Rasa sedih belum hilang setelah meninggal ibu mertuanya, pilot ini harus frustasi karena ayah mertuanya hilang. Ini membuat pilot bernama Ryan Harris harus frustasi karena hal tersebut. Apalagi saat dia tiba di Inggris pria asal Worcester tersebut dipaksa untuk tinggal di karantina.
Baca juga: Alert! Cathay Pacific Lakukan ‘Tsunami’ PHK Pilot di Seluruh Dunia
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman bbc.com (31/7/2021), saat itu Harris kembali ke Inggris dari Qatar setelah ibu mertuanya meninggal. Dia harus menjalani karantina di sebuah hotel ketika tiba dan mendapat kabar ayah mertuanya hilang dari Victoria sang istri.
Dia menghubungi Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial untuk mengajukan banding atas dasar belas kasih dan diberitahu oleh staf hotel di hotel bahwa dia dapat mengharapkan tanggapan dalam waktu 24 jam. Meskipun upaya berulang kali untuk menghubungi departemen, dia tidak mendengar informasi lebih lanjut sampai tujuh jam sebelum masa isolasi sepuluh hari berakhir, ketika permintaannya ditolak.
“Semua permintaan keadaan luar biasa dipertimbangkan dengan cermat dan tim selalu berusah menyeimbangkan kebutuhan orang yang melamar dengan prioritas utama mereka untuk melindungi publik,” ujar juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial.
Harris mengatakan dia memanjat tembok karena tidak dapat membantu keluarganya dan penjaga pantai mencari Bob Cuthbertson. Kemudian dalam pencarian tersebut mobil Cuthbertsin ditemukan di sebelah tambang bekas di gunung Holyhead beberapa hari setelah dia menghilang. Dia mengatakan, keluarga percaya, pria 82 tahun itu, “bingung dengan kesedihan”, mengambil nyawanya sendiri. Harris mengatakan, dia “merasa benar-benar putus asa” di kamar hotelnya.
“Istri saya putus asa, dia hanya membutuhkan saya di sana. Dia baru saja menguburkan ibunya dua minggu sebelumnya dan sekarang dia baru saja kehilangan ayahnya,” katanya.
Baca juga: Kasihan, Gegara Karantina Kejam di Hong Kong, Jumlah Penumpang Cathay Pacific Turun 94 Persen
Ibu mertuanya Anne Cuthbertson, yang tinggal di Holyhead, Anglesey, meninggal pada bulan Juni setelah didiagnosis menderita kanker. Kapten Harris kembali ke Inggris dari daftar merah Qatar, tempat dia bekerja di akademi terbang, mendarat di London Heathrow pada 17 Juli.