Tentu Anda semua masih ingat dengan pernyataan dari maskapai berbiaya rendah asal Indonesia, Lion Air yang pada beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa pihaknya akan membatalkan sejumlah pesanan armada dari pabrikan Amerika, Boeing pasca insiden kecelakaan pesawat JT-610 di perairan Tanjung Karawang. Lebih tepatnya, isu pembatalan pemesanan ini semakin mencuat ke permukaan setelah pihak Lion Air dan Boeing sempat berselisih paham.
Baca Juga: Buntut Insiden JT-610, Pihak Lion Air Bisa Batalkan Pesanan Pesawat ke Boeing!
Namun hal berbanding terbalik justru dilakukan oleh flag carrier Vietnam Airlines, dimana perusahaan yang tergabung di aliansi penerbangan SkyTeam bersama Garuda Indonesia ini tengah mempertimbangkan untuk memesan 50 hingga 100 armada Boeing 737 MAX di tahun 2019 ini. Rencana pembelian ini merupakan langkah yang ditempuh Vietnam Airlines untuk mengganti armada Airbus yang sudah tua – juga untuk mempersiapkan armada untuk melakukan penerbangan jarak jauh menuju California.
“Armada-armada baru ini akan dikirim di rentang tahun 2020 hingga 2030,” ujar CEO Vietnam Airlines, Duong Tri Thanh, sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman thestar.com.my (25/2/2019).
Kendati sudah membocorkan rencana perusahaan, namun Duong Tri Thanh enggan membocorkan lebih rinci mengenai model apa yang akan dibeli oleh maskpai yang berbasis di Long Biên District, Hanoi ini.
“Ini akan menjadi peluang bagi Vietnam Airlines untuk kembali memanaskan persaingan antara dua raksasa manufaktur pesawat, Airbus dan Boeing,” tutur Duong Tri Thanh.
“Rencana fase akhir akan kami serahkan kepada pemerintah. Kami mengharapkan sesuatu terjadi di tahun ini,” tandasnya.
Tidak bisa dipungkiri, peningkatan permintaan perjalanan udara dengan menggunakan Vietnam Airlines ini juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi Vietnam yang cukup signifikan. Selain itu, penerbangan menuju California ini juga didukung oleh persetujuan regulasi dengan pihak Amerika Serikat yang dicapai pada bulan ini terkait sistem keselamatan udara. Dengan tercapainya persetujuan regulasi ini, memungkinan Vietnam Airlines untuk mengudara menuju Negeri Paman Sam. Khusus untuk rencana penerbangan ke Amerika Serikat, Vietnam Airlines berencana untuk memesan 2 pesawat widebody, antara Boeing 777X atau Airbus A350-1000.
“Vietnam Airlines berniat untuk mulai terbang dari pusat komersial negara, Ho Chi Minh menuju Los Angeles atau San Francisco, keduanya merupakan rumah terbesar bagi populasi Vietnam-Amerika, pada tahun 2020,” tambah Duong Tri Thanh.
Vietnam Airlines mengharapkan dapat melayani 25 juta penumpang di tahun 2019 ini, 3 juta lebih banyak dari pada 2018, sementara pendapatan diproyeksikan naik menjadi 115 triliun dong (US$5 miliar) dari 102 triliun dong.