Delapan orang harus keluar dari sebuah penerbangan Delta Airlines karena dianggap tidak mengubah flight mode alias mode pesawat di ponsel mereka. Perlakuan ini dilakukan oleh seorang pramugari yang tidak disebutkan namanya.
Baca juga: Ini Lho Fungsi Lain dari Airplane Mode!
Awal mulanya seorang pramugari yang tak disebutkan namanya di videokan saat menegur Robyn Rogers dan mengatakan dirinya tidak mengubah mode pesawat di ponselnya. KabarPenumpang.com melansir dari laman thesun.co.uk (29/6/2018), bahwa pramugari tersebut berdiri didepan DJ asal New York itu dan mengancam untuk mengubah mode ponselnya ke pengaturan yang tepat.
Rogers sendiri mengklaim dirinya mencoba memperlihatkan pada pramugari bahwa ponselnya berada di mode pesawat. Tetapi pramugari tersebut justru terus berargumen dan berselisih dengan Rogers.
Hingga dalam video yang diambil penumpang dari deretan belakang tersebut terdengar pramugari mengatakan, “Saya tahu apa yang saya dengar. Saya tidak akan berdebat dengan Anda. Tidak perlu berdebat, karena instruksi kru artinya instruksi kru.”
Saat itu pun Rogers menegaskan bahwa ponselnya sudah dalam mode pesawat tetapi pramugari tersebut tetap saja berdebat. Hingga seorang penumpang bernama Ryan Miller mengatakan, “Saya berada di sampingnya.”
Pramugari tersebut mengatakan kepada Miller apakah dirinya ingin ditinggal juga. Insiden ini kemudian diunggah Rogers di akun Instagramnya dimana dirinya dan beberapa penumpang lain dipaksa keluar pesawat.
Dalam postingannya tersebut, Rogers mengatakan, dirinya merasa insiden tersebut adalah sangkut paut dengan rasisme. Sebab selain Rogers, seorang wanita Latina dan seorang pria dengan anaknya juga tidak bisa kembali ke pesawat.
Baca juga: Ditendang Penumpang Cilik, Wanita Ini Keluhkan Regulasi Delta Airlines
“Saya ingin mengakui karena saya sangat menyadari ketidakadilan yang serius dan sangat menyakitkan yang terjadi di dunia dan komunitas kami, saya telah bergumul dengan berbagi pengalaman saya. Sepertinya kecil dalam menghadapi hal-hal itu. Tetapi yang kecil itu penting dan hal-hal kecil yang tidak terkendali,” ujarnya.
Insiden ini sendiri terjadi pada 23 Juni 2018 dalam penerbangan dari Bandara Fort Wayne di Indiana, Amerika Serikat. Terkait insiden ini pun Delta Airlines melalui seorang juru bicaranya menyebutkan bahwa hwapenerbangan tersebut merupakan penerangan lanjutan yang dioperasikan SkyWest Airlines. Masalah ini pun ditanggapi SkyWest dan melakukan peninjauan serta penyelidikan terhadap rekaman insiden itu.