Genta, itulah sebutan di lingkungan perkeretaapian ssebagai penada bahwa kereta api akan segera melintas. Biasanya genta ini berada di wilayah perlintasan resmi dengan posisi di samping pos JPL. Jika pernah melihat alat ini pastinya sudah tak asing dengan fungsinya ini yang selalu berjaga selama 24 jam.
Baca juga: Cegah Gajah Tertabrak Kereta, India Hadirkan Sensor Pengaktif Lampu di Sepanjang Rel
Sejak jaman lokomotif uap, bel genta ini sudah ada sebagai pengingat akan datangnya kereta api. Karena alat yang digunakan dulu masih dalam kondisi manual. Namun akhir – akhir ini alat tersebut sangat jarang terlihat bahkan di perlintasan besar sekalipun. Ini karena sistem elektrik sudah digunakan dan hanya terdengar bel yang dibunyikan melalui pengeras suara di pos perlintasan.
Di pos perlintasan wilayah Jabodetabek hampir tidak terlihat alat dan penggunaan bel genta. Yang ada hanya alatnya saja yang masih berdiri di beberapa lokasi. Itu pun sudah tidak digunakan. Bentuk genta JPL ini seperti tabung besar dengan caping diatasnya, dan di samping kanan kirinya terdapat palu untuk memukul besi sehingga terjadi bunyi bel. Lalu didalam genta JPL juga terdapt bandul pemberat, fungsinya ketika aliran yang di berikan petugas di stasiun secara otomatis akan menggerakan bandul ke bawah dan akan menarik bel sehingga berbunyi.
Baca juga: Begini Cara Agar Terhindar dari Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api
Yang memberikan tanda bel genta berbunyi adalah dari stasiun terdekat. Biasanya dari ruang PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api) atau PAP (Pengawas Peron). Sebagai petugas di pos perlintasan, jika berbunyi bel genta ini arus bersiap dan memastikan jalur kereta api yang berada di sekitar pos tersebut aman. Selain bel genta, petugas di pos perlintasan pun akan dihubungi dari pihak stasiun untuk memastikan bahwa petugas benar – benar siap akan datangnya kereta api yang melintas dalam beberapa menit lagi. (PRAS – Cinta Kereta Api)