Virus corona yang mulai menyebar di Wuhan, Cina membuat puluhan ribu hewan peliharaan terjebak karena ditinggal pemiliknya untuk menghentikan penyebaran lebih lanjut. Bahkan diperkirakan ada sekitar 50 ribu hewan dan semuanya berisiko kelaparan hingga kematian.
Baca juga: Akibat Virus Corona, Airbus Tangguhkan Produksi Pesawat di Pabrik Tianjin, Cina
Hewan-hewan peliharaan ini tidak dibawa pemilik karena saat itu mereka pikir akan segera kembali ke rumah. Namun ternyata tidak dan akhirnya beberapa putus asa dan mencari bantuan dari tim penyelamat hewan untuk memberi makan peliharaan yang ditinggalkan tersebut.
KabarPenumpang.com melansir dari metro.co.uk (4/2/2020), Walikota Wuhan, Zhou Xianwang mengatakan, sebanyak lima juta orang telah meninggalkan kota menjelang Tahun Baru Imlek dan para aktivis hak-hak hewan kemudian menghitung jumlah hewan peliharaan yang ditinggalkan tersebut.
Meski hewan-hewan peliharaan itu ditinggalkan, tetapi seorang pria di Wuhan ternyata sudah menyelamatkan sekitar seribu hewan bersama dengan tim penyelamat di Wuhan. Dia mengatakan, bahwa satu keluraga telah meminta bantuannya untuk masuk ke rumah dan memberi dua kucing piaraan mereka makan.
Pria yang dipanggil Lao Mao tersebut mengatakan, dua ekor kucing itu terperangkap selama sepuluh hari tanpa makanan yang cukup ketika pemiliknya pergi berlibur. Mao menjelaskan, awalnya pemilik kucing itu hanya pergi selama tiga hari, tetapi setelah pembatasan perjalanan di seluruh negeri, mereka tidak diizinkan kembali ke Wuhan.
Ketika Mao menghubungi keluarga tersebut, mereka lega ketika tahu dua ekor kucing itu selamat dan sudah diberi makan. Meski begitu banyak juga keluarga lain yang tak seberuntung itu dan hewan peliharaan mereka tidak jelas kabarnya.
“Estimasi Perkiraan konservatif saya adalah bahwa sekitar lima ribu ekor masih terjebak, dan mereka mungkin mati kelaparan dalam beberapa hari mendatang. Relawan di tim kami, termasuk saya, telah menyelamatkan lebih dari seribu hewan peliharaan sejak 25 Januari,” ujar Mao.
Namun, Humane International Society memperkirakan jumlahnya jauh lebih tinggi dan prihatin dengan berbagai laporan yang mereka terima mengenai pemerintah daerah yang memerintahkan pemusnahan anjing dan kucing. Juru bicara Wendy Higgins mengatakan badan amal itu telah bekerja sama dengan sekitar 35 kelompok hak-hak hewan melalui saluran media sosial Cina, Weibo di seluruh negeri. Dia mengatakan mereka menerima laporan tentang pemusnahan pesanan di Beijing, Tianjin, Shandong, Heilongjiang, Hebei, Wuhan, Shanxi, dan Shanghai.
“Jika pihak berwenang setempat memutuskan bahwa anjing adalah ancaman, saya akan peduli untuk kesejahteraan anjing jalanan dan anjing rumahan,” katanya.
Baca juga: Jepang Karantina Kapal Pesiar Princess Diamond Gara-gara Satu Penumpang Terinveksi Virus Corona
Lebih dari dua ribu orang telah terinfeksi virus mematikan dan ini telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global. Satu orang di Filipina telah meninggal karena virus di luar Cina, yang telah diberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat dari berbagai negara. Organisasi Kesehatan Dunia telah mengkonfirmasi tidak ada bukti bahwa anjing dan kucing dapat terinfeksi virus yang pecah di pasar daging segar di kota.