Bekerja sebagai awak kabin di Emirates, para pramugari mengaku sering kali harus menjalani penimbangan berat badan secara acak. Yang mana setelah ditimbang dan berat mereka naik (kelelebihan berat) dari yang ditentukan, maka yang bersangkutan harus menjalani program manajemen berat badan.
Duygu Karaman mengatakan, karena penimbangan kerap kali terjadi, dirinya berhenti dari pekerjaannya pada tahun 2019 setelah pemantauan berat badan yang “ketat” dan “mengecewakan” oleh maskapai. Ia mengatakan bahwa maskapai meminta berat badannya diturunkan dan kemudian dipantau selama satu tahun untuk mengetahui mereka menurunkan berat badannya atau tidak.
“Mereka tidak memberi tahu saya siapa yang melaporkan saya, tetapi mereka menimbang saya dan mengatakan melacak semuanya berdasarkan BMI. Karena berat badan saya lebih dari dua kilogram, saya dimasukkan ke dalam program manajemen berat badan,” kata Karaman yang dikutip KabarPenumpang.com dari independent.co.uk (6/9/2021).
Karaman mengatakan bahwa dia akan ditarik ke samping untuk penimbangan acak sebelum penerbangan. Meski mencoba mempertahankan berat badan idealnya, Karaman terkadang memiliki berat yang naik satu hingga dua kilogram. Dia mengaku kesal ketika harus melakukan pemeriksaan berat badan.
Situs web Emirates menyatakan, dalam pedoman perekrutan, awak kabin harus sehat secara fisik untuk peran yang mengharuskan hasil Indesk Massa Tubuh atau BMI yang sehat. Untuk para awak kabin wanita, harus mengenakan sepatu hak dan menggunakan make up wajah penuh.
“Ini jelas tidak baik-baik saja. Saya benar-benar kesal begitu lama dan kemudian saya kehilangan kepercayaan diri saya,” kata Karaman tentang fiksasi pada berat badannya.
Baca juga: Khawatir Kondisi Kesehatan, Pramugari Inggris Sukses Turunkan Berat Badan
Dia mengklaim bahwa rekan-rekannya menjadi sasaran praktik tersebut, dengan ada yang akhirnya menjalankan operasi pengencangan perut yang bertentangan dengan saran dokter. Menurut Karaman, Emirates harus membatalkan hal ini, sebab berat lebih dua atau tiga kilogram tidak akan mengganggu awak kabin dalam melakukan pekerjaannya.