Baru-baru ini, dunia penerbangan dihebohkan adanya maskapai dengan pramugari yang menggunakan bikini sebagai seragamnya. Maskapai tersebut adalah VietJet Air, milik seorang pengusaha perempuan bernama Nguyen Thi Phuong Thao asal Vietnam. Awalnya VietJet Air hadir di dunia penerbangan pada Desember 2011 dengan model Low Cost Carrier atau penerbangan biaya murah.
Pada 2012 atau satu tahun setelah mengudaranya maskapai VietJet Air, Nguyen sang pemilik maskapai membuat inovasi pada seragam para pramugarinya yakni dengan bikini. Ngunyen mengatakan, busana bikini yang membuatnya menjadi seorang milyander ini bukanlah hal yang dipaksakan melainkan dibebaskan kepada pramugari. Menurutnya, dengan berbikini, bukanlah untuk menarik pelanggan laki-laki melainkan memberikan inovasi terbaru pada seragam maskapai.

Sebenarnya tak hanya berbikini, Nguyen juga memberikan kebebasan kepada pramugari menggunakan seragam yang sudah ada atau dengan pakaian tradisional Ao Dai. Ngunyen menambahkan, selama berikini menjadi hal wajar, sepertinya sah-sah saja untuk menggunakan bikini sebagai seragam. Namun para pramugari dengan berbusana bikini ini tidaklah ke semua rute melainkan rute yang memiliki wisata pantai saja dan sebagai model foto pada kalender milik VietJet Air.
Padahal pramugari VietJet memiliki seragam yakni kemeja merah dengan celana pendek cokelat ditambah pita berwana coklat corak kotak-kotak serta topi yang bercorak senada dengan pita sebelum booming bikini berwarna kuning merah dengan heels. Karena adanya bikini sebagai seragam baru maskapai VietJet membuat pemasukkannya bertambah sekitar 40 persen dalam waktu lima tahun setelah maskapai ini go public.
Dilansir dari Forbes (6/4/2017), VietJet menempati urutan ke 46 pada daftar miliander tahun ini dengan kekayaan bersih sebesar US$1,7 miliar. Dengan keberhasilan ini, membuat Nguyen menjadi salah satu dari dua milyander di Vietnam.

“Saya selalu dihadapkan pada penawan besar. Saya membuat VietJet bukan hanya sebagai maskapai lokal saja, melainkann untuk menjadi sebuah maskapai internasional,” ujarnya kepada Forbes.
Pemilik VietJet Air, Nguyen Thi Phuong Thao adalah lulusan salah satu universitas di Moskow, Rusia yang kembali ke Vietnam satu dekade lalu. Sebenarnya, Nguyen dsudah sejak lama tertarik untuk membuat sebuah perusahaan sendiri. Awalnya, pemilik VietJet dengan pramugari berbikini ini berinvestasi di bank dan properti di kota-kota besar Vietnam. Kemudian berbisnis perdaganagn komoditas lintas negara yang akhirnya membawa Nguyen untuk membuat maskapai sendiri yakni VietJet Air.
Maskapai milik Nguyen yakni VietJet sendiri sebenarnya sudah mendapat izin terbang sejak tahun 2007, sayang baru dioperasikan pada 2011 dikarenakan harga minyak saat itu sangat tinggi. Tahun 2010, Nguyen sempat mengajak Air Asia untuk menjalin kerjasama dan akhirnya batal sehingga akhirnya meluncurkan VietJet.
Hingga kini, maskapai yang kontroversial dengan bikininya ini telah melayani sebanyak 300 penerbangan sehari dengan 63 rute domestik dan 24 rute internasional. Vietjet juga mengoperasikan 45 armada jet. Maskapai dengan LCC saat ini sudah memesan 200 pesawat milik Airbus dan Boeing dengan nilai mencapai US$23 miliar atau setara dengan Rp300 triliun.