Grup kedirgantaraan asal Benua Biru, Airbus, dikabarkan mengalami serangan cyber pada Rabu (30/1/2019) kemarin. Serangan ini berimbas pada akses tidak sah ke data yang ada di divisi pesawat komersial mereka. Hingga saat ini, masih belum diketahui secara detail, siapa yang telah berusaha untuk meretas data di raksasa manufaktur pesawat tersebut, namun salah satu juru bicara dari Airbus mengatakan, insiden ini tidak berdampak terhadap operasi komersial di tubuh Airbus sendiri.
Baca Juga: Gandeng Airbus, Facebook Akan Jalani Proyek Penyiaran Internet dari Udara
Seperti yang dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Colin Bastable selaku CEO dari Lucy Security mengatakan bahwa Airbus harus sesegera mungkin untuk mengambil tindakan pasca insiden ini. Sementara itu, para ahli dari Airbus diketahui tengah meneliti secara menyeluruh insiden percobaan peretasan data ini.
“Sedang diselidiki secara menyeluruh oleh para ahli Airbus” ujar juru bicara Airbus.
“Investigasi sedang berlangsung untuk memahami apakah ada data spesifik yang ditargetkan,” lanjutnya.
Divisi pesawat komersial Airbus sendiri berisikan sekitar 10.000 orang Inggris, yang terbagi ke dalam dua lokasi. Namun pihak Airbus sendiri menyebutkan bahwa hanya sektor Eropa saja yang terdampak serangan cyber ini.
“Kami tahu beberapa data pribadi diakses,” ujar pihak Airbus.
“Sebagian besar kontak profesional dan rincian identifikasi TI dari beberapa karyawan Airbus di Eropa,” imbuhnya.
Perusahaan pembuat jet komersial, pesawat militer, dan material kedirgantaraan lainnya ini bekerja sejalan dengan General Data Protection Regulation (GDPR) Uni Eropa yang mengharuskan perusahaan untuk melaporkan serangan tersebut dalam waktu 48 jam setelah temuan pertama.
Insiden “akses tidak sah ke data” seperti ini menimbulkan kecurigaan tentang spionase industri kedirgantaraan yang dijalankan oleh Airbus. Ya, tidak bisa dipungkiri bahwa nama Airbus di sektor kedirgantaan internasional sudah tidak bisa diragukan lagi.
Baca Juga: Kendati Produksi Dihentikan, Airbus A380 Tetaplah Fenomenal
Perkembangan sayap bisnis yang tengah digenjot perusahaan, hingga kerja sama dengan sesama manufaktur pesawat. Mungkin hal inilah yang membuat sebagian orang iri terhadapnya dan berusaha untuk berlaku curang kepadanya – dengan cara meretas.
Tidak menutup kemungkinan juga jika insiden ini merupakan upaya untuk mengambil data pribadi seorang pegawai Airbus (target individu), untuk masuk ke dalam jaringan perusahaan untuk eksploitasi lebih lanjut.