dan Lion Air tersebut, saham TUI merosot sekira 11 persen dari total laba bersih perusahaan. Tidak lain dan tidak bukan, ini karena adanya penangguhan pengoperasian dari Boeing 737 MAX 8 yang diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Juli mendatang. Adapun angka saham TUI yang diperkirakan merosot akibat dikandangkannya 737 MAX sementara adalah 200 juta euro US$ 225 juta. Duh!