Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanFolding Wingtip Boeing Vs Folding Wingtip Airbus, Mana Lebih Unggul? Apa Saja...

Folding Wingtip Boeing Vs Folding Wingtip Airbus, Mana Lebih Unggul? Apa Saja Persamaan dan Perbedaannya?

Awal 2020 lalu, Boeing sukses melakukan penerbangan perdana Boeing 777X yang notabene menggunakan teknologi folding wingtip atau ujung sayap lipat yang sudah dipatenkan. Ternyata, Airbus juga mempunyai paten teknologi tersebut. Lantas, apa perbedaan dan persamaan fitur folding wingtip Boeing dan Airbus dan folding wingtip mana yang lebih unggul?

Baca juga: Yoke Boeing Vs Side Stick Airbus, Mana Sistem Kemudi yang Lebih Unggul?

Laporan aeroTELEGRAPH, Boeing sudah mendapat paten atas teknologi folding wingtip sejak tahun 1990-an. Sejak pertama kali dipatenkan pada tahun tersebut, Boeing sebetulnya sudah ingin mengembangkan pesawat dengan fitur ujung sayap lipat. Namun, karena kurangnya minat, pengembangan pesawat itu terus tertunda sampai beberapa tahun belakangan dimana Boeing 777X sukses menjalankan first flight.

Sebagai kompetitor utama, Airbus juga tak mau ketinggalan sehingga muncullah ide membuat folding wingtip sampai mendapat hak paten pada tahun 2014.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa teknologi yang dipatenkan adalah teknologi baru dan belum ada teknologi lain yang serupa dengannya; termasuk fitur folding wingtip. Karena fitur folding wingtip dari Airbus dan Boeing sama-sama sudah mendapat hak paten, itu berarti keduanya terdapat perbedaan.

Perbedaan dari folding wingtip Airbus dan Boeing sendiri terletak pada lipatan di ujung sayapnya itu. Bila ujung sayap Boeing terlipat ke atas, folding wingtip Airbus terlipat ke bawah. Sesimpel itu, bukan? Adapun persamaannya ialah bentang sayap sama-sama lebar sekitar 71 meter dan masuk kode aerodrome ICAO F dan ketika ujung sayap dilipat bisa jauh berkurang di bawah 65 meter dan masuk dalam kode aerodrome ICAO E.

Meskipun terkesan hanya sekedar tak mau kalah dengan kompetitornya, Airbus mengklaim folding wingtip miliknya -yang notabene terlipat ke bawah- punya sederet keunggulan. Ini tentu wajar mengingat folding wingtip Airbus datang lebih akhir dibanding teknologi folding wingtip Boeing yang sudah mendapat paten sejak puluhan tahun lalu, dimana perkembangan teknologi yang ada saat itu dengan saat Airbus mematenkan folding wingtip miliknya berbeda.

Pertama, folding wingtip yang terlipat ke bawah diklaim lebih aman. Itu karena gaya aerodinamis dapat menyebabkan ujung sayap dapat terlipat ke atas dalam penerbangan sehingga membahayakan sifat aerodinamis pesawat.

Kedua, teknologi folding wingtip ini akan menggunakan apa yang disebut sebagai locking mechanisms dan aktuator yang lebih ringan daripada ujung sayap lipat ke atas milik Boeing.

Baca juga: Kenapa Kedipan Wing Strobe Light Pesawat Airbus dan Boeing Berbeda? Ini Jawabannya

Sekalipun memiliki setidaknya dua keunggulan dibanding folding wingtip ke atas milik Boeing, Airbus belum mengembangkan teknologi tersebut lebih jauh. Itu karena, pada saat mendaftarkan paten tersebut, tren pesawat penumpang di masa depan diprediksi kapasitasnya semakin besar. Namun, seperti yang kita lihat saat ini, fakta justru sebaliknya.

Pesawat superjumbo buatan Airbus yang jadi pesawat komersial terbesar di dunia, A380, justru menjadi usang. Itu karena maskapai penerbangan di dunia tidak lagi menjalankan model jaringan hub-to-hub yang menuntut kapasitas besar melainkan sudah point-to-point yang menuntut kapasitas besar namun juga efisiensi tinggi dengan dua mesin.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru