Thai Airways tak henti-hentinya berinovasi. Setelah membuka bisnis kuliner, bisnis flight simulator, dan pelatihan bagi para calon pramugari, kini maskapai penerbangan nasional Thailand itu menawarkan penerbangan keliling negeri sambil ziarah bagi umat Buddha. Selain untuk mewadahi warga Thailand berziarah, langkah tersebut diambil juga untuk mendongkrak ekonomi melalui pergerakan wisatawan lokal.
Baca juga: Dear ‘FA Wannabe,’ Thai Airways Bantu Wujudkan Mimpi Jadi Pramugari dengan Mahar Rp1,3 Jutaan
Diketahui, terbang sambil berziarah ala Thai Airways nantinya akan menghampiri ke sekitar 99 tempat suci di 31 dari 76 provinsi di Negeri Gajah Putih Thailand. Di antara provinsi-provinsi yang akan dikunjungi ialah Chon Buri, Rayong, Surat Thani, Prachuap Khiri Khan, Nakhon Pathom, Suphan Buri, Ayutthaya, Phitsanulok, Sukhothai, Chaiyaphum, dan Nakhon Ratchasima.
“Penumpang akan menerima energi positif dari chanting (mantra-mantra atau bacaan khusus saat berziarah) saat berada di dalam pesawat,” kata Wiwat Piyawiroj, wakil presiden eksekutif di Thai Airways, seperti laporan The Bangkok Post yang dikutip Simple Flying.
Penerbangan sambil berziarah ke tempat-tempat suci umat Buddha terobosan Thai Airways akan dimulai perdana pada 30 November 2020 mendatang. Pendaftaran terakhir akan ditutup lima hari sebelum hari H. Sekalipun tempat-tempat suci yang dikunjungi tergolong banyak, namun, diperkirakan penerbangan sakral tersebut hanya akan menghabiskan waktu sekitar tiga jam, berangkat dan mendarat di tempat yang sama, yakni Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand.
Tarif penerbangan mirip-mirip flight to nowhere ala Thai Airways ini dibuka mulai US$193 atau sekitar Rp2,7 juta (kurs 14.368).
Sebagaimana ritual saat berziarah atau mengunjungi tempat-tempat suci di Thailand pada umumnya, para peserta penerbangan ini akan menerima gift berisi buku-buku mantra dan jimat keberuntungan. Untuk menambah kesakralan, penerbangan tersebut juga akan dihadiri oleh tokoh astrologi Thailand, Katha Chinbanchorn, untuk memimpin pembacaan mantra-mantra setiap kali pesawat tiba atau mendekati tempat-tempat suci.
Dari rencana penerbangan yang sudah dibuat, usai lepas landas, pesawat akan meluncur ke Provinsi Chonburi dan Rayong, di pesisir Teluk Thailand. Pesawat kemudian meluncur ke selatan melewati Teluk Thailand ke Surat Thani, tempat dimana kuil Buddha keramat, Wat Chedi, berada. Dari sana, penerbangan akan bergerak ke utara menuju Sukhothai sebelum akhirnya kembali ke Bangkok.
Di sela-sela dari satu tempat suci ke tempat suci lainnya, para peserta penerbangan ziarah bisa mencicipi sajian spesial dari Thai Airways. Tak disebutkan dengan jelas sajian yang dimaksud.
Baca juga: Dear Pilot, Usai Bangkrut Thai Airways Jajaki Bisnis Flight Simulator! Segini Harganya
Awal Juni lalu, Thai Airways tengah berjuang menghindari kebangkrutan melalui prosedur ‘anti bangkrut’ di Pengadilan Kepailitan Pusat Thailand. Sampai saat ini, prosesnya masih terus berjalan dan diperkirakan baru akan mendapat kepastian dari pengadilan pada Desember mendatang.
Sebetulnya, prosedur kebangkrutan lewat pengadilan di Thailand memungkinkan perusahaan terus beroperasi, di bawah pengawasan pengadilan atau orang yang ditugaskan pengadilan. Namun, perusahaan memilih untuk menunda operasi sampai seluruh proses selesai, sekalipun pada akhirnya memutuskan untuk terbang lewat program tersebut.