Setelah sejak Mei lalu menimbang-nimbang, Etihad Airways akhirnya mengirim Airbus A380 pertama ke ‘kuburan’ pesawat di Tarbes, Perancis. Pesawat itu disebut bakal digrounded dalam waktu lama, sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
Baca juga: Transformasi Bisnis, Etihad Airways Pertimbangkan Pensiunkan A380 dan A350 Secara Permanen
Selain itu, pengiriman A380 Etihad ke kuburan pesawat Eropa itu juga didasari oleh transformasi bisnis maskapai. Transformasi bisnis yang dimaksud, Etihad berencana untuk mempensiunkan pesawat komersial terbesar di dunia itu secara permanen. Saat ini, Etihad diketahui mengoperasikan 10 A380.
Dilansir Simple Flying, pesawat yang dikirim ke Perancis tersebut adalah pesawat A380 pertama yang dikirim ke Etihad. Pesawat dengan nomor registrasi A6-APA itu terpantau di FlightRadar24 lepas landas dari Abu Dhabi, Uni Emirate Arab, pada 10.46 dan tiba pada pukul 14.30 atau sekitar enam jam 44 menit, melahap jarak sekitar 5.362 km.
Bila disandingkan dengan rencana besar perusahaan, ditambah adanya pandemi virus Corona, rasanya, tinggal menunggu waktu untuk melihat Airbus A380 Etihad lainnya yang dikirim ke kuburan pesawat di Perancis.
Terlebih, dalam sebuah podcast lansiran bulan lalu, CEO group Etihad, Tony Douglas, mengatakan bahwa pihaknya tak sabar menanti momen untuk mendepak A380 dari barisan armada mereka.
“Kami sangat sedih melihat 380 kami digrounded. Pertanyaannya, apakah mereka akan terbang lagi, terus terang saja, menurut saya sudah tidak ada peluang lagi. Saya pikir, A380 sangat tidak efisien dengan empat mesinnya, dan pesawat lain dapat melakukan pekerjaan itu jauh lebih efisien, jauh lebih ramah lingkungan dan menguntungkan,” jelasnya.
Keputusan membuang A380 dari barisan armada Etihad sudah pasti menimbulkan pro kontra bagi pelanggan setia. Sebab, Etihad Airways selama ini banyak diburu penumpang untuk merasakan sensasi terbang di First Class Apartment atau The Residence Etihad yang khusus tersedia di pesawat A380.
Bila kelas tertinggi tersebut dihilangkan, kemungkinan kecil mereka akan beralih ke first class di pesawat lain. Sebaliknya, menurut sebagian pengamat, besar kemungkinan mereka akan beralih ke layanan dan pesawat serupa milik maskapai lain.
Baca juga: Mengapa Airbus A380 Justru Tak Diminati Saat Industri Penerbangan Tumbuh Cepat? Ini Jawabannya
Akan tetapi, pendapat yang menyebut bahwa pelanggan setia A380 Etihad akan beralih ke A380 maskapai lain mungkin harus dikaji ulang. Sebab, bukan Etihad saja yang bakal membuang perlahan A380. Emirates, misalnya, saingan terberat Etihad dari Timur Tengah untuk menjadi yang terbaik di dunia, dikabarkan sejak pekan lalu mulai mengirim armada A380 mereka ke kuburan pesawat di Tarbes. Begitu pula dengan maskapai nasional Jerman, Lufthansa.
Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya ketangguhan pesawat-pesawat twinjet untuk menyamai kemampuan A380 dengan efisiensi berlebih, pelan tapi pasti, maskapai lain yang mengoperasikan A380 besar kemungkinan juga akan menyisihkan pesawat itu dari barisan armada mereka.