Sebagai dampak turunnya jumlah penumpang kereta di tengah pandemi, mendorong perusahaan kereta api Jepang meningkatkan pendapatan dari non tarif, yaitu dengan mengembangkan lokasi wisata yang berada dalam kisaran waktu sekitar satu jam dari pusat kota Tokyo.
Baca juga: Kereta Mewah “36+3” Meluncur, Lintasi Lima Rute di Kyushu
Perusahaan kereta api juga berencana untuk menjadikan kawasan ini sebagai resor liburan di masa depan, dengan harapan dapat mengubahnya menjadi sumber pendapatan utama. KabarPenumpang.com melansir the-japan-news.com (13/10/2021), Keio Corp. bahkan baru saja mengumumkan akan mengadakan rangkaian acara pertama kalinya, termasuk kelas tentang membuat api unggun di hotel Takaone di kaki Gunung Takao di Tokyo pada akhir Oktober ini.
Sedangkan untuk wisata keluarga, perusahaan mencoba untuk menonjolkan daya tarik gunung yang baru saja memasuki musim gugur. Keio diketahui membeli hotel pada 2018 dan meulai merenovasi sebagai Takaone yang dibuka pada Juli. Hotel ini memiliki taman dalam sehingga para tamu bisa memasak di atas api atau barbekyu saat malam hari. Selain itu juga menawarkan wisata matahari terbit ke Gunung Takao.
“Karena jumlah penumpang kereta api telah menurun, kami pikir kami perlu merancang kegiatan selain hiking,” kata seorang pejabat di perusahaan itu.
Gunung Takao berjarak sekitar 50 menit dengan kereta api dari Stasiun Shinjuku di Tokyo, dan banyak dari pengunjungnya adalah pelancong harian. Keio membuka hotel Takaone dalam upaya untuk mengubah beberapa turis itu menjadi tamu yang menginap. Pandemi telah membuat orang menghindari perjalanan jarak jauh, yang pada akhirnya terbukti menguntungkan pada bulan Juli hingga September, tingkat hunian hotel relatif tinggi sekitar 70 persen.
Menurut Keio, banyak tamu adalah keluarga dari berbagai penjuru Tokyo. Selain itu, mereka juga memasukan rencana untuk menjadikan seluruh Semenanjung Miura di Prefektur Kanagawa sebagai resor liburan dalam rencana pengelolaan jangka menengahnya. Karena semenanjung ini dekat dengan pusat kota Tokyo, banyak dari mereka yang berkunjung adalah pelancong harian, seperti di Gunung Takao.
Melalui pengembangan jangka panjang, perusahaan bertujuan untuk mengubah semenanjung menjadi tempat wisata yang dikunjungi oleh banyak tamu bermalam, mirip dengan Atami di Prefektur Shizuoka dan Karuizawa di Prefektur Nagano. Pada bulan Mei tahun ini, perusahaan meluncurkan rencana untuk membuka penginapan ryokan pemandian air panas mewah pada tahun fiskal 2024, yang akan berfungsi sebagai pusat kawasan resor yang direncanakan.
Perusahaan kereta api bekerja untuk mengembangkan kawasan wisata yang dekat dengan pusat kota Tokyo karena mereka percaya bahwa pandemi virus corona akan mengubah cara orang bepergian.
Buku Putih Pariwisata Jepang 2021 menunjukkan peningkatan jumlah perjalanan ke tempat-tempat terdekat dalam kelompok kecil, dan mengatakan kecenderungan itu akan berlanjut bahkan setelah pandemi. Perjalanan semacam ini disebut “wisata mikro” dan diharapkan dapat menciptakan permintaan perjalanan baru. Anak perusahaan baru East Japan Railway Co. membentuk kemitraan modal dengan perusahaan rintisan yang terlibat dalam revitalisasi regional pada bulan Juli, untuk mengubah daerah Okutama yang kaya alam di Tokyo barat menjadi tempat wisata.
Baca juga: Hotel di Osaka Tawarkan Kamar Spesial dengan Pemandangan Jalur Kereta Shinkansen
Mereka mengadakan tur semalam menggunakan stasiun tak berawak di Jalur Ome dan rumah-rumah kosong dari Februari hingga April. Tur diterima dengan baik, mendorong kemitraan untuk meluncurkan upaya penuh. Namun, sayangnya di perkeretaapian Indonesia belum melakukan hal ini meski banyak wisata yang sudah mulai membuka diri untuk pelancong.