Anda masih ingat dengan sosok pilot gadungan yang kedapatan berkeliaran di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta? Lalu pernahkah terlintas di pikiran Anda jika pesawat yang Anda tumpangi tersebut dikemudikan oleh seorang pilot abal-abal? Duh, tentu saja hal seperti ini bisa membahayakan keseluruhan penumpang dan awak penerbang yang beroperasi di dalamnya ya! Nah, ternyata ketakutan Anda tersebut sudah pernah terjadi sebelumnya, dimana seorang pria berkebangsaan Amerika Serikat pernah menyamar menjadi seorang pilot gadungan yang membuatnya mampu berkeliling dunia secara cuma-cuma, lho!
Baca juga: Pilot Garuda Indonesia ‘Gadungan’ Diciduk di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Frank William Abagnale Jr., pria kelahiran Bronxville, New York, 27 April 1948 ini terkenal sebagai pemalsu identitas ulung. Tidak hanya terkenal sebagai pemalsu identitas saja, pria yang akrab disapa Abagnale ini juga mahsyur dengan keahliannya untuk memalsukan cek, hingga melarikan diri.
Salah satu aksinya yang paling terkenal dan merupakan titik balik kelihaian Abagnale dalam berkelit ini adalah ketika ia berhasil memalsukan cek senilai US$2,5 juta di 26 negara selama lima tahun – dimana ia memulai aksinya ini ketika ia berusia 16 tahun.
Di antar serangkaian kasus penipuan yang dilakukannya, pria yang kini bekerja sebagai seorang konsultan keamanan Amerika Serikat ini juga pernah melakukan penyamaran sebagai seorang pilot dari maskapai Pan American World Airways (Pan Am). Penyamarannya sebagai seorang pilot ini sebenarnya merupakan bagian dari aksinya untuk menguangkan cek – agar petugas bank percaya bahwa aksi tipu-tipu Abagnale adalah benar adanya.
Abagnale mendapatkan seragam pilot Pan Am dengan cara menghubungi pihak maskapai secara langsung dan mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang pilot yang kehilangan seragamnya di sebuah hotel. Dari situ, Abagnale tidak hanya mendapatkan seragam pilot, melainkan sebuah ID pilot yang menjadi bekal untuknya. Dari situ, Abagnale juga memalsukan lisensi penerbang yang dikeluarkan oleh Federal Aviation Administration (FAA).
Sejak terdaftar sebagai pilot Pan Am, Abagnale telah terbang lebih dari 1.000.000 mil, dengan lebih dari 250 penerbangan dan terbang menuju 26 negara dengan cara deadheading. Deadheading merupakan praktik membawa penumpang secara gratis, biasanya merupakan anggota dari perusahaan dimana ia bekerja.
Tidak hanya terbang ke banyak destinasi, Abagnale juga mendapat privilege untuk menginap di hotel secara cuma-cuma dalam rentang waktu penyamarannya.
Percayalah, kendati Abagnale tidak mengudara bersama Pan Am, pihak maskapai tidak akan percaya bahwa Abagnale merupakan seorang penipu ulung karena ia memiliki lisensi resmi dari Pan Am dan dokumen FAA palsu yang ia tirukan.
Baca Juga: Wiweko Soepono – Bapak ‘Two-Men Cockpit’ yang Sarat Pengalaman di Dunia Dirgantara
Satu momen yang tidak bisa lekang dari ingatan Abagnale adalah ketika ia ditawarkan untuk mengendalikan pesawat oleh seorang pilot di ketinggian 30.000 kaki. Cerdiknya, Abagnale langsung mengaktifkan sistem auto-pilot dan ia bisa teus melanjutkan penyamarannya sebagai pilot gadungan.
“Kala itu saya sadar bahwa nyawa dari 140 penumpang berada di tangan saya – termasuk nyawa saya sendiri. Saya langsung berinisiatif untuk menyalakan sistem auto-pilot, karena jangankan untuk menerbangkan pesawat, menerbangkan layang-layang saja saya tidak bisa.”