Dalam rangka pengembangan infrastruktur bandara dan melayani para penggunanya dengan lebih baik, Bandara Internasional Sydney diketahui baru-baru ini bersinergi dengan Flag Carrier Negeri Kangguru, Qantas Airways. Dalam kerja sama tersebut, mereka saling bahu membahu mengembangkan teknologi face recognition. Dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah ini, nantinya para penumpang akan melewati sebagian besar pemeriksaan bandara tanpa menggunakan paspor dan boarding pass.
Baca Juga: Pilah-Pilih Vendor, Bandara Internasional Changi Siap ‘Pekerjakan’ Facial Recognition
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman airport-technology.com (6/7/2018), sebagai bagian dari uji coba biometrik ‘couch-to-gate’ ini, ada empat langkah utama yang akan diuji, termasuk check-in otomatis, akses lounge, proses boarding, dan penangangan bagasi. Uji coba teknologi face recognition ini sendiri rencananya akan dilakukan disejumlah rute penerbangan internasional.
Salah satu juru bicara dari pihak bandara mengatakan bahwa nantinya, bandara juga akan dilengkapi dengan fitur Mobile Check-In dan Automated Border Processing. Setelah masa uji coba berakhir, nantinya penumpang akan bisa melewati sebagian besar perjalanan mereka di bandara hanya dengan menggunakan wajah mereka, tanpa boarding pass, tanpa paspor.
Sementara itu, CEO anara Internasional Sydney, Geoff Culbert mengatakan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari fokus dalam ruang lingkup investasi di bagian teknologi. “Yang paling utama adalah kami berupaya untuk membuat pengalaman penumpang selama berada di bandara menjadi lebih baik, lebih mudah, dan lebih nyaman lagi,” tutur Geoff. “Dan kami sangat bahagia karena dapat memfasilitasi penumpang Qantas dalam uji coba teknologi face recognition ini,” tandasnya.
Wajah Anda merupakan boarding pass, paspor, dan tanda pengenal lain yang dibutuhkan oleh pihak bandara. Sesederhana itulah pemahan dari penggunaan teknologi face recognition di Bandara Internasional Sydney ini. “Tidak akan ada lagi yang namanya menunjukkan boarding pass fisik. Wajah Andalah yang merupakan boarding pass dan paspor,” imbuh Geoff.
Baca Juga: Cina Siap Kontrol Warganya dengan Teknologi Pemindai Wajah
Di sisi lain, CEO Qantas Airways, Vanessa Hudson mengatakan bahwa maskapai berlogo kangguru tersebut tengah berfokus pada pengembangan teknologi yang akan berdampak pada dorongan inovasi terhadap para pelanggannya. “Tidak hanya di check-in counter saja, bahkan ketika mereka menggunakan lounge pun, niscaya para penumpang akan merasakan sesuatu yang berbeda – lebih inovatif,” ungkap Vanessa. “Secara keseluruhan, ini akan meningkatkan pengalaman penumpang.” Tutupnya.