Monday, November 25, 2024
HomeAngkutan FerryFerry Kereta, Penyambung Lintasan Jalur Kereta Antar Pulau

Ferry Kereta, Penyambung Lintasan Jalur Kereta Antar Pulau

Ferry kereta merupakan sebuah moda laut yang berbentuk seperti kapal ferry pada umumnya, namun kapal ini mampu untuk membawa kereta api di dalamnya. Biasanya, geladak bawah ferry seperti ini berisi rel kereta yang memiliki pintu di bagian depan dan/atau di sebelah sisinya untuk memudahkan kereta turun atau naik saat di dermaga. Di Inggris, ferry kereta kadang disebut juga sebagai “car ferries”, berbeda dengan “auto ferries” yang dipergunakan untuk mengangkut mobil. Dermaga memiliki jembatan dan linkspan yang berguna sebagai penyeimbang dan penghubung antara kereta dengan daratan.

Baca juga: Kereta Ferry, Sensasi Naik Kereta di Tengah Laut

Ferry kereta pertama kali diresmikan pada tahun 1833 oleh Monkland and Kirkintilloch Railway. Walaupun ferry selama ini kita sering lihat di laut, namun ferry kereta ini digunakan pertama kali untuk menyebrangi kanal. Pada April 1836, ferry gerbong pertama Amerika, Susquehanna, mulai beroperasi di sungai Susquehanna yag menghubungkan Havre de Grace dan Perryville, Maryland.

Kereta cepat pun menggunakan jasa kapal ferry kereta.
Kereta cepat pun menggunakan jasa kapal ferry kereta.

Ferry kereta modern pertama kali dibangun pada tahun 1849 dengan nama Leviathan. Perusahaan Leith and Newhaven Railway asal Edinburgh pertama kali dibentuk pada tahun 1842 dimana perusahaan itu memiliki tujuan untuk memperpanjang rute East Coast Main Line menuju Dundee dan Aberdeen. Teknologi jembatan yang belum sehebat sekarang, itulah yang menjadi salah satu rintangan untuk menyebrangi Firth of Forth yang membentang sejauh 5 mil.

Lalu munculah nama Thomas Bouch, seorang insinyur sipil yang kemudian mengusulkan sebuah teknologi yang efisien untuk melintasi Firth of Forth. Dengan teknologi Roll-on Roll-off, yaitu teknologi yang diaplikasikan di kapal ferry dan memungkinkan membawa kendaraan, beberapa ferry kereta mulai dibuat dan mempersiapkan pula sarana pendukung lainnya. Sarana pendukung tersebut antara lain jembatan yang disertai rel tidak statis untuk memudahkan kereta masuk ke dalam ferry.

post-6824-0-57430200-1312297903_thumb

Walaupun ada banyak orang yang menggagas ide semacam ini, namun hanya Thomas Bouchlah yang memberikan dampak positif dan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh, termasuk memperhatikan detail. Melihat hal ini, pemerintah setempat lalu menghimbau untuk membangun ferry kereta untuk menyebrangi Firth of Forth yang menghubungkan Burntisland di Fife dan Granton. Thomas Grainger, ialah orang pertama yang mendesain ferry kereta ini.

Pengoperasian pertama dimulai pada 3 Februari 1850 dengan sebutan rel yang mengambang, namun bukan untuk penyebrangan kereta karena masih terhambat dengan jembatan rel yang belum rampung. Hingga 1890, penyebrangan kereta ini masih belum dibuka karena konstruksi yang tertunda akibat kegagalan Thomas Bouch di Jembatan rel Tay.

0

Mulai masuk ke abad 19, ada banyak kejadian kecelakaan ferry kereta dari berbagai penjuru dunia, sebut saja Toya Maru, Seikan Maru no. 11, Kitami Maru, Tokachi Maru, dan Hidaka Maru asal Jepang yang tenggelam akibat angin topan Marie pada 26 September 1954 yang menewaskan lebih dari 1000 orang. Beberapa tahun berselang, MV Patrick Morris, ferry kereta asal Kanada juga tenggelam saat membantu operasi penyelamatan sebuah kapal nelayan yang tenggelam di lepas pantai sebelah timur laut pulau Cape Breton.

Salah satu ferry kereta yang hingga kini masih beroperasi adalah Compagnie de gestion de Matane Inc. (COGEMA) yang  mulai beroperasi pada tahun 1975 dan khusus untuk melakukan pelayanan penyebrangan kereta. Pada awalnya, perusahaan ini milik Canadian National Railway, namun pada 14 Februari 1999, perusahaan tersebut lalu dijual ke Quebec Railway Corporation. Penyebrangan kereta menggunakan ferry ini menghubungkan Matane dan Baie-Comeau.

Dari dalam negeri, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengusulkan untuk membangun ferry kereta di Jembatan Selat Sunda. PII berpendapat lebih baik membangun ferry kereta dibandingkan dengan jembatan yang investasinya sangatlah mahal, hingga menyentuh angka Rp100 triliun. Bukan tanpa alasan, usulan PII ini bertujuan agar investasi pembangunan jembatan dialokasikan untuk pembangunan jalur kereta trek ganda di Sumatera dan Jawa.

Baca juga: Stasiun Merak, Pilihan Integrasi Lintas Moda Penumpang Kapal Ferry

Ketua Umum Badan Kejuruan Mesin PII, Budhi M Suyitno mengatakan Indonesia seharusnya dapat membuat ferry kereta, ditunjang dengan kesiapan infrastuktur dan teknologi yang dimiliki. “Eropa Sudah banyak, di Selat Dover dataran Inggris. Antara Eropa dengan Skandinavia juga ada. Itu bukan hal yang sulit,” kata Budhi sebagaimana yang dikutip dari detik.com, Jumat, 25 April 2014. Namun ibarat terkena “seleksi alam,”kiprah ferry kereta Di Selat Dover resmi dipensiunkan pada tahun 1994, yakni semenjak terowongan Euro Channel selesai 1993.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru