Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanGara-gara Pengaturan Bagasi Kargo Tidak Tepat, Sejumlah Penerbangan Berakhir Nahas

Gara-gara Pengaturan Bagasi Kargo Tidak Tepat, Sejumlah Penerbangan Berakhir Nahas

Seperti diulas pada artikel sebelum ini, yakni pentingnya peran Load Control Officer (LCO) atau Load Controller dalam penerbangan komersial. Bila mereka tidak mampu mengatur posisi bagasi kargo dengan tepat, maka bisa berujung tidak seimbangnya pesawat saat mengudara, dan pada akhirnya mengancam keselamatan dalam penerbangan secara keseluruhan.

Baca juga: Di Tangan Mereka, Keseimbangan Muatan pada Bagasi Kargo Pesawat Menjadi Taruhan

Ada beberapa kasus atau insiden pesawat yang terkait dengan pengaturan bagasi atau kargo yang tidak tepat. Ketidakseimbangan beban atau pengaturan muatan yang salah bisa berdampak serius pada stabilitas, performa lepas landas, dan pendaratan pesawat. Berikut beberapa contoh insiden yang terjadi akibat pengaturan muatan yang tidak tepat:

1. Fine Air Flight 101 (1997)
Pada 7 Agustus 1997, pesawat kargo Douglas DC-8 milik Fine Air lepas landas dari Bandar Udara Internasional Miami menuju Santo Domingo. Setelah lepas landas, pesawat kehilangan kendali dan jatuh, menewaskan semua orang di dalam pesawat dan dua orang di darat.

Penyebab kecelakaan adalah muatan yang tidak diamankan dengan benar, yang menyebabkan pergeseran pusat gravitasi pesawat. Hal ini membuat pesawat menjadi tidak stabil selama lepas landas.

2. National Airlines Flight 102 (2013)
Pada 29 April 2013, sebuah pesawat kargo Boeing 747-400 milik National Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bagram Airfield di Afghanistan. Pesawat ini membawa kendaraan militer berat, termasuk lima kendaraan lapis baja.

Investigasi menemukan bahwa muatan tidak diikat dengan benar dan bergeser ke belakang, mengakibatkan pusat gravitasi pesawat bergeser terlalu jauh ke belakang. Ini menyebabkan pesawat kehilangan kendali dan akhirnya jatuh, menewaskan seluruh awak pesawat yang berjumlah tujuh orang.

3. Air Midwest Flight 5481 (2003)
Pada 8 Januari 2003, pesawat Beechcraft 1900D yang dioperasikan oleh Air Midwest jatuh tak lama setelah lepas landas dari Charlotte/Douglas International Airport di North Carolina.

Investigasi menemukan bahwa berat pesawat melebihi batas maksimum yang diizinkan dan pusat gravitasi berada terlalu jauh ke belakang. Selain itu, penumpang dan bagasi tidak didistribusikan dengan benar, sehingga pesawat kehilangan kendali saat mendaki.

4. Arrow Air Flight 1285 (1985)
Pada 12 Desember 1985, pesawat McDonnell Douglas DC-8 milik Arrow Air jatuh setelah lepas landas dari Gander, Newfoundland, Kanada. Pesawat ini membawa personel militer Amerika Serikat.

Penyebab kecelakaan termasuk pengaturan muatan yang buruk dan kemungkinan akumulasi es di sayap, yang mengurangi daya angkat pesawat. Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan pesawat tidak dapat mencapai ketinggian dan akhirnya jatuh.

5. MK Airlines Flight 1602 (2004)
Pada 14 Oktober 2004, pesawat kargo Boeing 747-200F milik MK Airlines mengalami kecelakaan di Halifax Stanfield International Airport, Kanada.

Investigasi mengungkapkan bahwa perhitungan berat pesawat yang salah dan pengaturan muatan yang tidak tepat menyebabkan pesawat tidak memiliki kecepatan angkat yang cukup untuk lepas landas. Pesawat jatuh di ujung landasan pacu, menewaskan semua awak pesawat.

Insiden-insiden di atas menunjukkan pentingnya pengaturan muatan yang tepat dan perhitungan berat serta keseimbangan pesawat yang akurat. Kesalahan dalam pengaturan muatan dapat berakibat fatal, mempengaruhi stabilitas pesawat dan kemampuan untuk terbang dengan aman. Oleh karena itu, petugas pengatur muatan seperti loadmaster, Load Control Officer, dan kru lainnya memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan semua muatan di pesawat terdistribusi dengan aman sesuai dengan spesifikasi teknis pesawat.

Bawa Bagasi Besar Saat Naik Pesawat, Ini yang Perlu Diketahui

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru