Tuesday, April 15, 2025
HomeBus AKAPGerbang Transportasi Utama Surabaya, Terminal Purbaya Punya Luas 11,9 Hektare

Gerbang Transportasi Utama Surabaya, Terminal Purbaya Punya Luas 11,9 Hektare

Terminal Purbaya yang juga dikenal dengan Terminal Bungurasih merupakan terminal terbesar dan tersibuk di Surabaya, Jawa Timur. Berada di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Terminal Purbaya menjadi gerbang Utama Kota Surabaya dari arah barat, selatan, dan timur.

Memiliki luas lahah 11,9 hektare, Terminal Purbaya berdiri sejak 11 Maret 1991 atau tepatnya 34 tahun yang lalu. Meski berada di wilayah administrasi Kabupaten Sidoarjo, tetapi pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perhubungan Kota Surabya dengan perjanjian antara kedua belah pihak sejak awal berdirinya.

Nama “Purabaya” merupakan akronim dari “gapura” (gerbang) dan “Surabaya”, mencerminkan fungsinya sebagai gerbang utama menuju Kota Surabaya. Nama terminal ini sendiri dicetuskan oleh Bupati Sidoarjo, Edi Sanyoto dan Walikota Surabaya, Poernomo Kasidi sejak awal pembangunannya pada tahun 1990.

Pada dekade sebelum tahun 1990-an, beberapa jalur trayek angkutan umum lokal di Kota Surabaya mempunyai titik terminus (ujung) paling selatan di Bundaran Aloha, dekat dengan Halte Sawotratap. Sedangkan angkutan umum lokal di Kabupaten Sidoarjo mempunyai pangkalan yang terdapat di sekitaran titik keramaian seperti Pasar Waru, Stasiun Waru dan Pabrik Paku Kedungrejo.

Berbeda dengan angkutan umum lokal, bus antarkota pada dekade sebelum tahun 1990-an masih diperbolehkan melintasi kawasan dalam kota. Hal tersebut dikarenakan seluruh jaringan trayek bus antarkota dari dan ke Kota Surabaya mempunyai titik terminus pada terminal bus eksisting yang tersedia di dalam kota pada masa tersebut.

Seluruh layanan bus antarkota dalam provinsi mempunyai pangkalan di Terminal Joyoboyo, dan sebagian lainnya di Terminal Jayengrono. Sedangkan layanan bus antarkota antarprovinsi dan bus jarak jauh mempunyai pangkalan di Terminal Bratang.

Ide pembangunan terminal bus di Desa Bungurasih sudah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Soenandar Prijosoedarmo pada tahun 1982. Ide tersebut tertuang dalam dokumen Surat Persetujuan Gubernur Jawa Timur Nomor 645.7/9605/210/82 tertanggal 2 September 1982.

Latar belakang pembangunan terminal bus ini didasari oleh kapasitas kendaraan dan penumpang pada terminal bus eksisting yang sudah tidak memadai (overloud) saat itu. Selain itu, terminal bus eksisting berdiri pada lahan tanah yang sempit di kawasan dalam kota, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut menjadi terminal induk bus antarkota di masa depan.

Langkah awalnya, pada tahun 1982–1989, Pemerintah Kota Surabaya bertanggungjawab terhadap pembiayaan pembebasan tanah di Desa Bungurasih. Sedangkan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo turut membantu sepenuhnya pelaksanaan pembebasan tanah yang dimaksud.

Untuk diketahui, realisasi pembangunan terminal bus di Desa Bungurasih baru dilaksanakan pada tahun 1989, dengan jangka pembangunan sekitar dua tahun. Pada 11 Maret 1991, terminal bus bernama Terminal Purabaya ini diresmikan oleh Menteri Perhubungan, Azwar Anas serta mulai dibuka untuk umum sejak saat itu.

65 Tahun Berdiri, ‘Terminal Kemayoran’ Menjadi Terminal Tertua di Indonesia

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru