Monday, November 25, 2024
HomeBandaraGrounded Besar-Besaran Bikin Bandara Penuh, Haruskah Pesawat Parkir di Gurun?

Grounded Besar-Besaran Bikin Bandara Penuh, Haruskah Pesawat Parkir di Gurun?

Virus corona atau Covid-19 telah membuat maskapai di dunia kalang kabut akibat jumlah penumpang yang terus merosot. Terlebih, situasi belakangan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Padahal, Centre for Aviation atau CAPA, telah memprediksi, jika tidak ada langkah konkret (untuk membuat maskapai dapat terus bertahan), maka beberapa maskapai mungkin akan bangkrut di akhir Mei.

Baca juga: Kata Konsultan Penerbangan: Sebagian Besar Maskapai Global Akan Bangkrut Akhir Mei!

Selain itu, di belahan bumi lain, Airlines for America (A4A), asosiasi yang mewakili 11 maskapai penerbangan utama Amerika Utara tersebut juga memprediksi bahwa tujuh maskapai terbesar di negara itu akan benar-benar kehabisan uang antara Juni dan akhir tahun. Itu semua bisa terjadi akibat penurunan jumlah penumpang besar-besaran dan di waktu yang nyaris bersamaan.

Akan tetapi, jumlah penurunan penumpang besar-besaran rupanya juga memberikan efek domino, khususnya terkait penyimpanan pesawat. Pasalnya, di tengah sepinya penerbangan, hampir seluruh maskapai di dunia menggrounded pesawat mereka secara bersamaan dan dalam jumlah cukup besar. Padahal, bandara-bandara di dunia memiliki kapasitas yang terbatas. Terlebih, terdapat beberapa pesawat widebody yang memakan banyak kapasitas penyimpanan pesawat di bandara. Misalnya seperti Airbus A380.

Dilansir Simple Flying, beberapa maskapai besar yang mengoperasikan A380, seperti Lufthansa, Qantas, dan Emirates, misalnya, harus putar otak untuk mencari tempat yang pas untuk menyimpan pesawat terbesar itu. Pasalnya, tak semua bandara bisa memuat A380 mengingat pesawat tersebut memiliki dimensi yang di atas rata-rata. Bahkan, beberapa bandara harus mengubah struktur hanggarnya semata agar bisa memuat pesawat tersebut.

Lufthansa dilaporkan telah berhasil mendapatkan tempat nyaman bagi Airbus A380nya. Sejauh ini, empat armada A380 mereka diparkir di Terminal 3 di Bandara Frankfurt, Jerman. Namun, bandara tersebut telah kehabisan ruang untuk menyimpan lebih banyak pesawat A380, sehingga armada lainnya disimpan di bandara lain, salah satunya Bandar Udara Internasional Berlin Brandenburg (BER), bersama beberapa pesawat Airbus A320 dan A321.

Begitu juga dengan Emirates, maskapai sekitar 115 pesawat A380, saat ini dilaporkan telah mendapatkan tempat nyaman bagi 20 armada A380nya. Tak terkecuali dengan Qantas, Air France, Etihad, Korean Air, Singapore Airlines, hingga All Nippon Airway yang juga memiliki sejumlah armada A380. Hanya saja, maskapai-maskapai tersebut tak secara gamblang menjelaskan dimana pesawat superjumbo tersebut digrounded.

Namun demikian, di seluruh dunia, kapasitas penyimpanan pesawat di bandara bukan hanya untuk A380. Banyak pesawat lain yang membutuhkan ruang untuk ‘istirahat’ dalam jangka waktu yang belum dapat ditentukan. Terlebih, di tengah wabah virus corona yang telah memaksa banyak negara menutup rute internasional dan domestik (lockdown). Bila pada waktunya tiba, dimana jumlah pesawat yang digrounded sudah kelewat banyak dan membuat bandara penuh, lantas kemanakah pesawat harus diparkir?

Baca juga: The Boneyard, Inilah Tempat Bersemayam Para Pesawat Setelah Pensiun dari Masa Tugasnya

Mungkin dalam kondisi tersebut, sebagai alternatif, gurun pasir bukanlah tempat yang buruk. Sejauh ini, pesawat-pesawat yang sudah purna tugas atau digrounded dalam waktu lama juga banyak disimpan di gurun pasir. Singapore Airlines (induk dari SilkAir), misalnya, pernah menitipkan enam unit pesawat Boeing 737 Max 8 di Alice Springs, kota gurun pasir, di Australia.

Selain itu, ada juga The Mojave Air dan Space Port yang berada di Gurun Mojave, tepatnya di Bandara Mojave, Southern California, Amerika Serikat. Selama 37 tahun belakangan, bandara tersebut juga menjadi tempat nyaman bagi pesawat yang sudah purna tuga atau digrounded dalam waktu cukup lama. Tak hanya itu, Spanyol juga memiliki Bandara Teruel, yang juga kerap kali dijadikan sebagai alternatif penyimpanan pesawat dalam waktu cukup lama.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru