Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanGaruda Indonesia Operasikan Boeing 737-800 Lebih Tua dari Pesawat China Eastern Airlines...

Garuda Indonesia Operasikan Boeing 737-800 Lebih Tua dari Pesawat China Eastern Airlines yang Kecelakaan, Aman

Pesawat Boeing 737-800NG China Eastern Airlines jatuh di daerah perbukitan Teng, Wuzhou, Provinsi Guangxi, Cina dan menewaskan 132 orang kru dan penumpang. Data FlightRadar24 menunjukkan, pesawat jatuh dari ketinggian 982 meter dengan kecepatan 696 km per jam sebelum menghantam daratan.

Baca juga: Profil China Eastern Airlines, Punya Catatan Bagus dalam Rekor Keselamatan

Tak lama setelah kecelakaan, China Eastern Airlines resmi meng-grounded seluruh pesawat Boeign 737-800NG sampai proses penyelidikan lebih lanjut. Di dunia, reaksi maskapai global beragam terhadap kecelakaan tersebut, salah satunya Garuda Indonesia.

Maskapai nasional Indonesia itu diketahui memiliki 73 pesawat Boeing 737NG dan tetap akan mengoperasikannya sekalipun memiliki usia yang lebih tua dibanding pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines yang kecelakaan.

Dalam keterangan resminya, Garuda Indonesia tidak secara implisit mengungkapkan bakal terus mengoperasikan pesawat tersebut. Namun, tidak pula sebaliknya.

Garuda Indonesia, dalam laman perusahaan, tercatat memiliki 73 pesawat Boeing 737-800, pesawat yang sama dengan kecelakaan pesawat Boeing 737-800NG Senin kemarin.

Menariknya, pesawat dengan panjang 39,47 meter, lebar sayap 35,78 meter, jangkauan 5.713 km, dan kecepatan rata-rata 853 km per jam yang dioperasikan Garuda Indonesia lebih tua dibanding pesawat China Eastern Airlines yang kecelakaan.

Data Planespotter, Garuda Indonesia memiliki pesawat Boeing 737-800NG tertua yang masih aktif dengan usia sekitar 12 tahun atau terhitung sejak 16 Jul 2010. Pesawat ini beroperasi di berbagai rute maskapai, seperti dari dan ke Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Bandara Achmad Yani Semarang, dan tentu saja Bandara Seokarno-Hatta.

Selain dalam negeri, pesawat juga kerap mengoperasikan pesawat ke luar negeri, seperti ke dan dari Bandara Guangzhou Baiyun, Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Bandara Kuala Lumpur, Bandara Changi, dan Bandara Brisbane.

Pesawat Boeing 737-800 termuda Garuda Indonesia sekalipun, masih di data Planespotter, masih lebih tua dibanding Boeing 737-800 China Eastern Airlines yang kecelakaan di Guangxi pada hari Senin (21/3) lalu.

Disebutkan, Boeing 737-800NG termuda Garuda Indonesia yang masih aktif berusia tujuh tahun atau sejak 11 Maret 2015. Ini beroperasi di dalam dan luar negeri.

Meski mengoperasikan pesawat yang lebih tua, Garuda Indonesia memastikan pesawat Boeing 737-800NG yang dioperasikan untuk penerbangan penumpang dan kargo aman.

Sejalan dengan itu, Pengamat penerbangan Gerry Soejatman, dalam sebuah wawancara di program berita CNN Indonesia, pernah menyebut bahwa pesawat sejatinya adalah benda mati.

Baca juga: Jatuh Menghujam Bumi, Ada Apa dengan Boeing 737-800 China Eastern MU5735?

Begitu komponen yang ada sudah tak lagi berfungsi secara optimal, ia tinggal diganti saja dengan yang baru dan pesawat pun sehat kembali. Beda dengan manusia sebagai benda hidup yang meski digonta-ganti komponen atau organ tubuhnya, tetap saja, akan ada masalah. Sebab, faktor usia amat menentukan.

Dengan kata lain, setua apapun pesawatnya, selama komponen yang melekat di pesawat selalu diperbarui dan mendapat pengawasan ketat secara rutin, itu tetap aman digunakan; termasuk Boeing 737-800NG Garuda Indonesia yang notabene lebih tua dari pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines yang kecelakaan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru