PT Reska Multi Usaha atau KAI Services optimis meraup cuan sebesar Rp27-28 miliar dari bisnis restoran on train sepanjang musim Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) tanggal 22 Desember 2023 – 8 Januari 2023. Angka tersebut merupakan 90 persen dari capaian di tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.
Baca juga: Sambut Nataru, KAI Services Hadirkan 16 Kuliner ‘Legend’ di Kereta Api Lewat Program Hidden Culinary
Dari target Rp28 miliar tersebut, sumbangan terbesar diakui secara keseluruhan datang dari penjualan minuman. Tetapi, bila spesifik ke makanan, menu favorit yang diburu penumpang dan masih menjadi pundi-pundi rupiah terbesar perseroan adalah Nasi Goreng Parahyangan ‘legend’ yang sudah dikenal luas di masyarakat.
“Kalau dari restoran on train-nya sendiri di luar makanan khas daerah yang paling favorit adalah Nasi Goreng Parahyangan legend,” kata Manager Sales & Marketing KAI, Tiyas, kepada wartawan.
“Sebetulnya, kalau secara keseluruhan yang paling laris masih minuman, ya. Tetapi kalau secara makanan favoritnya Nasi Goreng Parahyangan,” tambahnya.
Tingginya penjualan makanan dan minuman, lanjut Tiyas, membuat pihaknya yakin akan mengalami peningkatan pendapatan dari dua tahun sebelumnya. Bahkan, nyaris menyamai angka sebelum pandemi yang mana di dua tahun sebelumnya sangat sulit dicapai.
“Kita agak setengah pede nih sekarang kita men-absorb dari tahun 2019 dan layanan restoran on train kita tidak terlalu banyak, tapi kita ingin mencapai sampai 90 persen pendapatan dari tahun 2019 (di tahun ini) karena melihat arus penumpang yang luar biasa dan belajar dari angkutan lebaran kemarin ternyata luar biasa dan saya rasa 90 persen pendapatan di 2019 itu tercermin di 2022 ini. Khusus 18 hari ini saja (selama libur Natal dan Tahun Baru 2023) target kami sekitar Rp27-28 miliar,” ujarnya.
Pada musim libur Nataru kali ini, KAI Services juga menghadirkan program yang disebut Hidden Culinary mulai tanggal 22 Desember 2022. Konsep dari program Hidden Culinary ini KAI Services menggandeng UMKM di bidang kuliner untuk menyajikan makanan khas daerah diatas kereta yang sudah dikenal masyarakat dan banyak dicari oleh pecinta kuliner.
Kuliner yang dipilih untuk program Hidden Culinary ini merupakan kuliner yang sudah menjadi ikonik di suatu daerah dan untuk mendapatkan kuliner ini butuh effort tersendiri. Ada 16 kuliner unggulan yang akan ikut serta dalam program Hidden Culinary seperti, di Kota Cirebon ada Nasi Jamblang Bu Nur, Empal Gentong Bu Darma. Kota Semarang ada Tahu Bakso bu Pudji / Tahu Petis Yudistira / Loenpia Mba Lien dan Kota Cepu ada Lontong Kapuan.
Kota Solo ada Dawet Mbo Dermi, Serabi Notosuman. Madiun ada Pecel Yu Gembrot, Malang ada Rawon Rampal. Bandung ada Cuanki Serayu, Mie Kocok Mang Dadeng, dan Batagor Riri. Purwokerto ada Tempe Mendoan. Kutoarjo ada Sate Ambal. Yogyakarta ada Gudeg Yu Djum dan Angkringan Lek Man.
Untuk konsep program Hidden Culinary ini, penumpang dapat menikmati kuliner khas daerah yang disajikan sama seperti dengan penyajian aslinya saat berada di lokasi kuliner berada. Penumpang dapat menikmati sensasi menyantap kuliner khas daerah sama seperti yang tersaji di tempat asalnya.
Sementara untuk penjualan kuliner ini akan disebar ke beberapa perjalanan kereta api mulai tanggal 22 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023. Untuk kereta api ada beberapa kereta api yang akan ikut serta dalam program Hidden Culinary ini seperti Nasi Jamblang Cirebon bisa didapatkan penumpang di KA82 Taksaka, KA 2 Argo Bromo Anggrek. Sementara untuk Empal Gentong tersedia di KA 134 Fajar Solo.
Baca juga: Kereta Api Punya Menu Makanan Baru dan Dapur Sentralnya Ternyata Ada di Yogyakarta
Untuk Lontong Kapuan khas Semarang bisa penumpang dapatkan di KA1 dan KA 2 Argo Bromo Anggrek. Makanan khas Semarang lainnya seperti Tahu Bakso, Tahu Petis, Loenpia bisa didapatkan di KA 7001 Argo Sindoro.
Sementara untuk Soto Cak To khas Surabaya bisa didapatkan penumpang di KA 5 Argo Wilis dan KA 75 Bima. Untuk Pecel Yu Gembrot bisa didapatkan penumpang di KA 5 Argo Wilis, KA 114 Ranggajati, dan KA 112 Ranggajati. Untuk Gudeg Yu Jum bisa didapatkan di KA 5 Argo Wilis.